Huek
Huekk
"D..darah"
"N..Nicoo! Stellaaaa!" Alana memanggil kekasih dan sahabatnya yang sedang bersantai di ruang tamu
Tap tap tap
"Oh, sudah mulai bereaksi ternyata" Ucap Nico sambil bersedekap dada menyaksikan Alana yang memuntahkan banyak darah dari mulutnya.
DEG
'A..apa maksud..nya?' dahi alana mengkerut bingung mendengar ucapan nico, Pun dengan nico yang bukannya panik justru terlihat santai menatapnya sambil menyenderkan tubuhnya di pintu kamar mandi.
"Alanaa lo kenapa ter-" ucapan stella terpotong melihat kondisi alana yang sangat mengenaskan, ditambah sekarang alana sudah berbaring dilantai kamar mandi dengan darah yang keluar dari mulut dan hidungnya.
"Al..lo-lo kenapaa?" Stella mengguncang tubuh alana kencang.
"S..ste e l, s-akit" Ucap alana terbata-bata merasakan tenggorokan dan tubuhnya sangat sakit.
"Al t-tenang, gue, gue sama nico bakalan panggil ambulance" Stella mengusap darah yan keluar dari mulut alana menggunakan lap dapur yang dibawanya.
Nico yang melihat hal tersebut mendengus geli,
Tiba-tiba stella mendengus, dan melempar lap ditangannya kewajah alana dengan kasar.
Bruk
"HAHAHAHA ITU KAN YANG LO MAU? GUE KHAWATIR? HAHAHA DALAM MIMPI LO!!! MATI AJA SANA BURU!! GAK GUNA HIDUP LO!" Stella yang menyaksikan alana sekarat pun tertawa, bukankah aktingnya sangat bagus? Menghawatikan sahabatnya disaat-saat terakhirnya akan pergi meninggalkan dunia.
"lo mau tau kenapa lo begini na?" Stella mencengkram rahang alana kencang, mengabaikan darah yang mengenai baju dan tangannya.
"Ini karna arsenik* yang gue sama nico campur di teh yang lo minum tadi ahaha. Gimana? Enakkan?" Stella melepaskan cengkramannya dengan kasar, menyebabkan kepala alana terkantuk kelantai kamar mandi.
"s-aalah aakuu a-pa haa hah" ucap alana dengan nafas yang tersendat-sendat.
Stella yang mendengar hal tersebut mendengus, "Lo nanya salah lo apa?! salah lo, lo gak mau kasih harta warisan bokap lo buat kita. lo dengan bodohnya malah nyumbangin harta itu untuk orang-orang miskin yang gak ada hubungannya sama lo! Gue na, gue yang selalu lo susahin selama ini tapi gak dapet sepeserpun! Gue gak butuh kesederhanaan lo! Buang-buang waktu gue selama ini temenan sama lo!" Stella dengan sinis nya memaki-maki dan mengeluarkan keluh kesahnya selama ini pada alana.
Stella mengambil sain lap yang ada diwajah alana, dan mendekatkan wajah mereka.
"Dan nico?" Tunjuk stella pada nico.
"Dia sebenernya juga manfaatin lo, ditambah lo yang sok suci jadilah akhir yang kaya gini buat lo!" Ucap stella sarkas.
"Udah sayang, buang-buan waktu ngomong sama orang yang lagi sekarat. Sini cuci tangan, kotor tangan kamu kena darah dia" Nico mengulurkan tangannya pada Stella.
Alana mengalihkan tatapannya dari Stella ke arah Nico yang masih pada posisi awalnya. Tidak terasa Air matanya mengalir, menyadari bahwa ternyata mereka tidak sebaik yang ditampilkan dihadapannya selama ini.
Stella yang melihat Alana menangis berdecih, memutuskan bangkit dan menghampiri nico.
Cup
Mengecup bibir nico di hadapan sahabatnya yang sedang sekarat tidak burukkan?.
Baiklah, biarkan sahabat bodohnya itu tahu bahwa dia dan nico menjalin hubungan di belakangnya selama ini. Akhir hidup apa yang lebih menyedihkan daripada ini?, batin stella tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Second Life
FantasyAlana Briliant (26) tidak menyangka bahwa akhir hidupnya sangat mengenaskan. lelaki yang sangat dicintainya ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Tapi, siapa yang menyangka bahwa alana terbangun di tubuh Savita Alana. Seorang Antagonis ya...