Malam Panas

9K 95 1
                                        

Mas ardi langsung menyambar mulut gua dengan penuh nafsu tak mau diam saja gua juga memberikan perlawanan yang sengit

"hpmmmmm"

"aahh hppppmm"

Kami saling melumat dan beradu lidah, saling sedot menyedot

Tak kusangkan bibir mas ardi sungguh lembut dan manis sepertinya dia sudah sering melakukan ini

Cukup lama kami melakukan ciuman panas itu sampai kami memutuskan untuk berpindah ketempat tersembunyi yang ada di dekat sana

"do biar lebih aman ikutin mas ya"

"oke mas" (pasti mantap nih pikiran gua udh dipenuhi dengan kesangean yang teramat sangat)

Mas ardi pun menuntun aku menuju suatu ruangan yang agak sulit untuk dicapai

Ruangan itu sedikit gelap dan dipenuhi barang-barang yang tak aku pahami

Namun jujur ruangan itu memiliki pemandangan yang bagus

Setelah kami masuk keruangan mas ardi mengunci ruangan tersebut dari dalam

"oke sekarang aman" kata mas ardi sambil mendekat ke arahku dengan wajah lakiknya yang membuatku makin menggairahkan

Dia memandangku dengan matanya yang tajam seakan siap menerkam

Dilepasnya satu persatu kancing kemeja putih itu sehingga menampakan dada pelaut yang bidang dan dengan puting yang berwarna coklat ke merah muda yang makin membuatku terangsang

Tak mau kalah aku pun melepaskan baju yang aku gunakan dan memperlihatkan tubuhku yang tak kalah bagus dengan seorang pelaut

"bagus juga badanmu ya do" ucapnya sambil tersenyum tipis sambil meraba badanku

"badan mas jauh lebih bagus" ucapku sambil membalas rabaan mas ardi

Dan tanpa basa basi mas ardi melanjutkan ciuman panas kami tadi

Ciuman kali ini lebih bergairah

Mas ardi terus memberikan serangan yang bertubi tubi

Aku sedikit kewalahan namun aku berusaha mengimbanginya

Ciuman ini bisa kubilang ini lebih panas dari ciuman manapun yang pernah kulakukan

Entah apa yang merasuki mas ardi hingga aku sampai kehabisan napas dan berusaha untuk melepaskan ciumannya

"ahhh ahh ahh" aku terengah engah dibuat olehnya

"bibirmu membuatku candu sayang" ucap mas ardi sambil mengecup singkat bibirku

Aku tersenyum di buat oleh tingkah lakunya

Kamipun berpelukan dengan sangat erat dan dapat kurasakan himpitan dada bidang mas ardi yang menutupi wajahku, aroma kejantanan dari keringat dan bauk keteknya yang makin membuatku sange

Dan terasa sekali sesuatu yang besar dan panjang mendekap dalam pelukan kami berdua

Tiba-tiba...

Mas ardi membalikan tubuhku dan membuatku berhadapan dengan jendela yang berpemandangan lautan luas itu

Ia lepaskan celana yang aku gunakan

Pantat putih mulus ku terekspos dengan bergetar

Kontolku yang tegang mencuat keluar dan memantul dengan precum yang banyak membuatnya kepala kontolku yang merah muda itu mengkilap

Ma ardi menepuk-nepuk pantatku yang kenyal

Cukup sakit yang kurasakan

"mulus banget punyamu dik" ucapnya

(2) GAIRAH ABKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang