[1] NGIGO 18 +

1.1K 58 7
                                    

PENTHOUSE
"Kak Tee, kita putus"
"Kamu ngiggo New?"
"Engga"
"Terus kenapa ngaco ngomongnya"
"Kak, kalau kita terus lanjut, kakak taukan hubungan kita ini ga akan ada ujungnya"
"Ada"
"Apa!?"
"Kamu maunya apa New?"
"Aku mau punya anak."
"..."
"A- aku mau punya anak Kak"ucap New lirih

"Ok"

Tay menarik Newwie kedalam kamar mereka, mengunci pintu, lalu merobek pakaian Newwie secara brutal.

"Kaak TEE!...
berHENTII KAK!"

PLAK

Tay terdiam akibat tamparan Newwiee, matanya menatap nanar saat melihat betapa kacaunya Newwie.

Kulit Newwiee yang biasanya putih bersih mulus, kini penuh goresan merah akibat tergesek kemeja yang sudah robek.

Mereka saling bertatapan, tatapan nyalang Newwie perlahan berubah menjadi lembut.

Newwie mengelus pipi Tay lembut, menghapus air mata Tay yang ntah sejak kapan mengalirnya.

"Kak ki-"
"Engga New!"
"Kak dengarkan dulu."
"Engga New!"
"Kak, kakak ga mau apa punya anak?."
"Engga!"
"Tapi aku mau kak!"

Tay mencekram wajah Newwie, wajah Tay menampilkan raut wajah kecewa.

"NEWWIEE "
"..."
"Kamu sadar? omongan aku barusan"
"Sadar"
"Newwiee"

Newiwe menarik wajah Tay lalu menciumnya dengan ganas.
Melumat semua yang ada didalam mulut Tay seperti orang kelaparan.
Tay yang merasa bahwa dia dominan, mengambil alih kegiatan panas mereka, mendudukkan Newwie dipangkuannya, dengan posisi Newwiee membelakangi Tay.

"ARGHH T-Tee"

Tay memasuki Newwie secara paksa, tanpa ada foreplay sama sekali.
Jahat? Entahlah.

Tay bahkan masih tidak paham dengan jalan fikiran Newwiee.

Apa kebersamaan mereka selama 10 tahun ini tidak berarti sama sekali?

Apakah restu yang mereka perjuangan sama-sama tidak berarti buat Newwie?

Atau mungkin Newwiee bertemu dengan orang lain yang membuat dia jatuh cinta?

Semakin dipikirkan semakin membuat Tay frustrasi, kesal, kecewa bahkan dalam hidup Tay tidak pernah terlintas Tay Tawan Vihokratana akan marah kepada Newwiee.

Orang yang sangat ia dambakan selama 10 tahun ini.

"Kamu milikku New, Kamu cuma milik Tay Tawan Vihokratana"
"Tee ja-janganh gila ah"
"Kamu, New"
"T-Tee pelanh aah hngh ngh"
"Kamu yang buat aku gila New, SALAHMU NEWWIE"
"AAARGH SAKIIIT."

Tay semakin cepat menggerakkan pinggulnya membuat Newwie terombang-ambing, diatasnya.

"Beraninya, BERANINYA SETELAH KAMU BUAT AKU GILA! KAMU MEMBUANGKU NEW"

"TeEE aGHH AKHH SAkit Tee akh"

"Iya begitu New, terus teriakan namaku, mulut cantikmu ini cuma boleh mendesahkan namaku"

"Hikss Tayh sa-sakithh aghh Tee akhh"

"Sakit? sakiit!? INI BAHKAN GA SEBERAPA DIBANDINGKAN OMONGAN BULSHITMU BARUSAN"

Tay mencengkeram rambut nyuwi, menariknya ke belakang, lalu menghirup aroma diperpotongan leher Newwie.

"Kamu milikku New, milikku.. milik Tay Tawan Vihokratana, aku juga cuma milikmu New-"

"T-Tee."

Newwie menatap wajah Tay yang meracau barusan, wajahnya terlihat sendu, mata yang biasanya melengkung karena tersenyum itu .

sekarang nampak berkaca-kaca.

"New, sepenting itu anak bagimu ya?"
"..."
"Bagaimana kalau kita adopsi?"
"Tee" ucap New pelan
"Atau.. itu cuma akal-akalan kamu! Kamu jatuh cinta sama orang lain kan!?"
"TAY"

Tay terdiam akibat bentakan Newwie, Newwienya membentaknya.

"Newwie, aku mohon jangan gini sayang"

Tay hancur, dunianya runtuh, membayangkan menjalani hidup tanpa Newwie itu terlalu lama.

Tay menyembunyikan wajahnya dipundak Newwie, menghirup aroma tubuh orang yang sangat dia cintai ini tanpa sadar.

"Kak? ka-kakak nangis?"

"New, membayangkan kamu punya istri terlalu menyakitkan sayang"

"Kak siapa bilang aku akan nikah?"

Tay mendongakkan wajahnya keatas, menatap wajah newwie dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Makanya Kakak dengerin aku dulu boleh?"

Tay mengangguk cepat, jika dengan mendengarkan dia tidak jadi putus dengan Newwie, seberapa lama pun bakal dia jalani.

"Kakak yang akan menikah" ucap New tegas.

"Ha? Kamu ngigo?"

"Engga, Kak"

"Terus!"

"Iya kkak yang nikah, tapi istri kakak nanti akan hamil anakku-"

"Nggak!, ngebayanginnya kamu jalan berdua dengan orang lain aja aku bisa gila! Apalagi bayangin kamu gituan-"

CUP

"Tay Tawan Vihokratana dengerin aku dulu bisa?"

Tay cuma menatap tajam ke arah Newwiee.

Newwiee menghela nafas melihat raut wajah Tay.

"Dengerin Newwie dulu boleh ya"

Tay terkejut mendengar Newwie berbicara dengannya menggunakan "namanya" momen yang jarang terjadi.

Tay menjadi excited tanpa sadar dia masih ada didalam tubuh Newwie.

"K-Kak kakaak mem-membesarh, ke-keluarinh duluu."

"Ga mau New, di dalam kamu tu enak"

"KAKAAAK!!"

Newwie mencubit perut Tay akibat mendengar penuturan tak berotak dari Tay.

"AAW, sakit sayang jadi gimana rencana kamu New."

"Jadi gini.. KAKAK JANGAN GERAK!"

"Iya iya maaf...maaf..."

"Kita akan pakai bayi tabung, spermanya menggunakan sperma aku"

.
.
.
.
"Kamu ngigo?"
"KAKAK!!"

TBC

Hello POL, apa kabar?

Makasih udah bersedia meluangkan waktu kalian jadi pembaca cerita random saya ya.

Terimakasih.

DADDIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang