BAB-4 BENIH-BENIH CINTA

34 23 8
                                    

Arsenio pun pergi dari kawasan sekolah dengan mengendarai motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsenio pun pergi dari kawasan sekolah dengan mengendarai motornya.

"Ini hati kenapa ya, bingung gue,"ucap Arsenio bingung sama perasaannya sendiri, "Baru kali ini gue ngerasa kayak gini."

"Apa gue punya rasa sama dia?" tanyanya dalam hati, "tapi tidak mungkin sih."

****

Setibanya Belvina di rumah bersama dengan papa, tapi papa cuman mengantar Belvina sampai rumah.

"Makasih ya pa," ucap Belvina dengan lembut.

"Iya cantik, papa pergi dulu ya," jawab papa sambil melambaikan tangan kepada Belvina.

Lalu Belvina membuka gerbangnya dan menutupnya kembali, ia berjalan menuju pintu utama, kemudian mengetuk pintu dan memberi salam.

"Ma, Vina pulang," salam Belvina lembut.

"Iya sayang," jawab mama yang sedang duduk di sofa sambil menonton sebuah film.

Tidak lama kemudian Arsenio datang dan membunyikan klakson motornya dan satu notifikasi muncul.

"Belvina" chat Arsenio

"Iya, bentar ya" balas Belvina

"Oke"

Kalian pasti bingung kan gimana Arsenio bisa dapat nomornya Belvina gini gini.

"Nah, ini nomornya Belvina," sambil sodori kertas yanhg berisi nomor Belvina.

Arsenio cuman melihat dan tidak menanggapi perkataan Jonatan.

"Beneran gak mau?" Tanya Jonatan sama sekali tidak dijawab sama Arsenio.

"Yaudah kalau lo gak mau." Berjalan menuju mejanya.

Jonatan pun pergi meninggalkan Arsenio yanhg fokus dengan handphonenya.

"Jo,mana nomornya," ujar Arsenio beranjak dari kursinya.

"Nah kan gengsi kali," kata Jonatan sambil memberikan secarik kertas yang berisikan nomor Belvina.

"Makasih."

Gitu deh ceritanya yaudah aku lanjutin lagi ceritanya.

"Sorry ya, aku lama tadi mama ku suruh aku minum obat dulu bentar," ucap Belvina sedang berdiri di depan Arsenio.

"Gapapa, ini helmnya." sambil menyodorkan helm kepada Belvina.

"Makasih."

Suasana hening di antara mereka berdua tidak ada sepatah katapun yang keluar dari keheningan mereka.

Setibanya di rumah Arsenio, mereka sudah disambut dengan sangat hangat oleh Dewi Byantara, mama Arsenio.

"Hai...," Sapa Nyonya Byantara dengan sangat hangat.

The ABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang