ིྀʚɞ ▹ mᥱgᥙrᥙ

839 134 15
                                    

17:00

"cepat mandi sei, ini sudah jam 5." suruhmu sambil berkacak pinggang menatap adikmu yang tengah tertidur pulas di kasurnya.

"hngh... 2 jam lagi." balas seorang bocah lelaki yang matanya masih terpejam.

"kau sudah mengatakan itu dari jam 3 tadi." balasmu dengan nada kesal.

"bahkan kamu belum mengganti seragam sekolahmu, cepat bangun, mandi!" omelmu mendekat kearah kasur milik adikmu yang sangat pemalas.

kamu mengambil bantal yang menjadi alas kepala adikmu itu, bukannya bangun bocah itu malah mengambil guling yang sedang ia peluk tadi lalu menjadikannya sebagai bantal.

"masih ngantuk..." gumam sang adik yang bernama nagi seishiro, matanya masih terpejam tak berniat untuk bangun dari alam bawah sadarnya.

karna merasa ia sudah tak bisa diperlakukan dengan cara halus lagi, kamu lalu menutupi wajah adikmu dengan bantal tadi sehingga ia tak bisa bernafas.

"bangun atau tertidur selamanya?" tanyamu seolah tak peduli dengan adikmu yang terlihat memberontak diatas kasurnya karena tak bisa bernafas.

"mmmh!!" seru sang adik yang wajahnya masih ditutupi oleh bantal.

kamu akhirnya membiarkan adikmu yang terpaut 2 tahun lebih muda itu untuk bernafas.

"iya iya bawel." omel seishiro yang akhirnya bisa menghirup oksigen lagi.

ia lalu beranjak dari kasurnya masih dengan seragam sekolah yang sudah ia pakai dari pagi sampai sore.

"aku mau pergi les, kalau laper di meja udah ada makanan." ucapmu sambil menenteng tas yang berisi perlengkapan melukis milikmu.

seishiro hanya berdehem sebagai balasan, ia berjalan ke kamar mandi dengan kedua matanya yang masih terpejam.

17:10

kamu pergi ke tempat les melukismu dengan berjalan kaki, letaknya tak jauh dari rumahmu sehingga kamu bisa berjalan kaki.

kamu menghela nafas menatap langit berwarna jingga itu, kau juga sebenarnya seorang pemalas sama seperti adikmu.

kamu baru mengetahui tentang melukis saat di pertengahan kelas 10, kamu juga tidak berniat untuk tekun melukis tidak seperti saat ini.

namun potensi untuk melukismu baru terungkap saat diadakan kelas seni, diantara teman sekelasmu, lukisanmu lah yang paling bagus saat itu, padahal sebelum kamu belum pernah melukis sama sekali.

menyadari potensi muridnya, sang guru pelukis atau dengan nama bachira yuu itu terus mengejarmu untuk mulai melukis.

awalnya kamu selalu menolak dengan alasan malas, namun karena selalu dikejar oleh gurumu akhirnya kamu mengiyakan.

kamu mulai tekun melukis, awalnya karena terpaksa namun seiring waktu kemudian kamu mulai menikmati momen saat melukis.

kemampuan melukismu langsung berkembang dengan pesat hanya dalam waktu setengah tahun.

padahal biasanya orang lain memerlukan waktu bertahun-tahun untuk meningkatnya kemampuannya sehingga bisa disebut 'sepuh'.

karena gurumu mengadakan les privat khusus melukis di studionya, akhirnya kamu didaftarkan disana meski awalnya kamu ragu dan malas tentunya.

๑˒「ɢʟᴜᴇ」⧽ b. meguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang