#1#LD

21 11 4
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

  Di bawah pohon yang rindang
dan angin yang berhembus pelan
terlihat seorang remaja yang tidak sadarkan diri. Rambut yang digerai panjang serta baju berwarna putih
susu yang terkesan indah.

Ia terbangun dan melihat sekelilingnya,
terlihat asing namun menenangkan.

'Aku dimana, kenapa ada disini, tapi
apa disini ada orang' batinnya dan mencoba melihat sekeliling, namun tidak menemukan seorang pun di sana.

  Tiba-tiba seseorang datang dari
arah belakang dan menepuk pundaknya "hai, gue Laura, lebih tepatnya (KEANA LAURA ZARA REVANDRA)" ucapnya
dari arah belakang.

  Ia pun membalikkan tubuhnya dan berkata "kamu siapa" ucapnya dengan nada bingung "gue gak punya banyak
waktu, intinya gue cuma mau
bilang sama lo ini adalah (AWAL YANG BARU UNTUK JIWA YANG BARU)"

  Seseorang itu pun hilang
menyisakan Ia seorang diri yang termenung mencerna apa yang baru saja dikatakan seseorang tadi
untuknya. Dan bersamaan dengan
itu setitik cahaya muncul dan
menyeret masuk gadis itu untuk
masuk ke dalamnya.


*****


  Di lain sisi terlihat gadis yang
sedang tertidur di bankar dengan
alat-alat rumah sakit yang melekat
pada tubuhnya.

  Dan secara tiba-tiba
tangan nya bergerak dan kelopak
mata yang mulai terangkat keatas. Ia melihat sekeliling, tidak ada orang
sama sekali.

Suasana di sana pun sangat sunyi, hanya ada suara monitor icu yang memecah keheningan.

  Gagang pintu ruang tersebut
terbuka menandakan akan ada seseorang yang masuk. Pintu pun terbuka bersamaan dengan seorang
pria memakai jas putih yang dapat
dipastikan itu adalah seorang dokter.

  Dokter tersebut pun masuk dan
bertanya "apa ada yang sakit" tanya sang dokter, "cuma pusing sedikit kok dok, tapi badannya sedikit pegel" ucapnya " itu wajar karena kamu koma selama hampir 2 bulan, jadi wajar kalo kamu ngerasa pegel."

  'hah dua bulan, perasaan aku belom ada dua jam di tempat itu' batinnya
"udah gak usah dipikirin yang penting kamu sudah baikan sekarang."

  Tiba-tiba seseorang dari arah pintu
memecah keheningan "akhirnya lo
sadar juga kea, gue khawatir tau" ucap seseorang yang datang dari arah
pintu "kea, siapa kea terus,
kamu siapa" tanyanya yang memang
tidak mengetahui siapa orang yang dipanggil kea itu."

  "Saya pamit, dan jangan ribut" ucap sang dokter dan pergi dari ruangan
itu. Tiba-tiba seseorang itu bertanya
lagi "Kea Lo beneran gak papa"
ucap seseorang itu "kamu siapa
dan Kea itu siapa," ia bertanya dengan raut wajah bingung."

  "Kea, lo jangan bercanda deh, gue sahabat lo Kanaya, Kanaya Veronika
dan masa lo lupa sama nama lo
sendiri, lo Keana, Keana Laura Zara Revandra, hah apa jangan-jangan
Lo anmesia lagi"

  Ucapnya tanpa henti, ia berusaha
mencerna apa yang dibicarakan
oleh perempuan bernama lengkap Kanaya Veronika 'apa, dia bilang
nama aku Keana, Keana Laura Zara Revandra, kayak pernah denger tapi dimana ya' batinnya mencoba mengingat sesuatu yang menurut
dia sangat familiar.

  Ia berusaha mengingat dengan
pikiran yang berkecamuk "eh Ke kok
lo malah bengong sih" tanyanya kepada Keana "ah e-engga kok, Naya panggil aku Ana aja gimana" tanya nya
berusaha untuk tidak gugup.

  "Oke lah kalo itu mah, eh btw lo beneran udah gak papa" tanya
Kanaya berusaha memastikan
"gak papa kok Naya tapi, keluarga
Ana mana ya kok gak keliatan ya"
Keana pun bingung sebab dari tadi
ia tidak melihat anggota keluarganya satu pun "gue juga kurang tau sih,
kan lo yang kalo soal keluarga, lo
gak mau ada orang yang ikut
campur" pasalnya Kanaya yang
notabene sahabat Keana sendiri
tidak diizinkan ikut campur mengenai masalah keluarga.

  "Mungkin mereka sibuk,tapi gak
Papa kan ada kanaya" ucap Keana mencoba berfikir positif "tapi gue bingung deh sama lo, katanya
keluarga lo sering ngejagain lo tapi, setiap berangkat sekolah ada aja
luka baru di tubuh lo yang gue
pastiin itu sakit sih, gue aja
ngeliatnya ngilu apalagi lo yang ngerasain" ucap Kanaya.

  "Ana gak papa ko, Naya tenang aja, lagian kepentok doang, Naya gak perlu khawatir" ucap Keana mencoba meyakinkan, sebenarnya Keana
bingung apa yang sedang terjadi
saat ini, dan karna otaknya agak
lemot jadi sepertinya ia hanya
perlu menjadi dirinya dalam tubuh
orang lain.

  "Ana, Ana orang ceroboh pun gak sampe segininya juga kalik, masa
setiap hari kepentok, lagian apa
keluarga lo gak khawatir" tanya
Kanaya mencoba memastikan
apakah sahabatnya ini baik baik
saja.

  "Udah ya Naya jangan bahas soal
keluarga dulu, Ana cape malau bobo"
jawab Keana mengalihkan topik
"kan pasti selalu gitu, ya udah lah
gue pulang dulu, besok gue balik
lagi, sehat sehat ye, bye" dan perlahan Keana Apun masuk ke alam mimpi.


*****
.
.
.
.
.

TBC

See u next chapter😉

Jangan lupa vote and content🤗

Ramein ya guys😘😘

SAD or HAPPY

Sab,29,April,2023

Life destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang