Marlon 04 : Sick

736 40 4
                                    

°°°
A teen fiction story by winnie :

Don't forget to follow, vote, and comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to follow, vote, and comment!

Because it means a lot to me (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Enjoy the story!

Happy Reading!

****

"Good morningggg girlss!" Suara nyaring itu berasal dari Jennifer yang baru saja tiba di sekolah. Ia menyapa Meira, Kathleen, dan Alexa yang tampak lesu pagi ini. Jennifer menatap heran ketiga temannya.

"Kalian kenapa deh? Kok muka kalian pada lesu gitu? Yang semangat dong! Kita kan mau di ajarin sama Pak Bevan! Duda ter-hot di ZHS! Masa muka kalian bertiga kecut begitu?!" ucap Jennifer.

Jika di tanya siapa guru favorit Jennifer Alexandra, sidah pasti Pak Bevan jawabannya. Selain duda ganteng kaya raya, Pak Bevan juga merupakan tipe ideal Jennifer. Sebab itu, Jennifer selalu bersemangat jika mendapatkan jadwal olahraga.

"Kayaknya lo doang yang semangat. Lagian gue heran, sejak kapan tipe lo berubah jadi duda?" tanya Alexa.

"Ya kalau dudanya modelan Pak Bevan, siapa yang nggak suka coba?!" balas Jennifer.

"Sinting! Mei, urusin nih temen lo." Alexa berkata pada Meira yang sedang berjongkok sembari memijit pelipisnya.

"Aduh, Jen. Kata gue lo diem deh. Pusing gue dengerin ocehan lo pagi-pagi," balas Meira.

Jennifer tidak mengindahkan ucapan Meira. Ia sibuk meregangkan otot-ototnya. "Eh, gue denger-denger, kelas XII IPA 6 jadwal olahraganya di barengin sama kita, ya? Kalau beneran, bakal seru nggak sih? Kelas kita kan jarang ada partner. Itu artinya gue bisa tebar pesona sama mereka!" seru Jennifer di akhir kalimatnya.

"Terserah lo deh, Jen," balas Kathleen.

Alexa mendengus di tempatnya. Ia melirik jam berwarna pink di tangannya, lalu berucap. "Ayo cabut. Bentar lagi jam olahraganya mau di mulai," ajak Alexa, kemudian berjalan mendahului.

"Eh, Al, tungguin!" Jennifer segera menyusul Alexa dari belakang.

"Mei, ayo! Lesu amat! Belum sarapan, lo, ya?" tanya Kathleen. Meira mengangguk sebagai jawaban.

"Ck! Kebiasaan. Ayo!" Kathleen pun menarik Meira untuk ikut bersamanya.

"Ayo anak-anak, cepat berkumpul!" seru Pak Bevan - selaku guru olahraga yang mengajar kelas Meira. Beliau sudah lengkap membawa buku absen dan peluit yang menggantung di lehernya. Kelas XII IPA 6 yang jadwal olahrahanya di gabung dengan kelas Meira sudah mulai menyusun barisan di belakang sana. Sementara kelas XII IPA 1, baru saja akan memasuki area lapangan.

MARLON : So Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang