5.

44K 2.5K 160
                                    

Di harap bacanya setelah buka puasa ya 😇
.
.
.

Jam dinding di rumah Vano sudah menunjukan pukul 20.01 malam hari. Anehnya sang pemilik rumah belum pulang sekolah dari tadi, Rhama pun di buat panik.

Bahkan Vano setelah di telpon berkali-kali, ia masih tidak menjawabnya.

Saat tengah larut dalam pikirannya sendiri, Rhama mendengar bel rumah berbunyi. Ia bergegas pergi menuju pintu rumah.

Tanpa jeda, Vano di sana menyosor bibir merah cherry milik Rhama. Rhama di sana membelakan matanya, kaget dengan apa yang di lakukan oleh Vano terhadapnya.

Vano melepas cipokannya sebentar dari Rhama. Rhama menatap Vano sedikit takut.

Rhama, "V-vano, lu mabuk?"

------🔞------

Tidak ada jawaban dari Vano. Vano justru lebih memilih untuk mencipok dan melumat paksa bibir mungil itu.

"Nghh.."

Suara kecipak lidah terdengar di ruangan itu, tangan Vano masuk melalui kaos Rhama, tangannya menyusuri seluruh tubuh halus milik Rhama tersebut.

Vano melepas ciuman itu, ia kemudian menggendong tubuh Rhama menuju ke kamarnya.

~~~

Setibanya di kamar milik Vano, Vano membanting tubuh kecil Rhama ke kasur ukuran size king miliknya. Ia kembali melumat bibir itu sembari membuka seragam osis nya dan kaos milik Rhama.

"Vano sadar... ngh! Hngg.. " Rhama berusaha menahan suara desahannya, pasalnya temannya ini memainkan nipelnya dengan sangat pro. Kalo kata Rhama sih rasanya seperti anda jadi ironman.

Puas memainkan nipel Rhama, Vano kemudian beralih membuka celana Rhama. Saat tangannya terulur ke celana Rhama, ada sebuah tangan kecil yang menghentikan tangannya.

Vano menatap ke arah Rhama yang menggeleng dengan rusuh. Bukannya berhenti, ia malah mengikat kedua pergelangan tangan Rhama menggunakan dasi sekolahnya.

"Vano, jangan lakuin itu plis!"

Vano bersemirk, ia berbisik di telinga Rhama, "Udah diem aja, nanti juga enak" ia mengecup singkat bibir Rhama.

Ia melepas celana Rhama dan celananya yang sudah membentuk tenda pramuka itu, mengambil pelumas yang ada pada laci nakas miliknya. Tangannya mengoleskan pelumas pada hole milik Rhama dan jarinya.

"Tahan ya, ini memang agak sakit. Kalo gak di giniin malah tambah sakit nanti"

Ia memasukan tiga jarinya sekaligus dalam hole Rhama. Bagi Rhama sendiri rasanya aneh?

Pada akhirnya jari Vano yang menjelajah hole milik Rhama dan menemukan titik nikmat milik Rhama. Vano menekan secara terus menerus titik nikmat tersebut.

"Ah~ " Rhama mendesah nikmat, bahkan penisnya sudah lebih dulu mengeluarkan cairan.

Vano tersenyum menatap mata sayu itu, "Lu sekarang milik gue"

Vano memasukan penisnya dalam sekali hentakan.

"Hng! Ah!"

Penis milik Vano keluar masuk dalam lubang milik Rhama, sampai pada akhirnya penis itu menumbuk titik nikmat milik Rhama. Keduanya mendesah secara bersamaan dan mengelurkan cairan putih.

Selesai mengeluarkan sperma di dalam Rhama, Vano masih terus melanjutkan menggenjot Rhama selama semalaman.

~~~

Kang Bully Jadi Boti || Mpreg (Tamat)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang