Happy reading, guys!
*
Yizhan
*"Yibo! Katakan apa ini?"
Wang Yibo menghentikan langkah. Dia hendak berangkat ke kampus sebelum Xiao Zhan berteriak dari dalam rumah.
"Ada apa, Ge?"
"Kamu berbalas pesan dengan Cheng Xiao lagi? Sudah kukatakan aku tak suka."
Pria muda yang masih berstatus mahasiswa itu menghela nafas kasar. Pagi hari harusnya dia tenang bukan malah ditodong oleh pertanyaan tidak penting seperti itu. Walau begitu, dia mencoba bersabar lalu mulai menjelaskan dengan hati-hati dan sedikit menyesali kecerobohannya meninggalkan ponsel.
"Ge, aku ada penelitian bersama Cheng Xiao. Lagi pula Zhan Ge juga tahu itu. Coba baca lagi pesannya. Apa ada yang aneh?"
"Dia menanyakan kamu sudah makan belum. Mengapa dia seperhatian itu?"
Bibir Xiao Zhan cemberut. Dia merasa tidak tenang akhir-akhir ini. Walau dia tahu bahwa Wang Yibo hanya merespons normal dalam pesan itu, tetap saja dia takut. Dia takut Wang Yibo berpaling darinya. Dia takut jika sang kekasih yang telah menikahinya itu meninggalkannya.
Melangkah mendekati Xiao Zhan yang masih cemberut, Wang Yibo membawa pria yang lebih tua enam tahun darinya ke dalam pelukan.
"Apa Zhan Ge lupa? Aku selalu mencintaimu. Sejak dulu. Jangan ragu tentang itu," tuturnya pelan. Saat seperti ini terkadang Wang Yibo lupa jika Xiao Zhan berumur lebih tua darinya.
"Janji?"
"Janji. Aku yakin Zhan Ge juga selalu mencintaiku. Hanya aku. Bukankah begitu?"
Xiao Zhan terpaku mendengar pertanyaan dari Wang Yibo. Dia tidak mengerti mengapa Wang Yibo berkata demikian sambil menatapnya seperti itu. Apakah ada yang salah?
"Tentu. Aku selalu mencintaimu, Yibo," jawabnya cepat. Pria dewasa yang menikahi mahasiswanya sendiri itu selalu tidak bisa membaca pikiran Wang Yibo.
"Baiklah. Aku berangkat lebih dulu. Bukankah Zhan Ge hari ini berangkat siang? Kita tidak bisa berangkat bersama hari ini. Jangan lupa sarapan."
Setelah mengucapkan itu, Wang Yibo mengecup kening Xiao Zhan lalu berlalu dengan motor besarnya.
Xiao Zhan yang ditinggal oleh suami mudanya memilih kembali masuk ke dalam kamar. Dia sepertinya butuh berendam dalam air hangat demi menenangkan pikirannya.
Selama 30 tahun hidupnya, suami Wang Yibo itu tidak pernah merasa takut kehilangan apa pun selain saat ini. Dia begitu takut Wang Yibo meninggalkannya.
Apa aku terlalu berlebihan? batinnya sambil memejamkan mata.
Setelah 15 menit berendam, Xiao Zhan membuka kedua matanya. Pikirannya sedikit rileks dan dia mengambil ponsel yang ditaruh di samping bathub.
Pikiran jernih yang berusaha dia dapatkan seketika buyar dalam sekejap. Darah Xiao Zhan mendidih melihat satu postingan mahasiswanya di media sosial.
"Berangkat bersama." Itu adalah kalimat yang disertakan di bawah sebuah foto punggung seseorang yang memakai helm. Ada beberapa komentar yang menggoda Cheng Xiao soal siapa pria itu lalu dijawab dengan kalimat yang sok misterius.
Itu postingan Cheng Xiao yang mungkin biasa saja bagi orang lain. Namun, karena Xiao Zhan sangat mengenali pakaian yang dipakai sosok itu, pakaian pria yang tadi memeluknya lalu mengecup keningnya, ternyata malah menjemput seorang wanita untuk berangkat ke kampus bersama.
Xiao Zhan geram. Dia benar-benar marah sampai tidak bisa lagi membendung tangisnya.
Entah mengapa akhir-akhir ini emosinya selalu tidak terkontrol. Dia juga mudah sekali menangis. Xiao Zhan hanya ingin satu penjelasan dari Wang Yibo untuk membuat hatinya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stain on the Marriage
FanfictionPernikahan Wang Yibo dan Xiao Zhan bukan lagi disebut waktu sebentar. Satu tahun seharusnya sudah bisa membuat semua normal dan baik-baik saja. Namun, sikap Wang Yibo akhir-akhir ini malah membuat Xiao Zhan uring-uringan dan pertengkaran pun tidak l...