Seanna Zeenora, remaja perempuan yang masih menduduki bangku kelas 12.
Memiliki rupa yang tidak cantik namun tidak jelek, biasa - biasa saja, mungkin?
Rambut panjang sampai siku, dan juga pipi yang lumayan berisi, dengan mata setajam silet, hidung tidak terlalu mancung, bibir lumayan tebal berwarna merah alami, mempunyai tinggi badan 172, cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita?
Penyuka yupi bentuk lope lope.
Hobinya rebahan, ga suka keramaian.
Anak tunggal dari pasangan Delia Anora–(Bunda), Gevan Zedya–(Papah).
Keluarga sederhana, cukup harmonis. Anak tunggal tentunya tidak akan kekurangan yang namanya kasih sayang, sebab, semua cinta akan selalu di berikan kepadanya. Manja dong? ya kalo di rumah manja, pasti.
"Sea, makan malam dulu!" Teriakan yang cukup kencang itu terdengar dengan nyaring, membuat yang sedang rebahan di kasur sembari menonton film di laptop itu pun terbangun.
Telinga yang tersumpal Headset itu langsung di lepas, "BENTAR BUN! 5 MENIT LAGI TURUN!" jawabnya dengan teriakan juga.
"Aelah lagi seru padahal," dumelnya kesal.
Karena sudah di panggil, Seanna yang biasa di panggil Sea itu langsung mematikan Laptopnya dan menaruhnya di atas meja belajar.
Kaki yang lumayan panjang itu di bawa jalan ke bawah untuk keruang makan.
Tap
Tap
TapSuara tapak kan sendal rumahan beradu dengan tangga itu berbunyi.
"Papah belum pulang, Bun?" Tanya Sea pada sang bunda yang sedang meletakan mangkuk di meja.
"Belum, paling agak maleman. Emang kenapa?" Delia menjawab dengan santai.
"Gapapa Bun, nanya aja."
Delia akhirnya hanya mengangguk anggukan kepalanya saja. "oh yaudah, tadi kamu tidur apa gimana? Dibangunin kok susah sih, dek,"
"Eh? Lagi nonton Bun, ga kedengeran hehehe," Sea tersenyum tanpa dosa.
"Dasar, kamu ini. Udah sekarang makan dulu," Bunda menggelengkan kepalanya.
Sea mengangguk, segera menduduki dirinya di bangku.
"Mau makan apa?" Tanya bunda yang sudah memegangi piring makan untuk Puteri nya ini.
"Emm, Sup sama perkedel aja Bun!" Ujarnya semangat, Bunda tersenyum lantas mengambil Sup dan juga Perkedel, tidak lupa dengan nasi:).
"Nih, makan yang banyak. Badan kamu kurus banget belakangan ini," komentar Bunda yang akhir - akhir ini memang merasa anaknya ini agak kurusan, bukannya apa - apa, Sea ini emang dasarnya kurus, masa tambah kurus.
"Aishh Bunda mahh... Aku kan emang kurus," ucapnya tidak suka, lihat saja mata tajamnya itu sudah menjulid pada sang bunda.
Delia hanya terkekeh pelan mendengarnya.
Setelahnya hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring, keduanya fokus dengan makanan masing - masing.
Mungkin di iringi dengan obrolan ringan.
...
"WOI JANGAN NYELAK DONG!" Sea menepuk bahu seseorang yang seenak jidat menyelak antreannya.
"Heh anjir sakit woi!" Laki - laki itu berkata sambil meringis.
"Lebay! Gue nepuknya ga pake tenaga ya babik! Balik ke belakang Lo, maen nyelak aja!" Galaknya tidak terima, sekarang ini Sea sedang berada di kantin sekolah. Antriannya ini lagi panjang, tapi nih satu hama malah dengan enteng langsung maju kedepan buat nyelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu atau Dua?
Fiksi RemajaSeorang perempuan bernama Seanna Zeenora terpaksa harus kabur dari rumah karena adanya perjodohan yang di buat oleh kedua orang tuanya, Seanna sampai membuat identitas baru untuk menyembunyikan identitas lamanya. Namun siapa sangka jika dunia akan m...