Bab 35

205 16 8
                                    

"Ahrrgghh!!" desah Gerald keras saat rasa panas kembali menjalar di tenggorokan nya.

"Udah ah Ndra. Gila lo! Udah hampir sepuluh botol" Tegur Arvian untuk kesekian kali nya. Sepulang dari acara Leo dan Mikha, mereka memutuskan bersenang-senang di club biasa mereka berkumpul.

Tapi bukan nya bersenang-senang, Gerald malah meneguk alkohol sebanyak-banyak nya. Hingga lelaki itu kini sudah mulai terlihat linglung, walau masih sadar.

Delvon, lelaki itu hanya diam, menyesap rokok nya tanpa mau menghentikan Gerald. Entahlah, ia sendiri sedang tidak mood.

"Kemaren aja, udah dibilangin jangan disia-sia in, lo malah anggap dia sepele" sindir Angga yang tidak terlalu mengambil pusing kelakuan Gerald sekarang. Karena kalau di ingat gimana berjuang nya Mikha, itu tidak ada apa-apa nya dengan apa yang Gerald lakukan sekarang.

Gerald seakan menulikan telinga nya. Ia tetap memuaskan dahaga nya dengan alkohol tanpa bisa di cegah.

Sementara itu, Mikha kini tengah menatap pantulan dirinya di cermin kamar nya. Atasan kebaya berwarna putih dilapisi warna cream, serta bawahan rok batik ketat yang panjang. Membuat nya terlihat cantik. Apalagi lekukan tubuh yang membuat nya semakin terlihat cantik.

Memang tidak terlalu terekspos, karena Leo juga tidak menyukai sesuatu yang begitu menonjol. Tapi untuk ukuran seorang Mikha, kini ia terlihat sangat cantik.

Selesai acara, Leo langsung mengantar dirinya dan mama nya pulang, tidak ada percakapan diantara kedua nya. Hingga saat ia mau turun dari mobil Leo tadi.

"Cherrin ngomong apa sama lo?" Tanya Leo yang menahan tangan Mikha. Tentu nya setelah Janeta masuk ke rumah.

"Ga penting. Dia cuman ucapin selamat" balas Mikha setelah cukup lama terdiam.

"Istirahat, besok sekolah"

Setelah pamit, Leo langsung pulang ke rumah.

Mikha melirik datar bingkai segi 4 kecil yang tertidur terbalik di meja belajar nya. Ia berjalan mengambil bingkai itu, menatap benda itu lamat-lamat.

Dia menghela nafas kecil lalu mengadah menatap langit-langit kamar nya. Ia tak mengerti, hati nya terasa sangat kacau. Ia ingin membenci, tapi hati dan pikiran nya menolak.

Drrrttt .. drrrttt .. !
Unknown
08234567892345

Dahi Mikha berkerut heran melihat nomor tidak dikenal itu. Walau begitu ia tetap mengangkat nya.

"..."

"Lo siapa?"

"... ..."

Mikha terdiam sejenak, mencocokkan suara itu dengan lelaki yang sudah cukup lama ia tidak nampak lagi.

"... .. ...."

"... sharelock" final Mikha pada akhirnya.

••••

Disinilah Mikha berada sekarang, di depan parkiran sebuah club besar, menunggu Arvian yang katanya sebentar lagi akan keluar.

Walau terlihat tenang, nyatanya kini Mikha sangat takut. Ia tidak berani masuk karena takut itu sebuah jebakan. Ya, ia tahu ia kini sangat bodoh karena harus mempercayai Arvian.

Ditambah lagi, saat Mikha turun dari taksi tadi, ia sempat meminta taksi itu menunggu, tetapi supir taksi itu beralasan ada sewa lain yang harus dijemput. Membuat nya semakin takut.

Sembari menunggu Arvian, ia telah siap dengan pesan teks nya di roomchat nya dengan Leo.

Cowo Ganteng😼

Rumit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang