6

1.1K 39 3
                                    

pov lucifer end

normal pov

"heyy, aku disini! dimana kalian!??" teriak theo memanggil sepupunya untuk muncul. theo tidak ingin masuk lebih dalam lagi

seketika semua lampu di rumah tersebut hidup dan menampilkan si triplet, mereka bertiga melihat kearah theo dengan tajam

theo melihat mereka bertiga kembali mengingat kejadian yang tidak mengenakkan pada masa lalunya

theo mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri agar tidak kelihatan jika ia panik

"ku kira kau tidak akan datang.." ucap reza dengan senyum manis

"bagaimana mungkin sku tidak datang... aku datang bukan aku merindukan kalian atau apa bangsat. tapi aku datang ingin membalaskan dendam ku" theo mengepalkan tangannya kuat-kuat

"balas dendam?? apakah ingin balas dendam dengan yang di masa lalu?" ucap raja dengan gembira

"masa lalu..? tch, persetan dengan yang ada di masa lalu..." theo menunduk, kepalan di tangannya semakin kuat

"KALIAN KAN YANG SUDAH MEMBUNUH KELUARGA KU!?" teriak theo dengan emosi yang sudah memuncak

"kami..? tidak-tidak, yang membunuh keluargamu itu anak buahku" kali ini raka yang mengangkat suara, ia melihat theo dengan sangat tajam

flashback

"sialan.. aku akan membunuh siapapun mereka" ucap theo menangis sambil memeluk tubuh adiknya yang sudah tidak memiliki nyawa

saat theo melihat sekeliling nya ia melihat ada sehelai kertas di dekat tubuh ibunya

theo berjalan mendekati tubuh sang ibu tercintanya lalu menatap wajah ibunya yang sudah pucat, air mata theo kembali keluar dengan deras

namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya lagi agar emosinya tidak mengambil alih control

theo mengambil kertas nya lalu melihat tulisan di kertas tersebut

di kertas tersebut tertulis

theo kau seharusnya tidak pernah kabur dari kami. ini akibatnya jika kau tidak melakukan perintah dengan baik

~

dari r.r.r

theo sangat tau siapa r.r.r itu. theo menggenggam kertasnya kuat-kuat

ia mengingat kembali kenangan yang sangat tidak ingin theo ingin, nafas theo tidak beraturan, pupil matanya bergetar, tangannya bergetar, theo menggigit bibir bawahnya sangat kuat hingga mengeluarkan darah segar

flashback end

"tidak usah bohong BAJINGAN" teriak theo pada akhir kalimat

"tch tch, sikap mu tidak pernah berubah ya.." ucap reza kemudian perlahan maju mendekati theo

"JANGAN MENDEKAT BRENGSEK!" teriak theo lagi lalu mengeluarkan pistol dan mengarahkan nya ke reza


"jangan ada yang mendekat! atau akan kutembak kalian" ucap theo

"now now... put that gun down now.. it's dangerous" ucap reza dengan tenang

raja dan raka yang melihat itu pun tidak bereaksi apa-apa

theo semakin menggenggam kuat pistolnya

[BL] i need to fix it Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang