BAB-20 PERTENGKARAN

18 12 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terkadang menjalani proses panjang memang melelahkan. Tetapi di setiap panjang pasti ada satu tujuan yang seharusnya bisa diperjuangkan

****


"Tumben kita di kasih minuman." ucap Axel yang sudah menghabiskan air putih tersebut.

"Ntah ga tau juga gue." 

"yaudah yok balek ke kelas." ucap Arsenio kepada yang lain.

****

Bel Sekolah pun berbunyi yang menandakan pelajaran hari ini sudah selesai. Semua siswa dan siswi SMA GAJAHMADA membereskan barang barang mereka sebelum meninggalkan kelas. Ada yang piket dan ada juga yang cabut dari tugasnya.

"Selamat Siang Buk." Salam Siswa Siswi Kelas 12 IPS 2 Serentak.

"selesai juga pelajaran hari ini." ucap Axel sambil meregangkan otot badannya.

"capek kali hari ini" ujar Daffa "gue ada rapat lagi" sambungnya.

"Yaudah kami tunggu" ujar Jonatan tiba-tiba

"Makasih ya guys"

Selama mereka menunggu Daffa yang sedang rapat mereka pun berniat menunggu Daffa di Kantin.

KAIZEN

Aziel: Daf kami tunggu di kantin ya

Daffa : Oke

Mereka pun berjalan ke kantin untuk duduk sambil membahas Kaizen yang akan memasukkan anggota baru.

"Jadi  anggota baru itu bukan dari sekolah sini?" Tanya Axel

"iya" jawab Arsenio kepada Axel

"Ada berapa yang masuk?" tanya Jonatan

"sekitar 15 orang gitu" Jawab Fransisco

"banyak ya" Jawab Aziel terkejut

" sekolah mana mereka itu?" tanya Jonatan karena dia penasaran sama anggota baru Kaizen. "SMA BINTANG BARU kah?" sambung Jonatan.

"Nanti pas di markas baru gue kasih tau, disini takut ada yang dengar" ucap Arsenio sambil melihat satu tempat yang dia rasa ada orang yang sedang mengintip  mereka.

"hai gue udah siap!!" yang datang secara tiba tiba 

"Suka kali bikin orang terkejut lo" Ucap Axel sambil mengelus-elus dadanya. "Untung lutut gue ga lepas"

"berarti jantung lo ada di lutut?" tanya Aziel kepada Axel yang sedang mengelus dadanya.

"bukan gitu maksud gue, udah lah" sambil berjalan dengan kaki yang di hentakkan dengan keras sehingga menimbulkan bunyi sepatu nya.

Di saat mereka sudah mau meninggalkan kantin tersebut. Alfarezi beserta teman-temannya menyamperin Arsenio dan teman-temannya.

"ga jadi kita?" tanya Alfarezi kepada Arsenio yang baru saja mau berdiri dari tempat duduknya.

The ABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang