"Mother Fucking Money...."
Lisa menyetir sendiri hari ini karena dia merasa bosan tidak memiliki kegiatan apapun seharian ini, di balik stir kemudi Lamborgini miliknya, Lisa yakin mobilnya pasti terlihat begitu keren membelah jalanan yang sedikit padat.
"My money move, money I choose..."
Dari sekian banyak lagu miliknya, mungkin lagu dengan judul uang ini adalah favoritnya, terlebih lagu ini juga yang menghasilkan banyak uang untuknya dan perusahaan.
"Benar-benar lagu keberuntunganku." Lisa bergumam sambil menambah kecepatan laju mobilnya, dia sebenarnya tidak memiliki tujuan, hanya melajukan mobilnya tanpa arah meski sudah membeli camilan dari restoran cepat saji, dan sepertinya hanya dia yang membeli kentang goreng menggunakan mobil semewah ini.
"Apa aku pergi ke agensi saja, mencari Seulgi atau mengganggu Teddy Oppa." Ucap Lisa, mendapatkan ide cemerlang, Lisa langsung membuka lampu sen ke kiri, dia memutuskan untuk pergi ke agensi.
"Atau mencari Jennie.." gumam Lisa lagi, dia menggelengkan kepalanya, bayangan Jennie yang tersipu sampai wajahnya memerah masih melekat di kepalanya, well, salahnya sendiri kenapa dia menggoda Jennie dua hari lalu saat mereka makan siang.
Jisoo dan Chaeyoung juga tampak terkejut saat Lisa mengatakan jika Jennie adalah kekasihnya, namun Jennie sendiri sudah memahami apa maksud Lisa karena tanpa sepengetahuan dua sahabatnya, sajangnim sudah memberitahunya tentang permainan media yang akan dia jalankan.
"Anak itu cukup lucu, dia juga lumayan cantik meski tidak ada yang bisa menandingi kecantikan Lalisa Manoban." Ucap Lisa dengan percaya diri sambil menatap pantulan dirinya sendiri dari kaca spion tengahnya.
Lagi-lagi, ada beberapa orang yang menunggu di depan gedung agensi namun Lisa tidak memiliki suasana hati yang baik untuk menghiraukan penggemarnya hari ini, dia langsung mengambil belokan patah masuk ke dalam basement gedung, meski beberapa orang meneriaki namanya, tapi Lisa memilih untuk mengabaikan mereka hari ini.
Terkadang Lisa juga merasa bingung karena penggemarnya seperti mengetahui semua tentang dirinya, mereka mengenali Lisa dari segala aspek, bahkan meski jarang menggunakan Lamborghini miliknya yang satu ini, penggemarnya di luar langsung mengetahui jika Lisa ada di dalam.
Sambil mengambil kentang gorengnya, Lisa kemudian turun dari mobil dan memasukkan kunci mobilnya ke dalam saku celananya, dia kemudian berjalan masuk ke dalam lift sambil mengunyah kentang gorengnya, terlihat begitu santai meski tetap terlihat berkelas.
Lisa menekan tombol angka enam karena ruangan produser terletak disana, kemarin dia tidak sempat menemui Teddy, produser yang berperan penting dalam lagu-lagunya, biasanya mereka akan berbincang santai setiap Lisa mengunjungi agensi, membicarakan tentang lagu Lisa selanjutnya contohnya.
Sampai di lantai enam, Lisa langsung melangkah santai menuju ruangan produser, sebenarnya jarang sekali dia mengunjungi perusahaan seorang diri tanpa Irene selaku manajernya seperti ini, namun karena dia benar-benar bosan di rumah, lebih baik dia keluar mencari teman.
Lisa membuka pintu tanpa mengetuknya dan samar-samar melihat seseorang di dalam ruang rekaman, dia menepuk bahu Teddy sebelum mengambil tempat duduk di samping pria berusia empat puluh lima tahun itu sambil menghabiskan kentang gorengnya.
"Siapa yang sedang bernyanyi di dalam?" Tanya Lisa, dia menggeser kursinya untuk membuang bungkusan kentang gorengnya, "Jennie." Lisa sedikit terkejut mendengarnya, Jennie ada di dalam sana? Mereka bertemu secara tidak terduga seperti ini? Luar biasa.
"Aku ingin mendengar suaranya." Ucap Lisa, Teddy memberikan satu headphone untuknya, Lisa kemudian langsung memakainya.
"Jennie, bisakah kau mengulang bagian rap nya? Atur nafasmu dengan baik." Satu hal yang baru Lisa ketahui lagi, ternyata Jennie juga melakukan rap? Dia pikir Jennie adalah lead vocal.
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES ON YOU - JENLISA [G×G]
FanfictionLisa, seorang idol terkenal yang mendapatkan pekerjaan dari agensinya untuk melakukan kencan dengan Jennie, salah satu trainee yang baru akan melakukan debutnya dalam waktu dekat. Semua pihak di untungkan dalam bidang materi, namun Lisa merasa dia d...