"Terimakasih untuk waktu yang disempatkan membaca pesan ini dan Maaf jika...."
Begitulah separuh sopan santun yang Uta sampaikan tanpa ia sadari menuntunnya untuk tidak sopan,
Lebih baik tidak sopan.
Pikir Uta si manusia mungil ini.
Tak ada hal baik yang diharapkan dari sadar dirinya seorang manusia, hanya "berusaha" mengikhlaskan saja sudah cukup baik.
.
.
.
"Bu.... Uta ngelakuin hal bodoh lagi..."
Adu Uta pada Ibunda tercinta.
Uta memperhatikan bagaimana respon ibunda tercinta yang memang pada dasarnya tahu bahwa
Putra mungilnya pasti selalu dan akan melakukan hal itu.
"Uta.... Kalua kamu ga bodoh kamu ga tau rasanya pintar, kalau kamu ga jatuh kamu ga akan pernah tau rasanya sakit"
Ucap Ibu, Bijak dan seperti biasanya.
"ih uta mah tau kalau itu, maksud uta tuh......"
Belum sempat uta menyelesaikan keluhan manja-nya pada si ibunda
"Ta kamu sekarang sudah mau kuliah, umur kamu sudah cukup untuk mencerna semua yang terjadi di hidup kamu, ibu hanya mau tau Uta bisa melewati itu"
Tak dibalas lagi omongan ibunda segera Kembali ke kamarnya, tanpa dasar apapun Uta nyalakan rokok dihembusnya pada langit – langit kamar macam pening betul pikirannya dan tak lupa lagu "Story of The Year – Real Life" dikumandangkan keras.
Uta lihat Kembali lagi Buku Tahunan Sekolah nya, dilihat Kembali teman akrabnya dan wajah sang pujaan hati yang telah pergi dengan tidak anggunnya.
"Kalian semua semoga baik – baik saja..."
Ucap Uta pada lembaran berisi wajah temannya.
"Dan semoga hidup mu lebih berantakan dari porsi ku BAJINGAN !"
Ucap Uta pada lembaran berisi wajah sang pujaaan hati yang pergi dengan ketidak anggunannya, sambil tersenyum.
.
.
.
Namun sayangnya saat sumpah serapah yang Uta ucapkan malaikat pengabul Doa sedang tertidur.
Mari kita mulai Bab kedua tentang Utama Pinturaja dengan kilas – balik sedikit pasang – kusut asrama nya yang tak kunjung jelas.
Sebelum mengawalinya semoga pembaca tidak mengharapkan sebuah kisah yang begitu romansa, atau berharap ada jalan keluar pada masalah asmara pembaca karena ini hanya Sebagian dari banyaknya alasan lagu cinta/ patah harapan/ keindahan asamara tercipta.
Semoga kita semua mendapatkan jalan terbaik menuju tujuan masing – masing.
Wanita yang pergi dengan tidak anggunnya sebut saja Ayu, dari sekian banyaknya daftar nama Wanita hanya nama ini yang cocok menggambarkan Wanita Indonesia separuh modern,
Masih ada unsur Indonesia dengan gaya hidup modern yah meskipun masih banyak lagi daftar nama Wanita yang lebih baik.
Cukup bahas Namanya.
Mari kita mulai dengan bagaimana "Ayu" bertemu Uta paling tidak bagaimana manusia mungil ini jatuh padanya.
Kala itu
"Ta mana duit lu?"
Pinta Jidat.
"Dat....."
Ucap Uta, lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAIMANA JIKA ?
De Todo"Jika semua itu tak terjadi, bagaimana jika kita melalukan hal terbaik namun dimomen yang kurang tepat. bagaimana jika seharusnya memang begitulah harusnya terjadi. Bagaimana Jika ?"