Bab 3

1 0 0
                                    

Apa yang aku pikirkan setelah lama waktu berlalu em.. 7 atau 8 tahun aku disini, usiaku tentu 17 atau 18 entahlah aku lupa lagipula tidak ada kalender bumi disini. Namun perlu kalian tau aku BUKAN di bumi, ini adalah tempat para dewa , bagaimana aku tau? Mungkin karena perang yang aku pimpin sebagai komandan.

Bunda ratu, beliau pergi selamanya demi melindungi gejolak perang dua sisi tahun lalu dan sekarang aku mewarisi kerajaan ini, walaupun sungguh aku tidak ingin menjadi ratu!

Tugas sehari-hari ku tentu saja menjaga kerajaan, adapun perang tentu aku turun ke medan perang langsung.

Sahabatku disini sebut saja KAPUCRYS , well itu singkatan KA nan, PU tih, CRYS tal. Haha unik kan? Tentu saja! Mereka dinamai sesuai jabatan kanan sebagai tangan kanan ku dan putih sebagai penjaga utama serta crystal sebagai penjaga menara kristal, mereka berbeda-beda namun saling melengkapi.

Hanya itu 7/8 tahun setelah aku kemari, nyatanya sekarang 160 miliar tahun setelah aku datang ke kerajaan ini kita berpencar menjaga setiap planet di berbagai dimensi yang terancam bahaya, entah sebagai seorang inkarnasi, reinkarnasi, transmigrasi, atau bahkan menggantikan jiwa di tubuhmu sendiri.

Sekarang kami berkumpul lagi di kerajaan karena gejolak perang yang diumumkan oleh sisi kegelapan yakni kerajaan ND, well ini menyebalkan.

"Yang mulia bagaimana kita melawan kali ini ?"

"Kanan, putih, crystal bagaimana menurut kalian?" Tanya ku pada para sahabatku

"Seperti biasa saja yang mulia" saran kanan

"Bagaimana dengan penghancuran total sampai akarnya?" Saran putih

"Perang hanya menimbulkan korban, bagaimana dengan memasang pelindung di kerajaan? Bukankah mereka hanya ingin pedang kehidupan dan pedang kematian milik anda, jika begitu lindungi saja kerajaan dan pergi ke berbagai dimensi agar mereka tidak menghancurkan kerajaan." Saran crystal

" Baik, aku mendengar saran kalian. Namun aku memilih menggabungkan saran kalian dengan sedikit perombakan, rapat selesai ." Tungkas ku tegas

Keesokan harinya aku memilih berperang sendirian dengan mereka menggunakan pedang kematian, hanya tersisa 3 sosok merah, hitam, dan kiri dari sisi lawan. Aku menyisakan mereka lalu memasang pelindung yang mengurung seluruh kerajaan ku, selama aku masih hidup pelindung kerajaan ini tidak akan menghilang sampai aku meninggal.

Aku membagi jiwa ku menjadi ribuan atau entah berapa banyak dan membaginya ke seluruh dimensi yang ada.

Mungkin karena aku terlalu percaya pada mereka sahabatku, mereka justru menusukku dari belakang.

Dari kanan dan putih hingga crystal yang dikenal terobsesi dengan menara kristal justru ingin membunuh ku entah kenapa aku tidak tahu alasannya.

Sekarang hatiku beku dan mati rasa setelah semuanya,berharap jodohku tidak akan mengkhianati ku untuk kesekian kalinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArLu.SLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang