Part #1

66 10 0
                                    

Jakarta, 13 Juli 2020


"Bahagia? Tertawa? sungguh, aku ingin juga merasakan kedua hal tersebut."
-Aksara

Kringgg.......

Dering sebuah jam terdengar di seluruh penjuru kamar sang pengampu yang sedang tertidur lelap itu. Suara yang mampu membangunkan sang pemgampu dari mimpi indahnya itu. Aksa melihat kearah jam-nya.

"sudah jam 5 ya." ucap Aksa yang masih mengumpulkan nyawanya itu.

Aksa kemudian beranjak dari kasurnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan salat Subuh. 

Setelah melaksanakan salat, Aksa langsung pergi melakukan ritual mandi paginya. karena hari ini adalah hari pertama di tahun ajaran baru dan juga hari pertamanya bersekolah di sekolah barunya nanti.

Setelah berseragam rapih, Aksa berjalan keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama ibunda dan adiknya yang sangat ia sayangi.

"Pagi Bunda, pagi Kiran." sapa Aksa lembut.

"Pagi Kakk." balas Kirana.

"Pagi Nak, kamu udah rapih banget pagi-pagi begini. udah gak sabar yaa ke sekolah kamu yang baru?" tanya Lea, Bundanya Aksara.

"Eh? engga kok bun. Aksa kan hari ini ada urusan sama pak Sesongko nanti. Makanya Aksa harus dateng pagi-pagi. itung-itung biar gak telat juga"

"ohh begitu, bunda kira kamu mau ngjemput pacar kamu hihihi." goda Bunda Lea.

"Come on bun, Aksa tuh baru masuk, mana mungkin Aksa ngejemput anak orang. lagian juga bunda tau sendiri gimana sifat Aksa ke cewe selain Bunda sama Kirana." Balas Aksa.

"Hihihi, Bunda bercanda kok. udah cepetan abisin sarapan kamu, nanti keburu telat. liat tuh jam nya"

Aksa menengok kearah jam. Dan benar saja, waktu sudah menunjukan jam 06.30. 15 menit lagi bel berbunyi. Aksa buru-buru menghabiskan sarapannya dan langsung bergegas berangkat kesekolah menggunakan motor Ducati kesayangannya itu.

Beruntungnya, Aksa belum terlambat saat ia sudah tiba di sekolah. Masa bodo dengan ketibaannya, Aksa langsung pergi berjalan menuju ruang kepala sekolah untuk bertemu dengan Pak Sesongko yaitu Kepala Sekolah dari SMA Buya Hamka.

Hangat dan menyenangkan, mungkin itulah yang ia rasakan. Atmosfer dar sekolah barunya ini sangatlah berbeda dengan atmosfer dari sekolahnya dulu. SMA Buya Hamka ini memang terkenal sebagai salah satu sekolah ter-favorit di DKI Jakarta. Muridnya saja banyak yang memiliki banyak prestasi baik di bidang akademuk maupun non akademik. 

"Mewujudkan siswa yang gemilang dan berprestasi di segala bidang. Serta menjunjung tinggi karakter siswa dalam mengutarakan emosinya." Itulah yang ia baca di papan visi misi SMA Buya Hamka.

"Pantas saja suasananya berbeda." Batin Aksa.

"Ini ya ruangannya? bismillah. Assalamu'alaikum." Ucap Aksa sambil mengetuk ruangan Pak Sesongko.

"Wa'alaikumussalam. Masuk." Balas Pak Sesongko.

"Silahkan duduk." Lanjutnya.

"Saya sudah dengar tentang kamu dari ibu kamu. Maaf ya, saya tidak pandai dalam hal basa-basi, jadi selamat bergabung di SMA Buya Hamka. Aksara. Silahkan kamu menuju ke kelas barumu ya." 

"Maaf Pak. Bapak belum ngasih tau kelas saya dimana." Balas Aksara

"Ah, itu. Maaf ya, bapak kelupaan. Kelas kamu itu di XI MIPA 2. Bapak juga udah ngasih tau ke guru yang ngajar di jam pertama buat ngejemput kamu kemari sebelum dia ngajar ke kelas."

Senja di Langit KhatulistiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang