κεφάλαιο όγδοο

4.1K 646 62
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Terhitung sudah delapan hari pasca malam di mana Renjun bertemu dengan Jeno sebelum pada akhirnya Jeno Menghilang, sejauh ini yang Renjun lakukan hanyalah bekerja sesuai dengan tugasnya dalam memantau perkembangan pembuatan jalan pada area kaki gunung.



Dan sejauh ini, semua berjalan dengan sangat baik Meskipun Renjun harus menguatkan diri menahan rasa kesal dan amarah yang kerap muncul saat dirinya Melangkah ke wilayah Rakyat untuk memantau perkembangan ekonomi Elderscobia, kerap kali Renjun menerima cacian dan lemparan dari warga yang sudah membenci dirinya pasca pemberontakan terjadi.



Hingga kini Seungwan masih belum memberikan keputusan dalam memberikan hukuman yang pantas untuk para pelaku utama pemberontakan, sang Ratu mengatakan untuk mencari semuanya lebih jelas dan mendapatkan bukti kuat, sebab ada orang dalam yang menjadi otak utama dan Seungwan tau siapa orangnya. Namun dia tak mau gegabah, ia juga masih ingin melihat akan sejauh mana Sooyoung bermain lebih jauh lagi.



“Di mana pangeran?”



Jenderal Kun yang saat itu tengah menemani sang Ratu berjalan-jalan mengelilingi istana sembari memantau perkebunan apel yang terletak di samping kanan halaman kerajaan, menoleh dan menjawab bahwa Renjun saat ini sedang melatih kemampuan bertarungnya di arena tarung. “Maaf yang mulia Ratu, bisakah hamba bertanya?” tanya Kun hati-hati. Seungwan tersenyum dan mengizinkan Kun untuk melemparkan pertanyaan nya itu.



“Maaf, tapi hamba akhir-akhir ini selalu mendapati pangeran yang terlalu sering melamun dan kurang fokus pada pekerjaannya. Apakah yang mulia Ratu tau hal ini?”



Mendengar kalimat itu, entah mengapa Seungwan terkekeh geli. Otaknya seketika langsung mengerti atas perihal apa yang membuat putera manisnya menjadi seperti itu, terlebih lagi kala otaknya langsung memutarkan sebuah memori kala ia menemukan Renjun menangis terisak saat pemuda manis itu kehilangan sosok yang baru saja dia temui. Seungwan paham, Renjun sedang di landa rasa patah hati dan kesal namun juga khawatir di saat yang bersamaan.



Helaan nafas panjang mengudara, menarik perhatian Kun menatap ke arah sang Ratu yang kini menghentikan langkah saat keduanya melewati koridor arena tarung. Di alihkan nya pandangan saat Kun melihat ke mana arah tujuan sang Ratu, yang ternyata sedang menatap penuh atensi kepada Renjun yang masih berlatih. Dapat Kun lihat betapa lincahnya pangeran dalam menghindari lawan kemudian membalas serangan dengan gerakan yang cepat, sesuai dengan tubuhnya yang kecil.



Kun tersentak kaget kala maniknya mendapati adegan dimana Renjun yang lengah hingga menerima tendangan pada pundak hingga tersungkur ke tanah. Akan tetapi tak lama dari acara terjatuhnya Renjun, pangeran manis itu sudah bangkit dengan menggulingkan badan ke kiri saat sang lawan hendak menginjak perutnya, Renjun bangkit dan menendang tulang kering sang lawan, tangannya memeluk leher kemudian membanting tubuh sang lawan.



ALTERNIAMON KINGDOM || NOREN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang