duwa

382 51 4
                                    

Wonyoung masih syok parah sama apa yang dibilang Jiheon pas istirahat tadi.

Sumpah, dia nggak pernah ekspek kalo...

Yuna itu lesbian dan suka sama dia.

Wonyoung jadi takut.

:(

Ini semua bener-bener kayak plot twist anjiddddd. Kirain setiap Yuna bilang "nggak suka siapa-siapa" cewek itu beneran emang lagi nggak suka siapa-siapa, eh taunya, malah suka sama Wonyoung...

Tapi, pas Wonyoung lihat gerak-gerik Yuna yang kayak biasa aja ke dia, Wonyoung jadi sedikit meragukan.

Yuna nggak keliatan tegang sama sekali di deket Wonyoung, even sekarang nih pas mereka lagi berduaan buat pulang.

Yuna seperti biasa bakal ngerangkul bahu Wonyoung sambil sesekali puk-puk kepalanya.

Apa dengan cara ini Yuna nunjukin kalo dia suka sama Wonyoung?

"Yuna.." panggil Wonyoung pelan di koridor lantai satu tepat di depan UKS.

"Hmm?"

"Kita langsung pulang?"

"Iya. Emang kamu mau kemana dulu?"

Tiba-tiba, Wonyoung punya ide buat mancing-mancing Yuna.

"Emm, aku pengen ke perpus deh. Temenin, ya?"

Biasanya orang kalau suka sama orang pasti bakal nurutin semua yang dibilang sama orang yang dia suka, kan? Wonyoung penasaran, Yuna gitu juga nggak ya?

"Nggak ah."

Dih?

"Kamu nggak mau nemenin?" Dan pertanyaan Wonyoung cuma dibales anggukan.

"Jelas nggak lah! Aku mau pulang. Laper tau!"

Tuhkan! Nggak mungkin Yuna suka sama Wonyoung. Kalau Yuna suka sama Wonyoung, pasti cewek itu nggak bakal nolak buat nemenin Wonyoung ke perpus. Tapi nyatanya? Nolak kan?

"Iya juga ya... Yaudah deh, yuk pulang!"

Kemudian Yuna kasih senyum, sebelum akhirnya ngambil tangan Wonyoung untuk digandeng.

Dari sini, rasa khawatir Wonyoung kembali datang.

"Yuna.."

"Hmmm?"






"Kamu suka sama siapa sih?"





Wonyoung tau kalau dia terlalu frontal untuk nanya begitu ke Yuna. Tapi, Wonyoung orang yang gampang penasaran, Wonyoung nggak bisa diem aja.

Apalagi kalau itu tentang Yuna.


"Aku kan udah sering bilang kalo aku nggak suka siapa-siapa." Yuna keliatan sedikit nunduk, pegangan tangannya di tangan Wonyoung juga mengerat.

"Kamu bohong, kan?" Yuna balas tatap Wonyoung, sebelum dengan panik gelengin kepala.

"Nggak, Wonyoung. Aku nggak bohong!"











"Tapi, kata Jiheon kamu suka sama aku.."







Deg!









Yuna tarik nafasnya panjang-panjang, sebelum berhentiin langkahnya, disusul Wonyoung di sebelahnya.

"Dia bilang gitu?"

"Iya, Yuna.."

Wonyoung natap Yuna, seakan mencari jawaban dari raut wajahnya yang entah kenapa jadi susah ditebak.

"Dia bohong, Wonyoung."

Wonyoung diem. Kemudian mendekat.

"Jawab jujur! Apa yang kamu rasain kalau aku begini." Nggak ada cara lain untuk membuktikan, sehingga Wonyoung lebih milih buat ngebuktiinnya menggunakan kontak fisik.

Dipeluknya tubuh Yuna, yang bisa dia rasain kalau cewek itu langsung menegang.

"Yuna?" Panggilnya.

"H-hmm?"

"Apa yang kamu rasain?"

Yuna diam seribu bahasa, sebelum akhirnya ngejauhin badan Wonyoung dari badannya.

"Maaf..."

Yuna nunduk.

"Yuna.." Wonyoung megang dua bahu Yuna. Meminta kejelasan.

"Wonyoung... Iya, aku suka kamu. Maaf."

Dan Wonyoung cuma bisa diem sambil ngeratin pegangannya di bahu Yuna.

Jantung Wonyoung berdetak cepat. Pikirannya kalut, bahkan kakinya melemas.

"Kok bisa? Kenapa kamu suka aku? Sejak kapan?"

Yuna menggeleng, "aku pun nggak tahu... Tapi kayaknya udah dari 5 tahun yang lalu."

Selama itu?! Selama itu Yuna suka sama Wonyoung??

Wonyoung merinding. Bener-bener merinding.

Katanya, kalau kita mencintai seseorang tanpa tau apa alesannya, artinya kita bener-bener mencintai orang itu dengan tulus. Dan, itu yang dirasain Yuna sekarang. Dia tulus cintai Wonyoung, tanpa tahu apa alesannya.

"Maaf, Wonyoung." Wonyoung masih diem, sebelum akhirnya dia ngeliat Shin Yuna nurunin dua tangannya buat dijauhin dari bahunya.

"Tolong hapus perasaan itu, Yuna. Aku juga sayang kamu, tapi cuma sebatas sahabat."

Yuna ngangguk.

"Iya, Wonyoung."

























***


Semangat Yuna😺😺😺😺

Never Not | WonYuna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang