-3-

114 10 0
                                    

Masih dalam suasana yang menegangkan disana Jimin masih memegang kerah Yoongi seolah lupa dengan hubungan darah diantara mereka.

"Tuan... "Ini Bukan urusan kalian"

Bibi Han yang akan mendekat seketika berhenti ketika Jimin bersuara datar,dia tahu benar statusnya dirumah itu dia tidak memiliki hak lebih dan yang bisa dia lakukan adalah berdiri dengan raut wajah khawatir.

"Apa yang kalian lakukan"

Gertak Seok Jin dengan raut wajah dingin kelima Namja itu terkejut bukan main setelah pulang disuguhkan dengan adegan dimansion mewah itu.

"Jimin Lepaskan dia"

Jimin geram melepaskan kerah itu dengan kasar sedangkan Yoongi hanya bisa menunduk dan langsung berdiri.

"Apa dia membuat masalah lagi "

Ucap Taehyung datar sedangkan Yoongi hanya menunduk dengan tubuh gemetar hatinya sakit apa hanya dirinya satu2nya pembuat masalah .

Semua menatap buku berserakan juga gitar yang sudah jatuh dilantai Jungkook menatap gitar yang tak asing baginya lalu menatap Yoongi yang masih menunduk.

"Apa kau sengaja melakukan ini Yoongi,kau ingin membuktikan kau lebih baik,kau ingin menjadi pemusik seperti Eomma bukan kah kau tahu apa yang sudah kau lakukan"

Ucapnya Namjoon dengan suara datar Sekali lagi yang membuat hatinya teremat.Yoongi perlahan memberanikan diri menatap Hyeongnya.tatapan dingin juga jijik terlihat jelas.

Yoongi menghampiri gitar hadianya dan perlahan...

Brak......

Suara keras benturan gitar mengenai lantai semua membolakan matanya.keenam Namja itu melihat Yoongi yang menatap kosong dengan wajah yang masih dibasahi dengan bulir bening.

"Kau benar Hyeong seharusnya aku sadar diri, bukankah kalian sudah menganggap ku seperti orang asing disini aku mengerti"

Ucapnya Yoongi dengan nada ketus kesabaran Yoongi sekarang sudah habis lebih tepatnya terlihat seperti keputusasaan yang terlihat jelas diwajah Namja pucat itu.

"Apa kalian tahu selain kalian membenciku aku juga benci diriku sendiri aku tahu aku adalah alasan Eomma dan Appa tidak bisa bersama kita sekarang"

Seketika keenam Namja itu bungkam ,mereka selalu menyalahkan Yoongi atas semua kecelakaan yang terjadi tapi kali ini hati mereka tercubit melihat sosok putus asa didepannya.

Yoongi berjalan lemas menuju tangga tiba tiba langkahnya terhenti setelah mendapat Rengkuhan hangat tepat dibelakangnya.

"Tidak Yoon Bukan kau yang salah hiks... Kami yang salah... Kami tidak bisa menjadi Hyeong yang baik jangan salahkan dirimu sendiri"

Ucap Hoseok yang sudah menangis terisak ,mendadak Kelima Namja itu mulai merasa bersalah.

Yoongi hanya menatap sayu lalu melepas pelukan hyeongnya perlahan.

"Tidak Hyeong aku disini satu satunya orang yang pantas disalahkan .sebagai permintaan maaf ,aku tidak akan muncul dihadapan kalian lagi ,dan kalian bisa hidup bahagia, "

Yoongi tidak berbalik sedikitpun dirinya sekarang melangkah gontai dengan tubuhnya yang gemetar juga tatapan yang sayu.

Mereka hanya diam sampai tubuh mungil itu telah menjauh dan menghilang dari pandangan mereka.

Masih dalam Aula yang begitu sunyi disana terlihat Keenam Namja yang duduk merasa canggung tak bisa bersuara sedikitpunsetelah insident tadi.

"Hyeong aku sudah lelah 7 tahun bukan waktu yang sedikit, Yoongi Dongsaeng kita,kita sudah gelap mata karna Benci tanpa alasan"

"Apa maksud Hyeong tanpa alasan ,jika bukan karnanya Eomma dan Appa masih bersama kita sekarang"

"Jaga Bicaramu Taehyung kau bicara dengan Hoseok Hyeong"

Jungkook yang sedari tadi diam mulai menitihkan air mata ditengah argumen para hyeongnya.

"Hiks.... Hyeong Yoongi tidak bersalah ini semua takdir.dia tidak bertanggung jawab atas semua yang telah terjadi,dia sudah sangat terpukul Hyeong dia adik adik kita,perhatian yang selama ini kalian berikan padaku harusnya pada Yoongi"

Penjelasan Jungkook membuat hati Namja yang ada disana teremat, jujur sebenarnya mereka juga merindukan Namja manis itu Namja kesayangan mereka tapi ego mereka lebih besar dari pada kasih sayang mereka.

Disisi lain seok Jin tak begeming sedikit pun dia memilih beranjak pergi meninggalkan kelima dongsaengnya tanpa mengatakan apapun .

sekarang seok Jin telah sampai dikamarnya dia  menutup pintu kamarnya pelan.langkahnya dibawa menuju kesebuah Laci disamping ranjangnya.

sebuah figura yang sudah lama tersimpan sekarang dikeluarkan nya lagi foto keenam namj yang memeluk namja mungil ditengah juga wanita paruh baya dengan pria paruh baya yang terlihat ceria .

perlahan bulir bening menetes tepat dikaca figura itu yha Kim Seok jin yang terkenal dingin dan disegani sekarang menangis terisak tanpa ada yang tahu.

"Aku melakukan kesalahan ,Mianhe Eomma Appa HIiks."

disuasana yang sunyi tepat diruangan kamar mereka masing masing mereka sama-sama memegang foto figura yang sama.Berkelut dengan perasaan mereka masing masing mendambakan kebahagiaan yang kembali utuh seperti yang dirasakan saat berada dalam memori sebuah foto yang dilihat mereka.

Tepat didepan pintu min Yoongi Ahjuma Han mengetuk pintu pelan kamarnya.

"Tuan"

"Ahjuma aku ingin istirahat "

Ucapnya Sosok yang dibalk pintu yang terlihat sangat kacau ,Yoongi berjalan menuju ranjangnya dan menjatuhkan tubuhnya perlahan isakan terdengar pilu.

"Hiks... Hiks...Eomma...Appa"

sembari meringkuk menahan isakan yang membuat dadanya sesak Yoongi hanya bisa memanggil Appa dan eommanya tidak ada lagi tempat bercerita tidak ada usapan yang bisa menenangkannya .sekuat apapun dia menahan rasa sakit juga rindu pada hyeongnya tanpa dipungkiri Yoongi sangat merindukan kasih sayang mereka pertahanannya sekarang runtuh dia tidak bisa menahan rasa sakit juga sesak akan kasih sayang saudaranya seperti dulu.

Pagi telah tiba semua sudah berkumpul seperti biasa diruang makan untuk sarapan tapi suasananya sedikit berbeda mereka saling diam tanpa bersuara sedikit pun.

"Ttuan... ttuan Yoongi "

Seok jin yang mendengar Ahjum Han terlihat khawatir memanggil nama Yoongi  segera bergegas meninggalkan sarapan paginya diikuti kelima namja lainnya.

"Yoongi...Yoon..."

teriak Seok JIn terlihat Gurat Khawatir ketika melihat pintu yang dikunci dari dalam,Hoseok ikut khawatir begitupun yang lainnya.

suara Dobrakan pintu terdengar keras seok JIn berusaha membuka paksa pintu itu.

"Oh...SHITTT seharusnya aku membuat kunci cadangan untuk setiap kamar"

gerutunya sembari mendobrak pintu berwarna coklat itu.semua khawatir rasa benci yang dipendam mereka telah hilang dan sekarang mereka khawatir pada dongsaengnya.

penyesalan itulah yang mereka rasakan sekarang..

Bersambung.....

We Love YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang