Cynical Batlle > Chapter 1

7 0 0
                                    

Tahun 1955

Di sebuah hutan ada seseorang dengan pistol yang sudah siap membunuh sebuah iblis bernama Theo yang merupakan pemburu iblis dengan kemampuan Shooting finger miliknya

"Nice, satu iblis sudah selesai tinggal menunggu informasi untuk iblis yang lainnya" ucap Theo sambil berjalan pergi meninggalkan mayat dari iblis itu, ia langsung pergi ke arah utara untuk melanjutkan mencari iblis lain untuk ia habisi

Theo sendiri ditemani oleh seekor serigala hitam untuk informasi tentang iblis yang akan dia habisi selanjutnya. Serigala itu memberi informasi tentang iblis kepada Theo melewati sebuah telepati

Setelah mendapat informasi, Theo bergegas dan berlari menuju lokasi yang disampaikan oleh serigala kesayangannya itu, Ia sekarang sudah melihat iblis itu dan seorang pemburu iblis disana

Iblis yang ia hadapi kali ini adalah iblis dengan kemampuan untuk memindahkan senjata dengan sebuah lubang perawakan. Iblis ini juga memiliki tangan yang banyak dan kepalanya tertutup oleh sebuah kulit yang hanya melibatkan sebuah mata

Theo datang dengan pistol yang sudah ada ditangannya dan sudah siap mengunakan kemampuannya.

"Aktiflah, Shooting finger" ucap Theo mengaktifkan kekuatan nya itu.

Bang bang bang!!!!!

Suara pistol terdengar dan sang iblis hanya diam dan siap untuk menghindar tapi ia gagal karena tembakan Theo berhasil mengenai jantung iblis itu yang membuat iblis itu langsung mati pada saat itu juga

"Kau gapapa?" tanya Theo menghampiri si pemburu itu

"Iya, aku gapapa" ucap sang pemburu iblis itu

"Mau ku bantu?" ucap Theo yang menyalurkan tangannya

"Enggak usah aku bisa kok" balas si pemburu iblis itu sambil berdiri dari duduknya

"Oh iya makasih udah mau bantuin gw buat ngelawan iblis itu" lanjut si pemburu iblis itu

"Yoi, ngomong-ngomong nama mu siapa? " tanya Theo

"Kenalin, gw Andra" ucap si pemburu iblis

"Theo" balas Theo

"Elu habis ini mau kemana? " tanya Andra

"mungkin ke arah Timur" balas Theo.

"Kau sendiri? " sambung Theo dengan bertanya

"Ke arah Selatan, tapi elu yakin mau ke arah Timur kan di sana ada..." ucap Andra

"Ada Gisella ,kan. Aku memang sengaja pergi kesana untuk lihat bagimana dia sekarang. apakah masih seperti dulu yang lemah atau sudah berubah" ucap si Theo dengan smirk di wajahnya

"Yaudah, kalau gitu gw duluan sama makasih tadi udah nyelametin gw " ucap Si Andra yang sedikit heran dengan tingkah dari Theo

"Senang bisa membantu " ucap Theo melihat Andra pergi ke arah selatan

Theo pergi ke arah Timur, saat baru setengah perjalanan dia melihat iblis yang sepertinya baru saja dibunuh dengan sebuah pedang karena ada tanda seperti sayatan pedang dan mirip seperti bulan sabit, Theo langsung tahu siapa yang baru saja melakukan kejadian ini
"sepertinya dia juga baru saja mendapatkan sebuah mangsa"

Theo akhirnya berjalan melewati iblis itu lalu melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan Gisella

Beberapa menit berlalu akhirnya dia melihat ada seorang gadis yang duduk melihat-lihat sebuah mayat dari pemburu iblis

"Ku kira, kita ga bakal ketemu lagi" ucap Gisella yang sudah tahu tentang keberadaan dari Theo yang ada dibelakangnya
"Masih seperti dulu, kau tetap sensitif ,ya" ucap Theo
"Salah siapa juga kita selalu ketemu terus dari awal" ujar Gisella
"Salahkan takdir yang selalu mempertemukan kita" balas Theo
"Ok, Tuhan! tolong jangan buat takdir yang mempertemukan aku dengan orang seperti anj itu" ujar Gisella

