9.

28.9K 1.6K 25
                                    

"Ah! Ah! Hngh!" desahan itu terus keluar dari mulut Yudhist, sudah tak terhitung berapa lama melakukan sex dan berapa kali ia mengeluaran cairannya, pria kokoh di atasnya ini terus menggempurnya sampai hampir mampus.

"Lu cantik, kalo gak pake kacamata" Ezar meraih bibirnya yang bengkak itu, lagi-lagi ia melumat dan menghisap bibirnya.

Yudhist, "Lu g-gilah~ Ahh.. uh! Gue itu ganteng..."

Ezar menatap lekat wajah cantik di bawahnya ini, ia minyabakan rambut indah pria kecil itu ke samping, "Ya, ah~ lu ganteng, tapi saat ini lu cantik di mata gue"

Semua perlakuan Ezar padanya mampu membuatnya merasakan nikmat berkali-kali, walau sex ini sebuah kecelakaan saat ia mabuk tadi, Ezar tidak terlalu kasar jika melakukannya, ia tetap mengontrol dengan baik emosinya.

Tapi tetap saja ia marah pada Ezar, dia lah yang membawanya ke tempat ini.

Ia terjerumus dalam rasa nikmat selama berjam-jam, bahkan kini efek mabuknya sudah hilang sepenuhnya. Bagaimana pun ia berusaha untuk lepas dari kukungan pria di atasnya ini, ia tetap tidak akan bisa, mengingat tenaga mereka yang jauh berbeda.

Lubang itu terus di tumbuk oleh penis yang besar, akhirnya pelepasan yang yang di inginkan Ezar pun terjadi, cairan itu keluar dan memenuhi seluruh lubang Yudhist.

Nafas Yudhist memburu, Yudhist juga ngeflay gara-garea kontol gede itu

"Ini yang terakhir, hisepin punya gue" Ezar mengarahkan miliknya ke arah mulut Yudhist. Yudhist ingin menolaknya, tetapi mana sempat keburu telat.

Nafasnya sedikit tercekat saat benda lonjong itu masuk dalam sekali dorong di mulutnya, ukurannya sangat di luar nalar, gede dan panjang banget sampe nyentuh tenggorokannya.

Rona merah terpancar di pipi Ezar, ia merasakan nikmat yang belum pernah ia rasakan selama ini. Ternyata seenak ini di sepong.

"Ahh~"

Cairan kental itu keluar dari milik Ezar, Yudhist pun tanpa sengaja menelan semua sprema yang berada di mulutnya itu. Yudhist lelah, lelah sekali untuk melayani tytyd milik milih Ezar yang ukurannya cukup gede.

"Ezar bajingan... " Yudhist berucap lemah menatap mata tampan yang kini penuh dengan hawa nafsu. Memang kecelakaan ini bermula darinya, tapi ayolah, siapa orang mabuk yang melakukan kesalahan dengan sengaja? Dan untuk pihak yang tidak mabuk seutuhnya malah koncinya baperan.

Ia benar-benar menyesal tidak mencurigai ajakan dari Ezar waktu itu.

Pagi itu Ezar terbangun dari tidurnya, menatap ke sekelilingnya namun netranya tak menemukan tanda-tanda keberadaan pria manis yang ia tiduri tadi malam.

Ia dengan santai menggunakan pakaiannya dan pergi meninggalkan bar terpencil itu.

Sejak saat itu, ia merasa cukup bersalah dengan apa yang ia lakukan kepada Yudhist. Selain menyesal, ia juga sudah tak pernah melihat sosok cantik itu lagi di sekolah, mungkin di bar itu terakhir kali ia bisa memandang sosok yang ia cintai.

~~~

Kembali ke pasangan utama, di rumah Vano, ia kedatangan seorang tamu yang tidak asing bagi Rhama. Tamu tersebut dan Vano saling adu pandang satu lain.

"Ngapain lo ke sini?" Vano menatap sinis ke tamu itu.

Indra senyum, "Gak boleh kah gue main ke rumah sepupu gue?"

Kang Bully Jadi Boti || Mpreg (Tamat)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang