malaikat 1

1.3K 109 0
                                    

Hai, disini Soobin bercerita. Cerita yang tentunya bakal bikin kalian ketawa sendiri karena isinya. Jangan khawatir, karena ini ga seputar diriku, tapi kesayanganku Yeonjun!

Yeonjun adalah anak yang manis, sangat ku akui. Sejujurnya dulu aku sempat tidak menerima kenyataan bahwa dirinya 'sedikit berbeda' dengan laki-laki lainnya. Tapi aku sadar, aku tidak boleh meninggalkannya apalagi dengan keadaannya yang sekarang. Lihatlah bagaimana dia bertindak. Sangat lucu! Cocok sekali dengan dirinya. Aku sudah berjanji pada bintang bahwa aku tidak akan meninggalkan dirinya sampai aku menjadi malaikat nanti.

"SOOBINIE!! KEMARI! LIHAT AKU MENEMUKAN CACING!"

Yeonjun berlari kearahku sambil membawa sebuah daun ditangannya. Dan ku pikir itu bukan hanya sebuah daun. Aku pun beranjak dari duduk, dan ku dekati dia. Oh betapa lucunya rambut yang bergerak kesana kemari karena gerakan badannya. Aku tersenyum hangat kepadanya.

"Soobinie! Lihat ini adalah cacing yang baru ku temukan! Lihat dia bergerak, lucu sekali hihi.."

Yeonjun tertawa, manis sekali. Oh dan ingatkan aku bahwa sudah mengulang kata manis berapa kali untuk Yeonjun. Karena jika kalian melihat langsung kelakuannya, maka kalian akan sama denganku.

"Ya, itu sangat lucu...dan menggelikan? Buang saja Junie, Soobinie tidak begitu suka jika Junie memainkan cacing, terlebih dia adalah hewan. Bukankah Soobinie sudah bilang bahwa Junie tidak boleh memainkan hewan karena itu sama saja menyiksanya?"

Ujung bibir Yeonjun turun ke bawah. Oh apakah aku keterlaluan dalam menasehati? Tapi aku bersungguh-sungguh tidak suka jika Yeonjun memainkan cacing yang baru saja ditemukannya.

"Hanya sekali Soobinie, dia kesepian seperti Junie... Kalau boleh, Junie akan memeliharanya.."

Oh tidak, sekarang dia akan mengeluarkan jurus andalannya agar aku luluh. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan.

"Junie nanti akan dibelikan hewan peliharaan lainnya oleh Soobinie, sekarang buang cacingnya, ya? Junie tidak kasihan melihat cacing itu berpisah dengan keluarganya?"

"Euh? Berpisah dengan keluarganya? Seperti Junie??"

Aku terkejut karena Yeonjun mengaitkannya dengan masa lalu. Aku pun sedikit menghela nafas kemudian menjawab,

"Ya kurasa? Jadi Junie bisa kembalikan dia dengan keluarganya? Agar cacingnya tidak sedih.."

"Baiklah Soobinie, akan ku kembalikan."

Tangan Yeonjun pun terulur untuk menggali tanah tak jauh dari posisi mereka. Kemudian kembali dan langsung memelukku.

"Soobinie, apakah Junie juga bisa kembali ke keluargaku? Seperti cacing tadi... Ayo Soobinie, kembalikan aku ke keluargaku. Aku ingin bertemu mereka!"

Air mata Yeonjun mengalir, aku tak sanggup melihatnya. Ku usap, kemudian mengecup bibirnya sekali. Ku tenangkan bahu yang bergetar itu. Yeonjun terus saja mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengan keluarganya. Apakah dia ingin menjadi malaikat? Lalu bagaimana denganku? Tak terasa aku pun menangis. Kami berdua menangis di senja sore itu. Hingga ku sadari bahwa Yeonjun sudah terlelap di dadaku.

Sore itu, kami menangis bersama-sama. Mengulang rentetan masa lalu seperti kaset tua yang rusak.

ANGEL [soobjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang