"D..duchess, anda butuh sesuatu?, sebentar akan saya panggilkan tabib hong untuk kemari"
Belum sempat sang pelayan beranjak, suara lemah milik sang Duchess menghentikan pergerakannya
"tolong ambilkan saya minum"
Bibi Im - Nama pelayan tersebut - segera mengambilkan minum untuk Sang Duchess
Glup glup glup
"Ahhh Terimakasih, eumm Nama mu?" Alana memiringkan kepalanya bingung
Bibi Im yang mendengar itu pun segera menundukan kepalanya dan melakukan Bow
"Salam Hormat Kepada Duchess, Semoga Tuhan Selalu Memberkati Anda. Perkenalkan nama saya Eimira Collona, Duchess bisa memanggil saya Bibi Im" ucap Bibi Im sopan
"Apa yang dikatakan tabib tentang kondisiku saat ini bibi im?"
"Mohon Maaf Duchess, Tabib mengatakan bahwa Duchess hilang ingatan, dan akan bertindak aneh karna ingatan Duchess yang hilang"
Alana mengerutkan alisnya 'oh, kalau begitu semua yang aku lakukan akan mendapat pemakluman dari orang sekitarku, bukan kah begitu hahaha'
Melihat Sang Duchess yang mengangguk sembari tersenyum lebar, membuat bibi im membenarkan ucapan tabib bahwa Duchess mereka akan bertindak aneh dan tak wajar
'kasihan sekali Duchess, mana masih muda lagi'
"Baiklah Bibi Im, tolong ceritakan tentang kehidupanku, hartaku, dan hal-hal yang memang perlu diceritakan"
Sebenarnya Alana tahu bagaimana kehidupannya, kan yang menulis novel itu juga dirinya sendiri. Tapi bukankah akan aneh jika dia yang sedang hilang ingatan ini tiba-tiba mengetahui hal-hal yang seharusnya dilupakan?.
"Nama anda adalah Savita Alana Philips, Anda berasal dari desa Ginuk yang berada di daerah selatan. Anda menjadi istri dari Duke Kaivan Arsenio William yang otomatis merubah nama anda menjadi Duches Savita Alana William. Anda memiliki seorang anak laki-laki bernama Achiles Adrian William. Kekayaan anda..mm" Bibi im bingun menyampaikan total kekayaan yang Duchess miliki
Alana tentu saja bingung, "Ada apa Bibi Im?"
tiba-tiba mata alana melotot, " Asatag, jangan bilang bahwa aku ini miskin? Tidak punya harta? Astoge Astoge Bagaimana ini? Akkh tidaaak" Alana histeris memikirkan bahwa ternyata si william ini tidak seperti yang dirinya gambarkan di novel. Tampan, gagah, berkharisma, kaya raya tujuh turunan tujuh tanjakan 8 belokan. Cih, apanya yang kaya, jika ditanya harta saja pelayannya sampai bingung ingin menjawab apa.
"Yaampun, bukan seperti itu Duchess. Hanya saja uang bulanan yang di berikan oleh Duke William selalu anda gunakan untuk membeli perhiasan dan gaun-gaun mahal duchess, bahkan tak jarang anda menggunakan uang anggaran kemiliteran untuk membeli itu semua..-"
Bibi Im bersujud dilantai, "Mohon maaf jika saya lancang, tetapi tidak jarang duchess bahkan menggunakan anggaran militer untuk membeli barang yang duchess inginkan. j-jika tidak maka Duchess akan memukul Tuan Muda Achiles untuk melampiaskan emosi Duchess" Bibi Im tidak hentinya mengucap doa di dalam hatinya, dirinya tau dirinya akan mendapat hukuman karena telah lancang berbicara seperti ini kepada sang Duchess.
Alana yang mendengar itupun menganga terkejut dengan informasi yang dirinya dengar dari Bibi Im.
'A...apa?! Bagaimana mungkin? Aku tidak pernah menulis ini di novelku. Aku hanya menjadikan si Duchess ini jahat kepada protagonis wanita, membuatnya mengabaikan anaknya, bukan justru memukuli anaknya yang masih kecil! bahkan aku tidak membuat si Duchess ini menjadi perempuan yang gila harta seperti itu. Sialan, apa-apan ini. mengapa bisa berbeda seperti ini?' Alana menggigiti kuku jarinya, kebiasaan di kehidupan yang dulu, yang ternyata terbawa ke kehidupannya yang sekarang.
"Astaga Bibi Im, aku bisa gila dengan semua inii...emmh, lalu bagaimana dengan si William-William itu?"
Tanya alana sembari membantu Bibi Im agar bangun dari posisi sujudnya, 'aku bukan tuhan, memangnya aku ini dewi kwan im apa!huh!'
"Jangan pernah bersujud seperti itu lagi dihadapanku bi, aku tidak menyukainya. Aku bukan tuhan yang harus di sembah seperti itu!"
"T-tapi, Duchess yang membuat Peraturan seperti itu, jika kami tidak bersujud maka kami akan dihukum cambuk 100 kali" Lagi-lagi Bibi Im menundukan kepalanya takut.
Alana memegang kepalanya yang terasa berdenyut, tangannya mencengkram rambutnya kesal.
'Astagaaaa dragon. Apasih maksudnya ini semua. Inginku berkata kasar...aaarkkkh! SHIBALLL, SEKYAAAAA!!!!!PABBO,PABBO'
Bibi Im yang melihat kelakuan sang Duchess pun merasa takut dan khawatir.
"Duchess, tolong jangan seperti ini. Kepala anda bisa sakit Duchess. Maafkan kelancangan saya, mohon hukum saja saya Duchess!"
Aksi Bibi Im untuk menghentikan jambakan Duchess pada rambutnya berhasil. Duchess pun menghembuskan nafasnya kasar
"bibi belum menjawab pertanyaan ku tentang si William-William ini"
"Astaga Duchess, mohon untuk tidak memanggil Duke seperti itu. Karna itu akan berbahaya bagi Duchess jika di dengar oleh orang lain"
Alana yang mendengar hanya memutar bola matanya malas "Ya ya ya, baiklah maafkan aku"
Bibi Im pun melanjutkan ucapannya "Tuan Duke William sangat jarang berada dirumah karena Tuan Duke sedang menjaga di daerah perbatasan wilayah timur Duchess, tetapi beliau sangat sayang dan menjaga Tuan Muda Achiles"
'ah, syukurlah yang ini tidak melenceng dari yang kutulis'
"hmm...baiklah, Terimakasih banyak Bibi Im untuk penjelasannya. Sekarang tolong siapkan air hangat untukku dan biarkan aku sendiri. Aku ingin menenangkan fikiranku sebelum bertemu dengan Anakku"
Bibi Im yang mendengar hal itupun terkejut sekaligus senang. Pasti Tuan Muda akan sangat terkejut mengetahui bahwa dirinya akan dikunjungi oleh seseorang yang selama ini diharapkannya. Bibi Im pun menganggukan kepalanya kencang, saking senang dan antusiasnya.
"Baik Duchess, Akan saya siapkan semua keperluan Duchess"
Bibi im berjalan meninggalkan Duchess untuk menyiapkan keperluan mandi, serta baju yang akan digunakan setelah mandi oleh Duchess.
Alana pun mengerucutkan bibirnya seperti soang yang berada di pinggir jalan, seraya berfikir, 'setelah aku ada di dunia ini, nama Savita Alana terdengar sangat aneh. ck, bisa-bisa nya aku memberi nama dari dongeng yang aku baca dulu, apa-apaan itu Savita Alana. Jelek sekali, sangat tidak estetok'
'Entah bagaimanapun caranya, Aku akan merubah alur novel ini, beruntung aku masuk kedalam novel yang kubuat sendiri. Aku akan merubah kehidupan buruk yang dialami anakku menjadi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Aku akan belajar menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anakku, meskipun si William-William ini tidak mencintaiku. Apa peduliku, toh kalau kata pepatah Jawa, Witing Tresno Jalaran Soko Kulino. Angzhay, Slebew'
Alana terkikik sendiri dengan fikiran absurdnya yang sangat sangat diluar logistik itu wkwk.
Well, mari kita lihat. Apakah Alana Briliant yang sekarang berubah menjadi Savita Alana akan berhasil menaklukan semuanya? atau justru kekacauan lah yang akan terjadi?
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Second Life
FantasyAlana Briliant (26) tidak menyangka bahwa akhir hidupnya sangat mengenaskan. lelaki yang sangat dicintainya ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Tapi, siapa yang menyangka bahwa alana terbangun di tubuh Savita Alana. Seorang Antagonis ya...