"Opppp berhentii!" Sea menepuk bahu yang lebih tua dengan tidak elitnya.
Sontak membuat motor yang di kendarai itu langsung mengerem mendadak.
"Disini?" Yang tua bertanya dari dalam Helm Fullface nya.
"Iya disini," Jawab Sea kelewat santai.
"Ini rumah lo?"
"Hah? Emm... Rumah K-kakek gue ini!" Sea kalang kabut untuk menjawab, tidak mungkin kan kalau bilang dia sedang kabur? bisa habis riwayatnya.
"Ooh," Si laki - laki hanya berOh ria saja.
"Yaudah gue pulang ya."
"Ya, By the way makasih tumpangannya," ucap Sea memberi senyuman tipis.
"Hm," tanpa menjawab apa-apa lagi pemuda itu langsung menggas motornya, Sea melihat punggung kokoh yang sudah mulai menghilang dari penglihatan pun langsung buru - buru berjalan ke dalam rumah minimalis milik sahabatnya.
Bernapas lega juga saat bocah laki - laki tadi tidak bertanya lebih lanjut.
Sea mengetuk pintu berbahan kayu jati itu tiga kali, berharap ada orang di dalamnya.
"Fayna! ini gue, Sea!" Panggilnya dari luar.
Cklek
Pintu terbuka menampakkan seorang perempuan dengan muka bantalnya, "Sea anjir, gue lagi mimpi indah malah kebangun!" Gerutunya.
Sea cengengesan dengan watados nya.
-Fayna Anggraini- Sahabatnya itu menatap penampilan sahabat nya dari ujung kaki sampai kepala, apakah sahabat nya ini ingin balik kampung?
Lihat saja bagaimana Sea membawa tas yang lumayan besar di punggungnya, dan juga piyama yang tertutupi oleh jaket.
"Lo abis kemana?" Tanya Fayna mengintimidasi.
"Ntar gue jelasin. Ini lo ga mau ngajak gue ke dalem dulu? dingin woi!"
"Ck. Yaudah masuk, buruan! lo harus cerita!" tuntut nya.
"Halah iya iya!"
...
"Apa?! Di jodohin??!!" Fayna membulatkan matanya terkejut saat mendengar ucapan Sea.
Ya, Sea menceritakan semua nya pada sahabat lucknut satunya ini, Sea ini tipe anak yang ga bisa nyimpen semuanya sendiri, paling engga harus ada satu orang yang dengerin biar ga terlalu mengganjal banget.
"Jangan keras - keras anjir! Tar kedengeran!" Peringatnya.
Fayna langsung membekap mulutnya sendiri karena sudah berucap dengan suara yang cukup keras.
"Jadi, lo sekarang mau gimana?" Berbalik dengan sebelumnya, Fayna sekarang berbicara dengan suara yang sangat amat pelan, mungkin hanya anak Indomie saja lah yang akan bisa mendengarnya.
"Sumpah, ga sekecil ini juga sat!" Umpatnya frustasi.
"Ah elah salah mulu, emang paling bener, cewe itu ga pernah salah dah!" dengus Fayna.
"Lo juga cewe btw," -Sea.
"Ck, skep skep. Ini jadinya lo mau apa? masa mau terus - terusan turu di rumah gue, ketauan lah bego yang ada!"
"Untuk sementara ini, gue mau numpang di rumah lo dulu, boleh yaa? plisss," Sea mengeluarkan Puppy Eyes nya sebagai jurus andalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu atau Dua?
Teen FictionSeorang perempuan bernama Seanna Zeenora terpaksa harus kabur dari rumah karena adanya perjodohan yang di buat oleh kedua orang tuanya, Seanna sampai membuat identitas baru untuk menyembunyikan identitas lamanya. Namun siapa sangka jika dunia akan m...