Theo hanya diam heran dan mendekat ke arah Gisella
"Kau sudah menyembuhkan orang itu? " tanya Theo
"kaga bisa, dia dah mati duluan" balas Gisella

Kali ini Theo terkejut karena mayat itu adalah Andra yang baru saja ia temui tadi dan sekarang keadaannya mengenaskan dimana tangannya terpisah dari tubuhnya lalu beberapa organnya keluar

"Nih orang mati habis dimakan sama iblis yang elu temui tadi" ujar Gisella

"Memang... kekuatan iblis tadi apa? " tanya Theo

"Ya gw kgk tahu gw datang udh mati kok iblisnya sama nih jasad udah ada" balas Gisella. "Elu emang kenal? " Lanjutnya

"Tidak, Aku tak pernah kenal dengan orang lemah sepertinya" ujar Theo

"Mending elu ngaca, dasar tua bangka!" ucap Gisella

"Wanna byone? " tanya Theo

"Boleh aja, AYO!" balas Gisella

Mereka sudah siap pada posisinya dan mengeluarkan kemampuan serta senjata, Theo sudah siap dengan pistolnya, serta Gisella yang sudah siap dengan kemampuannya juga

"Aktiflah, shooting finger" ucap Theo menempatkan diri untuk menembak

"Kemampuan, aktiflah complete recovery " sambung Gisella

Mereka mulai bertarung, pertarungan cukup sengit karena mereka tidak mau mengalah. Kemampuan mereka cukup kuat karena setiap Theo menyerang dan mengenai Gisella pasti tidak akan mempengaruhi Gisella karena kemampuannya

Pertempuran mereka sangat sengit bahkan sampai-sampai iblis yang ada disekitar sana tidak berani untuk mendekat

Bahkan ada beberapa pemburu yang juga melihat itu namun tidak berani karena terlalu kuat bahkan mereka ketakutan, merinding, dan asyik menyaksikan duel kedua senior pemburu itu.

Ketika mereka masih bertarung, tiba-tiba sebuah sabit bulan dari arah samping menghentikan pertarungan mereka

"Kalian benar-benar tidak berubah, setidaknya lihatlah tempat kalian bertarung" ucap orang itu sambil mendekat ke arah mereka berdua

"Kalau mau bertarung carilah tempat yang sepi dan tidak banyak orang" lanjut orang tersebut dan memasukan pedangnya kedalam sarungnya

Mereka berdua tersenyum dan seketika mereka langsung menyerang orang tersebut dengan cepat, tapi orang itu cekatan dan langsung menghindar juga

"Aku lagi ada niatan baik dan lagi enggak mau bertarung" ucapnya sambil melihat mereka berdua
"Mending, kalian lihat sekitar aja"

Mereka melihat sekitar dan melihat banyak yang menonton pertarungan mereka, bahkan tak jauh dari para kerumunan ada iblis yang sudah tercincang karena pertarungan mereka

"Yaudah kalau gini gw mau pergi aja" ujar Gisella yang juga langsung pergi meninggalkan mereka

"Wuuu!!! dislike dislike!" sorak Theo kepada Gisella

"Woi, Ri. Mau byone ga?" tanya Theo ke orang tersebut yang bernama Aeri

"Enggak, daripada minta byone mending sana nyari iblis aja" ucap Aeri yang akhirnya ikut pergi juga meninggalkan Theo sendirian

Keadaan disekitar pun sudah sepi semua kembali ke kegiatan masing-masing dan sekarang Theo melihat jasad Andra yang sudah hampir tidak terbentuk itu lalu Theo berkata

"Hanya yang terbaik dan terkuat yang bisa bertahan." ucapnya lalu pergi meninggalkan jasad Andra begitu saja

To be continued -

Cynical Batlle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang