18.Mimpi atau bukan ?

283 28 0
                                    

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 15.00 , terlihat Ten dan johnny yang sedang duduk sambil menonton film

Ten terus tersenyum sambil terus memainkan cincin pemberian Johnny di jarinya

Kejadian tadi benar benar membuat dia teramat sangat senang

Berbeda dengan Ten kin Johnny menonton film itu dengan tatapan kosong , dia sedang melamun sambil berfikir

Apa udah saatnya meninggal kan dunia kepolisian?

Sebenarnya dia masih sangat ragu untuk hidup di antar gelapnya dunia kriminal ini tapi perasaan nya kepada Ten semakin menjadi jadi dan membuat dia kehilangan logika yang selama ini dia genggam

" Bize "

Johnny tidak menanggapi panggilan Ten karna dia masih terus memikirkan kedepannya seperti apa

Ten yang sadar Johnny tidak mendengarnya langsung menggenggam tangan Johnny sambil sekali lagi memanggil nya

" Bize hey "

" Eh iya ya kenapa ? "
Akhirnya Johnny merespon

" Kamu kenapa ? " Tanya Ten

" Eh enggak gak kenapa Napa "

" Aku tau kamu sedang berbohong sekarang , tolong jujur ke aku "

Merasa dirinya sudah tidak bisa berbohong akhirnya Johnny memberitahu apa yang dia pikiran sedari tadi

" Saya cuman merasa bimbang dengan diri saya sendiri Ten ,memberikan cincin kepadamu menjadi tanda bahwa  saya sudah harus siap untuk meninggalkan dunia kepolisian , dunia yang sejak kecil saya impikan  "

Dia tidak menatap wajah Ten saat bicara dan itu membuat Ten sedikit sedih

" Jadi? Kamu tidak mau bersama ku ?  "

" Bukan seperti itu, sudah .... "

Brak

Pintu terbuka memperlihatkan yuta yang kacau , wajahnya sembab dan sedikit ada memar di bagian ujung mulutnya

" Tuan Park nyonya Park "

Mendengar yuta menyebut kan orang tuanya dengan wajah seperti itu membuat Ten langsung berdiri dan menghampiri yuta yang ada di depan pintu

" Ada apa ? Kenapa dengan mereka?"

" Mereka pulang "

" Bagus dong mereka pulang terus kenapa kamu terlihat kacau ka yut? "

" Mereka pulang tanpa nyawa Ten !! "

Mendengar itu Ten langsung shock , dia tidak percaya

" DIMANA MEREKA SEKARANG?! "

" Mereka di ruang kerja tuan Park "

Mendengar itu Ten langsung berlari keluar sambil berteriak

" AYAH BUNDA !! "

Yuta dan Johnny segera mengikuti ten dari belakang

Ten terus berlari menuju ruang kerja ayahnya itu , semakin dia mendekati ruangan itu langkahnya semakin terasa berat

Ceklek

Saat membuka pintu Ten di sambut beberapa pria yang luka luka

Para pria itu memberikan jalan untuk Ten masuk

Ten berjalan masuk secara perlahan , semakin dia berjalan semakin dia melihat dua tubuh yang tergeletak dengan kain putih menyelimuti mereka yang diyakini itu kedua orang tuanya

" Ayah bunda ? " Suara Ten mulai bergetar

Ten terduduk lemas di depan kedua jasad itu , dia mulai membuka kain putih itu yang semakin memperlihatkan wajah Chanyeol dan Baekhyun yang sudah pucat dan penuh darah kering akibat Kriss

" NO!! AYAH BUNDA !! "

Ten berteriak histeris sambil menangis , Johnny yang melihat Ten histeris langsung menghampiri nya kemudian dia langsung memeluk Ten yang sedang menangis itu

" Enggak enggak boleh ,kalian jahat kalian ninggalin anak kalian sendiri !! "

Ten semakin menangis dalam pelukan Johnny.

Hari itu dunia Ten serasa terhenti, kedua orang tuanya sudah pergi meninggalkan dia sendirian disini , saat ini rasanya Ten benar benar ingin menyusul kedua orang tuanya tersebut

...
.....
......

Pemakan Chanyeol dan Baekhyun segera dilaksanakan sore itu juga karna Ten tidak ingin orang tuanya kesakitan di dunia sana

Dia mengubur kedua orang tuanya itu di tempat peristirahatan khusus keluarga park yang terletak di belakang hutan tidak jauh dari mansion nya .

Jadi kek gini

[ Mension

Hutan

Kuburan  ]

Setelah mengistirahatkan kedua orang tuanya kini Ten sedang mengurung dirinya di kamar , dia tidak ingin keluar , dia hanya ingin tidur tiduran aja

Johnny yang tau kondisi Ten seperti itu memutuskan untuk terus bersama Ten , padahal dia sudah membuat rencana bertemu taeil besok pagi tapi sepertinya dia tidak bisa

" Ten "

Panggil Johnny dan Ten hanya diam sambil memunggungi Johnny, dia terus menatap ke luar jendela kamar

" Ingin pergi kan ? Pergi lah "
Ten berkata seperti itu dengan nada suara yang datar , itu tidak seperti Ten yang Johnny kenal 

" Siapa yang akan pergi ? Justru aku ingin terus bersama mu " ini lagi si Johnny cara bicaranya berbeda dengan Johnny yang di kenal Ten sehingga Ten yang mendengar itu langsung menoleh

" Aku ? "

" Kenapa ? Kita kan udah pacaran jadi boleh dong "

Johnny memposisikan dirinya untuk berjongkok di depan Ten yang duduk di kasur

Dia menggenggam tangan Ten kemudian dia tersenyum sambil mengatakan

" Sudah ku putuskan aku akan terus bersama mu hingga akhir heart, tolong bertahan lah di Dunia ini bersama ku "

Ten kembali meneteskan air matanya, melihat itu Johnny langsung menghapus air mata Ten dengan kedua tangannya yang setelah itu mengelus pelan pipi Ten

" Kamu pasti kuat chitta "

Mendengar nama lahirnya disebut Ten sedikit terkejut, kok bisa bisanya Johnny tau nama itu , padahal dia tidak pernah memberitahu kannya

" Kenapa menyembunyikan nama cantik itu dari ku heart? Aku jadi kesal sama kamu  " tanya Johnny dengan raut wajah di buat sok sok an ngambek

" Aku tidak menyembunyikan nya tuh ,hanya saja aku tidak mau memberitahukannya ke kamu wlee "

Akhirnya Johnny berhasil membuat Ten sedikit kembali ke diri sebelumnya,

Sejak hari itu Ten mulai kembali bercanda dan menggoda Johnny walaupun sekali kali dia akan sedih mengingat orang tua nya setiap kali dia melihat lukisan dan foto foto mereka

♨️TBC(To Be Continue)

Sedikit kata kata terakhir untuk part ini

Kamu berhasil Ten membuat saya semakin jatuh , saya harap kita akan bersama sama hingga mati
(Johnny)




WHITE IN BLACK[Johnten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang