#Chapter 3: Alasan Membeli Kitih

238 49 0
                                    

#Chapter 3: Alasan Membeli Kitih

Setelah melakukan segala prosedur untuk membawa pulang Kitih, tak lupa pula Satoru membeli berbagai perlengkapan yang sekiranya dibutuhkan seperti: kandang kecil untuk dibawa pergi, tempat tidur, tempat makan dan minum, botol susu, segala makanan dan vitamin, pasir kucing, bahkan mainan. Sungguh Kitih merasa bahagia, "Apakah ini yang dinamakan kucing sultan?" lengkap sekali kebutuhannya. Shoko pun sampai kesulitan untuk membawa keluar semua barang menuju ke mobil Satoru, sedangkan Utahime masih terus berbicara kepada Satoru yang entah menyimak dengan baik atau tidak.

"Jadi, intinya kebersihan dan kesehatan dari kucingnya harus dijaga, ya. Kalau bingung mandiin kucingnya gimana, boleh juga dibawa ke sini. Oh iya, segala informasi mengenai kucingnya juga ada di dokumen yang tadi saya berikan," ucap Utahime senantiasa diakhiri dengan senyuman.

Dari raut wajah Satoru, kelihatannya ia memang sangat menyukai Utahime yang bicara panjang lebar dan juga tersenyum kepadanya. Akhirnya, Satoru pun menjawab, "Baiklah kalau begitu, Utahime. Terima kasih banyak atas arahannya. Mungkin kalau saya kesulitan mengurus kucingnya, saya akan minta tolong adik saya atau datang kemari secara langsung."

Utahime mengangguk. "Oke. Selamat jalan Meow, semoga betah di rumah baru, ya," ucap Utahime kepada Kitih sebagai tanda perpisahan.

Utahime dan Shoko pun turut melepas kepergian Kitih bersama Satoru siang itu.

Sesampainya di apartemen milik Satoru, Kitih merasakan suasana damai yang berbeda. Aroma yang Kitih hirup sungguh Satoru sekali; sangat maskulin ... dan sepertinya Kitih harus menyesuaikan diri dengan hal ini. Satoru sempat pergi bolak-balik ke basemen untuk mengambil segala perlengkapan milik Kitih yang tadi sudah dibeli dan juga mengeluarkan Kitih dari kandang kecil yang sungguh terbatas ruangnya.

Satoru akhirnya mengatur segalanya untuk Kitih; mulai dari menempatkan tempat tidur Kitih di sudut pintu ruang televisi, menempatkan tempat makan dan minum bahkan bak pasir untuk Kitih buang air. Sesuatu yang normal. Sangat normal malah dilakukan oleh manusia. Kitih sering melihat Utahime dan Shoko melakukan hal semacam itu.

Saat Satoru sudah beres melakukan semuanya, Kitih lebih memilih untuk berkeliling apartemen. Mungkin kalau manusia menyebutnya sebagai room tour, hehehe. Tak lama kemudian, Satoru terlihat menelepon seseorang dengan pengeras suara diaktifkan serta merebahkan tubuh di atas sofa.

"Kenapa nelepon? Ganggu orang aja, ih!"

"Mau pamer."

"Ih, kayak bocah!"

"Tuh, lihat gak?" ucap Satoru yang telah mengubah panggilan telepon ke dalam mode video call serta mengarahkan ponselnya kepada Kitih.

"Ya ampun, seriusan mau pelihara kucing? Emang ngerti caranya?"

"Udah dijelasin tadi sama yang punya pet shop."

"Kok gue gak percaya sama lo ya, Bang ? Itu kucing mahal loh itu, awas kalau mati! Dosanya lebih gede nanti!"

"Masa iya?"

"Cih! Lagian kenapa sih tiba-tiba kepikiran mau pelihara kucing? Sumpah ya, Bang ... lo tuh dari dulu mana peduli ngurusin hewan piaraan. Gak pernah punya juga saking magernya buat ngurusin hidup sendiri sampai jadi bujang lapuk begini!"

"Sialan! Bukannya gak mau punya pasangan, tapi 'kan belum nemu orang yang cocok. Nah, sekarang udah nemu, tapi jalannya harus melihara kucing dulu."

"Apa hubungannya?"

"Yang gue taksir si pemilik pet shop-nya."

"Astaga, Tuhan! Tempat beli makanan Kugi tempo hari?"

"Iya. Jadi 'kan biar ada alasan kalau mau datang ke pet shop."

"Hih! Modus gembel! Gue berani bertaruh kalau lo belum punya nomor hp si owner pet shop, Bang. Iya, 'kan?"

"Ada kok di dokumen bukti adopsi kucingnya."

"Terus udah coba hubungi dia?"

"Ya belumlah, baru aja sampai rumah. Gimana, sih?!"

"Iyalah, tuh. Ya udah good luck aja sih dari gue. "

" Ye."

Jadi, alasan utama Satoru membeli Kitih pada awalnya hanya untuk datang ke pet shop lebih sering―untuk menemui Utahime. []

Helo Kitih | GojoHime (Jujutsu Kaisen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang