[ DY.05- One² ] Kehidupan Melelahkan Ke-4 Rosetta

141

Jangan lupa Follow+Vote+Comment___

👌🏻👌🏻👌🏻👌🏻👌🏻👌🏻

"Atau tidak."

Aku menambahkan dengan cepat, tetapi rasa malu di wajah Damien tidak salah lagi.

Tidak, aku tidak mau.

Mendengar hal yang sama dua kali dalam satu hari, aku bertanya-tanya apakah mereka mengada-ada.

Tentu saja, aku tahu itu tidak benar.

Aku mengabaikannya.

" Lagipula, sudah kubilang tempo hari, kau tidak perlu melakukan ini."

Tiba-tiba, ekspresi Damien berubah.

"... Selalu saja kamu yang menolakku."

Kepahitan dalam suaranya menusuk hati nurani saya tanpa perlu.

" Bukan seperti itu."

"Atau."

"... Aku hanya ingin adikku merasa nyaman."

" Apa ?"

Aku bertanya, mulutku ternganga mendengar pertanyaan itu.

Tenggorokanku terasa kering dan aku menelan ludah dengan keras.

Aku bisa merasakan bulu mataku berkibar.

Senyum bengkok adalah milikku.

Aku seharusnya tidak mengatakannya, itu adalah senjataku, tetapi bibirku bergerak-gerak di luar kehendakku.

Momen pertimbanganku baru saja berakhir.

" Kamu ingin bersikap baik padaku karena kamu merasa bersalah."

Damien tampak seperti tertembak.

Padahal ini adalah pertimbanganku untuknya.

Jika dia tidak menyadarinya, lebih baik aku mengingatkannya.

Jika itu adalah sesuatu yang aku ketahui, aku benar untuk menyuruhnya berhenti, karena dia adalah orang yang baik.

Ya, dia adalah orang yang baik. Setidaknya aku pikir dia orang baik.

Rosetta di masa lalu, 

meskipun dia menyimpan kepahitan terhadapnya, tidak menganggapnya sebagai orang jahat.

Tidak, selain itu, aku pada dasarnya adalah orang yang egois.

Masa kini milikku lebih penting daripada masa lalunya.

Duchess akan terkejut.

Kamu baru saja meminta maaf, dan sekarang kamu mendahulukan penilaianmu sendiri daripada perasaan Rosetta.

Bagaimanapun juga.

Sedangkan untuk Duke, ini masih sangat rumit, tapi setidaknya penghakiman sudah berakhir untuk Damien.

Dia adalah orang yang baik.