Belum sempat kami menyelesaikan masalah ini, Jiyeon sudah harus kembali syuting drama. Aku yang tak ingin mengganggu pekerjaannya, memilih tidak menghubungi duluan sebelum tahu jadwal syutingnya. Selain itu aku disibukkan dengan latihan dan syuting dance cover serta collab dengan Stella sunbae. Akhirnya hal ini membuat hubungan kami menjadi berjarak.
Kami kembali bertemu ketika minggu promosi comeback dimulai. Ini karena Jiyeon yang jarang pulang ke dorm dan aku yang memilih pulang ke rumah setelah selesai kegiatan. Saat kembali bertemu, rasanya sangatlah canggung. Beberapa member mulai menyadari ada yang tidak beres dari kami berdua, karena kami dekat di balik layar. Soobin yang memahami situasi ini, berdiskusi dengan Sojung untuk memberi kami waktu berdua dan membahas masalah ini.
Jadi Sojung dengan sengaja, mengajak anak-anak pergi membeli sesuatu dan meninggalkan kami berdua. Disaat hanya ada kami berdua, akhirnya aku memulai percakapan.
"Aku minta maaf udah buat kamu resah dengan interaksiku dan sunbae itu."
"Gak.. unnie gak salah. Aku aja yang terlalu sensitif pas itu. Aku minta maaf udah marah tanpa alasan yang jelas."
"Wajar kok kalo kamu cemburu, aku malah seneng. Itu tandanya kamu gak mau kehilangan aku. Tapi lain kali, tolong kasih tau aku salahnya dimana."
"Tapi ini keterlaluan. Aku marah ngeliat kamu deket sama orang lain bahas kerjaan."
"Jiyeon~ah.. aku gak mau bahas masalah ini lagi. Boleh aku minta peluk sekarang?"
Dia langsung memelukku dengan erat.
"Aku merindukanmu. Rasanya sudah lama aku tidak memelukmu. Kamu makan dengan baik kan?"
"Aku juga merindukanmu. Aku makan dengan baik kok."
"Beneran? Nanti coba aku tanya ke manager oppa."
"Jangan.."
"?"
"Sebenarnya belakangan ini aku males makan."
"Yah, Kim Jiyeon. Kamu itu butuh asupan yang banyak, apalagi jadwal kamu padat banget. Nanti aku bakal nyuruh manager oppa paksa kamu makan"
"Unnie.."
"Gak ada alasan, Jiyeon~ie."
"Baiklah."
Gak lama setelah kita melepaskan pelukan, member mulai datang membawa makanan. Juyeon langsung memberiku roti yang dibawanya, sedangkan Luda memberikan kopi untuk kami berdua. Melihat situasi yang sudah membaik, ruang tunggu mulai ramai seperti biasanya. Diam-diam aku mengacungkan jempol pada Sojung dan Soobin karena mereka sudah membantuku berbaikan dengan Jiyeon.