Mataku dan mata Ann saling melihat satu sama lain. Ann memahami kondisi yang dialamiku, Ann mengatakan bahwa aku menutup emosi keinginan untuk berlari dengan memaksa masuk ke dalam belenggu padahal aku sendiri tidak menyukainya.
"Ya memang sih waktu bersamamu pasti akan berkurang namun kamu tidak perlu khawatir karena aku tidak sendiri, kan ada Sasha" Ujar Ann
"Ahahaha kamu ada benarnya juga, maaf aku terlihat payah" Ucapku
"(Geleng-geleng kepala) Tidak kok, aku sangat tersentuh mendengar janjimu tentang berada disisiku, menjagaku dan melindungiku, aku tidak tahu kalau kamu mempunyai janji seperti itu kepadaku... kamu kok tidak mengatakannya"
"Tidak mau ah, karena itu rahasia" Ucapku yang enggan memberitahu
"Dih awas aja ya aku akan cari tahu sendiri...Hans, bagaimana kalau kita membuat janji baru"
"Janji baru?"
"Iya, kamu ingatkan tentang mimpi kita untuk memenangkan tingkat nasional bersama tetapi mimpi itu sudah tidak bisa diwujudkan.... dan kamu yang sudah masuk tingkat nasional malah mengundurkan diri... sejujurnya aku kecewa pertama kali mendengar hal tersebut karena kamu tidak memberitahu alasannya namun sekarang aku mengerti kamu melakukannya untukku kan?"
"Enggak tuh, pede ada batasnya juga kali" Ucapku berpura-pura bodoh
"Jangan bohong!" Ann mencubitku kedua pipiku
"Aduh sakit Ann, iya iya kamu benar...Terus apa janji barunya?"
Ann melepaskan kedua tangannya dari pipiku dan tersenyum
"Janjinya adalah ..."
Aku terkejut mendengar apa yang diucapkan Ann, awalnya sempat ragu untuk menyetujuinya namun pupil mata Ann terlihat sangat serius akhirnya aku setuju. Janji baru yang telah dibuat menggerakkan tekadku. Aku harus berusaha dengan keras untuk memenuhi janji tersebut. Setelah pembicaraan serius selesai, kami kembali ke rumah.
Setelah makan malam, aku keluar untuk melakukan latihan rutinan.
"Ibu aku pergi keluar untuk latihan ya" Ucapku pamit
"Ya, hati-hati dijalan" Suara ibuku yang terdengar dari arah dapur
Aku membuka pintu rumah dan kaget ada Ann
"Loh Ann ngapain malam-malam didepan rumahku?"
" Hans, lihat apa yang aku pegang"
Tenyata itu 2 tiket masuk ke TNG Boling Center
"Bagaimana kalau kita bertanding boling? Jika aku menang, ini akan menjadi yang ke-30 kali loh hahaha" Ujar Ann dengan sombong
"Dih menyebalkan, ayo kita bertanding... kalau aku menang kamu harus traktir aku roti abon selama 3 hari!" Balasku yang menerima tantangan Ann
"Ok tapi kalau aku yang menang, kamu harus melakukan apapun yang kuperintah"
"Eh curang dong"
"Bodo amat wleeee" Ann menjulurkan lidahnya
Hari ini aku mengurungkan niat untuk berlatih, sudah lama sekali tidak bertanding boling dengan Ann. Dia adalah gadis jenius, jika Ann tidk mengalami kelumpuhan hampir seluruh bidang olahraga yang ada di SMA mampu dikuasainya kecuali silat sebab saat SD, Ann lebih memilih mengikuti taekwondo. Namun saat SMP, Ann tidak meneruskannya, dia memilih ikut klub lari bersamaku. Aku jadi teringat saat pertama kali masuk SMP, Ann sangat populer di kalangan senior yang hendak merekrutnya untuk bergabung ke berbagai klub olahraga. Tidak hanya itu, Ann juga meraih juara 1 dalam bidang akademik seangkatan karena itu dia menjadi sangat populer tidak hanya di kalangan senior namun juga murid-murid seangkatan sebab kebaikannya, keramahannya, kesederhanaannya dan dia pandai mengajar pelajaran yang belum dapat dipahami olehku maupun teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Tanpa Sayap
Storie d'amoreAnnie Rosaline atau yang lebih akrab dipanggil Ann adalah gadis difabel yang mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya akibat kecelakaan. Kecelakaannya terjadi tepat satu hari sebelum Ann mengikuti kejuaraan lari bersama Hans. Kejadian yang menimpa An...