Chapter 3: Ulang Tahun

1.2K 114 0
                                    

Waktu sekali lagi berlalu dengan cepat. Elios kini berusia 5 tahun

Dia masih tetap tinggal dan hidup di dalam paviliun pangeran

Arius tidak pernah mencoba menunjukkan Elios di publik karena alasan keselamatan

"Kakak, Eli boleh pergi kan?" Eli memegang pakaian dari salah satu pelayan

Pelayan itu menutup mulut nya dengan satu tangan nya 'imutnya...' Pikirnya.

Dia berjongkok dan menyamakan tinggi nya dengan Elios "pangeran ingin pergi kemana?" Tanya pelayan itu

"Eli ingin pergi bermain di rumah kaca. Tapi Wendy melarang Eli"

"Astaga... Jika Wendy yang melarang saya juga tidak bisa mela..-" pelayan itu berhenti berbicara, ketika melihat mata Elios

"Tidak bisa ya...?" Eli memiringkan kepalanya dan memasang ekspresi yang sedih, dan membuat pelayan itu enggan

"... Akan saya rahasiakan pangeran. Silahkan bersenang-senang.." ucap Pelayan itu dengan pasrah, dan Elios tersenyum puas setelah mendengar hal itu

"Makasih, kakak!" Ucap Elios lalu berlari dan pergi menuju rumah kaca

***

'wah... Bisa-bisanya aku bersikap seperti itu... Memalukan'

'aku memasukkan 'bersikap imut' pada rencanaku agar tidak dibunuh atau dibenci, dan rasanya menggelikan setiap kali melakukan nya...'

'jika itu adalah cerita dari duniaku. Biasanya mereka akan bersikap imut di depan ayah mereka, dan ayah mereka akan menyayangi mereka, meski menggelikan. Tidak salah untuk mencobanya'

Ketika sampai di rumah kaca, aku pergi ke tempat yang teduh dan duduk

Disini aku selalu menghabiskan waktuku, karena tidak ingin berurusan dengan para pelayan apalagi Wendy yang cukup menakutkan ketika marah

Di rumah kaca ini terdapat berbagai macam bunga, mereka bilang ini adalah rumah kaca yang dikelola oleh ibu Elios

Ibu dari Elios seperti nya sangat baik, karena Wendy bilang rumah kaca ini dirawat oleh nya agar Elios dapat bermain disini

Apa dia marah sekarang? Karena jiwaku ada di dalam tubuh anak nya...

Aku berdiri dari dudukku dan mendekati sebuah air mancur dengan genangan air di dalam nya

Aku berjinjit untuk melihat refleksi wajahku di air yang jernih itu

'... Wah, sungguh. Aku tidak terbiasa dengan wajah anak ini'

Kulit pucat, manik mata berwarna ungu kristal, surai rambut berwarna putih

'ditambah lagi, seperti nya anak ini sangat mirip dengan ibunya, lihat wajah ini...'

'oh benar juga!'

Aku melihat ke arah pergelangan tanganku, disana ada tanda dengan bentuk bintang, tetapi itu terus melebar seiring berjalan nya waktu. Dan ada juga gelang yang dipakaikan oleh Arius ketika aku berusia 2 tahun

Prince That Everyone Adore (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang