"Meta sayang sama Sajak?"
Semesta mengangguk yakin. "Sayang."
"Kalau Sajak sayang sama Meta, nggak?" Tanya nya sambil mendongak menatap Sajak yang lebih tinggi darinya."Sayang banget, Ta."
"Lagian cuma kamu orang yang mau sayang balik sama aku," Lanjut Sajak lirih.Semesta menggenggam sebelah tangan Sajak, menyalurkan kekuatan. "Meskipun cuma Meta yang sayang sama Sajak, Sajak harus tetap semangat. Sajak harus yakin kalau suatu hari nanti pasti orang tua Sajak akan sayang juga sama Sajak."
"Semoga," Ucapnya penuh harap.
"Meta," Panggil Sajak.
"Hm?" Sahutnya.
"Selain kedua orang tua Meta dan keluarga, orang yang Meta sayang cuma Sajak, kan?" Tanya Sajak penuh harap.
Semesta menunduj tidak berani menatap wajah Sajak yang sebentar lagi pasti akan murung.
"Maaf, Jak," Jawab Meta sambil menggenggam erat tangan Sajak.
Kali ini Sajak kembali sadar, memang hanya Semesta yang menyayanginya tapi bukan hanya dia yang di sayangi Semesta.
Sajak tidak boleh egois, mendapatkan kasih sayang dari Semesta saja sudah patut di syukuri dan dia tidak boleh lupa bahwa, Semesta orang maupun semesta sungguhan bukan hanya untuk dia.____________
Haii Bestiii❤
Aku datang bawa cerita kedua aku, semoga suka ya.
Tenang aja Atmaja tetep bakal di lanjut kog.Aku nulis ini buat refreshing dari rasa pusing sebab mikirin Atmaja, jadi aku oublish aja dua-dua nya.
Jangan lupa follow IG : aingmnsia.wpku
Salam Kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK (On Going)
Teen FictionPLAGIAT DI LARANG MENDEKAT! Dunia sangat keras untuk anak kecil yang tidak tahu apa-apa seperti dia. Anak laki-laki penyuka senja yang di benci orang tuanya sejak pertama kali menghembuskan nafas di bumi. "Sajak mau di sayang Ayah" "Sajak penge...