WARNING! : Dimohon untuk tidak melakukan copy atau plagiat untuk menjaga karya asli milik penulis.
•
•
•"Saya tidak pernah melukis mimpi atau mimpi buruk. Saya melukis realitas saya sendiri." - Frida Kahlo.
*****
Langit berubah begitu terang, matahari memancarkan sinarnya mulai naik ke permukaan, pria aneh tadi pun telah lenyap.
Aku menghela nafas, ternyata aku sungguh bisa mengubah sesuatu di tempat ini.
Perlahan-lahan aku tersungkur ke lantai keramik yang dingin.Brakk
Aku dikejutkan oleh suara dari arah pintu depan, seorang pria tinggi semampai berkulit seputih salju telah berdiri di depanku selepas ia membanting pintu masuk.
Wajahnya gusar dan sulit dijelaskan, lesung manis yang selalu menghiasi pipinya kini tak lagi terlihat."Ada apa?" Ia bertanya, sorot matanya nampak sayu.
"Rav..." Aku tak sanggup berbicara lagi, dengan sigap ia berlari dan mendekapku.
"Tidak apa-apa, sekarang sudah baik-baik saja, tidak ada yang bisa menyakitimu di sini."
Ia berhasil menenangkanku, dengan sabar ia menunggu hingga aku siap untuk bercerita padanya.
Setelah ia mendengar semua ceritaku tentang apa yang terjadi saat ia tak ada, Rav segera berbicara dengan perlahan."Walaupun sudah tau kau bisa mengubah semua di tempat ini sesuka hatimu, kenapa tidak membuat dua gadis itu tetap ada di sini dan menghabiskan waktu denganmu?"
Mendengar pertanyaan Rav yang masuk akal, aku hanya menggeleng dan menjawab.
"Aku merasa bahwa semua yang ada di tempat ini memiliki kehidupannya masing-masing, bahkan mereka memiliki kisah hidup sampai dengan impian. Aku tahu bagaimana rasanya hidupku dikendalikan dan diatur oleh ibuku, aku tidak mau mereka harus hidup berdasarkan apa yang aku inginkan."
"Jadi kau akan membebaskan semua komponen yang ada di tempat ini sesuai apa yang mereka pilih?" Ia kembali bertanya.
"Ya, aku hanya akan mengamati mereka tanpa ikut campur sedikitpun."
"Kau memang sulit ditebak." Ia tersenyum.
Justru kau yang lebih sulit ditebak, Rav.
Karena kejadian hari ini, aku mengetahui bahwa alam bawah sadarku bukan hanya mampu menciptakan sesuatu yang indah, namun mampu menciptakan sesuatu yang mengerikan.
Sesuatu yang mengerikan itu tercipta dari memori serta pengalaman yang buruk, mungkin memang lebih baik aku tak menciptakan malam lagi."Tapi bagaimana kau tahu ada sesuatu yang terjadi dan mencariku?" Aku iseng bertanya.
"Ah, aku terkejut karena ada malam, seingatku kau tidak menyukainya, lalu beberapa saat kemudian justru matahari muncul dengan terang, aku merasa ada sesuatu yang terjadi dan mencarimu ke sini."
Aku hanya mengangguk dan tidak begitu menghiraukan jawabannya.
"Apa suasana hatimu masih buruk? Ada tempat yang mau kau datangi?" Rav terlihat khawatir.
"Hmm, ada."
*****
Aku dan Rav berjalan menyusuri jalanan kota bernuansa abad pertengahan berpadu dengan zaman modern.
Memberi makan merpati di jalan, mengunjungi toko alat tulis, berkeliling kota dengan delman, hingga pada akhirnya kami sampai di ladang bunga tempat kedua kalinya aku bertemu dengan Rav."Ladang bunga ini adalah salah satu alasan kenapa aku menyukai kota ini." Ucapku sambil berputar lalu menjatuhkan diri di atas puluhan bunga indah yang terhampar luas bagai permadani.
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Lucid Dream (HIATUS)
FantasyNiskala Clio, seorang gadis yang dirundung hingga membuatnya koma dan harus terbaring di ranjang rumah sakit cukup lama. Siapa sangka ia justru menemukan dunia baru di dalam lucid dream dan membawanya berpetualang di dunia barunya. Menyusuri jalanan...