pov lucifer end
normal pov
"heyy, aku disini! dimana kalian!??" teriak theo memanggil sepupunya untuk muncul. theo tidak ingin masuk lebih dalam lagi
seketika semua lampu di rumah tersebut hidup dan menampilkan si triplet, mereka bertiga melihat kearah theo dengan tajam
theo melihat mereka bertiga kembali mengingat kejadian yang tidak mengenakkan pada masa lalunya
theo mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri agar tidak kelihatan jika ia panik
"ku kira kau tidak akan datang.." ucap reza dengan senyum manis
"bagaimana mungkin sku tidak datang... aku datang bukan aku merindukan kalian atau apa bangsat. tapi aku datang ingin membalaskan dendam ku" theo mengepalkan tangannya kuat-kuat
"balas dendam?? apakah ingin balas dendam dengan yang di masa lalu?" ucap raja dengan gembira
"masa lalu..? tch, persetan dengan yang ada di masa lalu..." theo menunduk, kepalan di tangannya semakin kuat
"KALIAN KAN YANG SUDAH MEMBUNUH KELUARGA KU!?" teriak theo dengan emosi yang sudah memuncak
"kami..? tidak-tidak, yang membunuh keluargamu itu anak buahku" kali ini raka yang mengangkat suara, ia melihat theo dengan sangat tajam
flashback
"sialan.. aku akan membunuh siapapun mereka" ucap theo menangis sambil memeluk tubuh adiknya yang sudah tidak memiliki nyawa
saat theo melihat sekeliling nya ia melihat ada sehelai kertas di dekat tubuh ibunya
theo berjalan mendekati tubuh sang ibu tercintanya lalu menatap wajah ibunya yang sudah pucat, air mata theo kembali keluar dengan deras
namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya lagi agar emosinya tidak mengambil alih control
theo mengambil kertas nya lalu melihat tulisan di kertas tersebut
di kertas tersebut tertulis
theo kau seharusnya tidak pernah kabur dari kami. ini akibatnya jika kau tidak melakukan perintah dengan baik
~
dari r.r.r
theo sangat tau siapa r.r.r itu. theo menggenggam kertasnya kuat-kuat
ia mengingat kembali kenangan yang sangat tidak ingin theo ingin, nafas theo tidak beraturan, pupil matanya bergetar, tangannya bergetar, theo menggigit bibir bawahnya sangat kuat hingga mengeluarkan darah segar
flashback end
"tidak usah bohong BAJINGAN" teriak theo pada akhir kalimat
"tch tch, sikap mu tidak pernah berubah ya.." ucap reza kemudian perlahan maju mendekati theo
"JANGAN MENDEKAT BRENGSEK!" teriak theo lagi lalu mengeluarkan pistol dan mengarahkan nya ke reza
"jangan ada yang mendekat! atau akan kutembak kalian" ucap theo"now now... put that gun down now.. it's dangerous" ucap reza dengan tenang
raja dan raka yang melihat itu pun tidak bereaksi apa-apa
theo semakin menggenggam kuat pistolnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] i need to fix it
Fantasíaend. sinopsis ↓ seorang lelaki dengan rambut hitam panjang, kulit yang berwarna coklat, memiliki tubuh yang berotot, dan tubuh, serta wajah yang cukup tampan untuk memikat para wanita, tinggi nya 180cm menangis histeris karena ia melihat seluruh kel...