Maid
by andinisr ©2015
***
Lusa yang lalu, Mbak Jannah telah pamit pulang.
Ia akan mengurusi anaknya yang baru berumur 5 tahun itu, di kampung halamannya.
Nathan dan Nadine senang, karena akhirnya Mbak Jannah bisa bertemu anaknya lagi walaupun itu artinya, mereka tidak akan melihat Mbak Jannah lagi.
Nathan dan Nadine sudah bisa menerima dipecatnya Mbak Jannah.
Mereka sudah tidak mempermasalahkan orang tuanya yang gila kerja itu. Karena Nathan dan Nadine selalu mempunyai pikiran positif yang meyakinkan mereka bahwa orang tuanya menyayangi mereka.
Arianti pun menepati janjinya dengan berada di rumah dan melakukan pekerjaan ibu rumah tangga, hanya untuk seminggu. Ya, setelah itu Arianti kembali bekerja lagi.
Dan di hari-hari biasa rumah Nathan dan Nadine semakin sepi. Hanya ada asisten rumah tangga yang membereskan rumah dan memasak. Tanpa mengobrol dengan mereka.
Karena dilarang oleh Arianti.
Entah apa yang terjadi dengan ibu mereka, mereka berusaha tidak peduli.
Karena keadaan mengharuskan mereka untuk menjadi lebih kuat. Nadine tidak akan lagi menangisi hal yang sia-sia untuk ditangisi.
Begitu pun Nathan.
Mereka berdua telah terlatih untuk hidup tanpa Mbak Jannah, maupun perhatian khusus dari orangtuanya.
***
Harap kedewasaannya untuk mengambil hikmah dari cerita ini, saya bukan menyuruh anda membenci orang tua. Namun, mungkin, kita sebagai calon orangtua di masa depan, bisa lebih memperhatikan perkembangan anaknya ;) -sr
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid
Short StoryBukan tidak bersyukur, bukan tidak tahu balas budi, bukan tidak menghargai. Tapi apa rasanya, jika orang tua kalian tidak mengenal kalian dengan baik?