Prolog

966 32 5
                                    

"USTADZ MACAM APA ANDA!!" Bentak abah Malik dengan wajah yang merah padam menahan amarah nya di suatu ruangan yang menjadi ruangan paling menakutkan bagi semua santri,ruangan yang dingin karna pendinginan ruangan kini bertambah dingin dengan situasi yang terjadi sekarang ini

Zahra-seorang santriwati satu"nya yang berada di dalam ruangan itu, ia terus memainkan jari jemarinya dengan gelisah, pikirannya kacau, keringan pun terus bercucuran di dahinya bahkan untuk bernafas pun sepertinya sangat sulit untuk saat ini

Ustadz Azhar-seseorang yang sedang kena amuk oleh Abah Malik hanya mampu menunduk. Sudah berapa kali ia mencoba berusaha untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi akan tetapi Abah Malik tidak ingin mendengarkan penjelasan darinya

"Ustadz seperti kamu tidak pantas untuk mengajar di pesantren ini lagi!! Ucap Abah Malik dengan nafas memburu

"KELUAR DARI SINI SEKARANG!!" Bentak nya penuh Amarah

Zahra yang mendengar itu sontak mengangkat kepalanya yang tadinya menunduk ia menggelengkan kepala pertanda tidak setuju ketika mendengar keputusan Abah Malik

"Enggak!!" Ucapnya dengan air mata yang mengalir di pipinya

Abah Malik dan juga Ustadz Azhar menatap Zahra

"Saya mohon abah...jangan keluarkan Ustadz Azhar, di sini saya yang salah" mohon nya dengan isak tangis nya

"KAMU DIAM!! DASAR WANITA MURAHAN!!" Bentak Abah Malik kepada zahra

Bagai di sambar petir di siang bolong perkataan Abah Malik barusan sangat melukai hati zahra, zahra mencoba menutup mata dengan mengucapkan istighfar berharap dapat meredakan sakit hati nya saat ini

Ustadz Azhar menatap Zahra dengan tatapan yang mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja

Zahra yang melihat itu menggelengkan kepalanya "Aku yang salah" Ucapnya tanpa suara

Ustadz Azhar yang paham pun menggeleng "bukan kamu" jawabnya dengan senyuman yang di buat untuk menenangkan hati Zahra

Bagaimana pun ustadz Azhar membujuk Zahra akan tetapi Zahra tidak akan pernah bisa tenang, perasaannya kini campur aduk antara marah,merasa bersalah,kecewa,sakit hati semuanya menjadi satu sekarang

"Kamu!!" Ucap Abah Malik menunjuk ke arah Ustadz Azhar

"Lepas saja gelar ustadz mu itu!! Dan pergi kamu dari pesantren ini, saya muak lihat wajah kamu!!" Ucap Abah Malik menatap sinis ke arah Ustadz Azhar

"Jika saya pergi dari pesantren ini maka saya juga akan membawa zahra pergi bersama saya" ucap Ustadz Azhar dengan menatap Abah Malik dan Zahra secara bergantian

"Dan satu lagi.....anda yang seharusnya melepas gelar kyai Anda itu, sudahi drama nya, jangan bersembunyi di balik topeng malaikat yang anda tunjukkan di depan masyarakat" ucap Ustadz Azhar yang mampu membuat Abah Malik mengerutkan dahinya bingung dengab arah pembicaraan Ustadz Azhar

"Apa maksud kamu!!" Tanya Abah Malik berusaha tidak gugup

Ustadz Azhar yang mendengar itu
terkekeh

"Tidak usah pura-pura lagi" Jawab Ustadz Azhar dengan menatap ke arah Abah Malik dengan penuh kemenangan

"Saya pamit,maaf jika perkataan saya membuat anda tersinggung, karna yang saya katakan memang benar bukan?"

***

"DIA NYENTUH AKU KAK!!"

"CUMA TANGAN ZA GA USAH LEBAY!!"

"Cuma tangan ya? Pipi? Paha? Apa itu wajar kak? KAKA NUNGGU APA HAH? NUNGGU AKU DI SETUBUHI BARU SADAR IYA!!"

"ZAHRA!!"

"Aku lebih milih ilmu aku ga berkah! Dari pada harus ngorbanin harga diri aku demi ilmu!! Lagian aku masih bisa nyari ilmu di guru lain yang bisa menghargai aku sebagai seorang wanita!!"

***

"Santri brengsek!! Ngomong apa kamu sama teman-teman kamu hah!!"

"Saya liat kamu telanjang saja saya gak nafsu sama kamu!!!"

"Dasar santri ga beradab!!"

"Celaka kamu seumur hidup!!"

***

Hai.... Ita di sini!!
Note: Kisah ini adalah sebagian kisah nyata yang aku ambil dari pengalaman aku.

Selamat membaca👀

Jurumiah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang