Cynical Batlle > Chapter 7

4 0 0
                                    

Setelah kejadian itu, mereka menjadi semakin dekat. Bertahun tahun menjalani hari, tiba pada waktunya Theo melamar Celine. Keduanya direstui oleh langit bumi dan seisi semestanya hingga pada akhirnya mereka menikah

Di hari pernikahan, Celine memakai gaun pengantin putih dengan hiasan mahkota diatas kepalanya. Celine juga menggunakan sarung tangan putih dan heels cream yang menambah kecantikannya

Tak lupa dengan pengantin prianya, Theo menggunakan Jas berwarna putih agar seragam dengan calon isterinya. Keduanya tampak serasi ketika berjalan melewati karpet yang diiringi lantunan instrumen biola menuju altar untuk mengucapkan janji suci

Setelah pernikahan itu usai, 6 bulan kemudian Tuhan menganugerahi dua pasangan muda itu oleh seorang bayi laki laki

Mereka sepakat menamai anak itu dengan nama Louise. 1 bulan setelah Louise lahir, keluarga kecil itu pindah ke sebuah rumah sederhana di atas bukit. Keluarga kecil itu pun hidup bahagia sampai pada saat dimana Louise berusia 2 bulan.

"Apa kau perlu bantuan?" Tawar Theo lewat jendela kamar yang mengarah ke luar dimana Celine sedang menjemur
"Tidak usah, aku bisa. terima kasih atas tawaran nya" ucap Celine membalas Theo
"Tapi jika dilihat lagi, langit di barat terlihat mendung?" Tanya Theo sembari melihat langit di barat yang mendung
"Huh?mendung? Tak apa, nanti akan ku angkat saat gerimis" balas Celine masuk ke dalam rumah

Mereka pun kembali ke aktivitas nya masing masing, Celine memasak di dapur belakang sedangkan Theo menyapu lantai di teras depan. Rumah itu awalnya damai tentram sampai pada akhirnya tangis Louise pecah membubarkan keheningan

Theo yang menyadari itu pun ingin menggendong Louise, namun di saat bersamaan perut nya terasa mules. Theo akhirnya berjalan ke arah dapur dan memberi tahu Celine

"Sayang! Bisa kau gendong Louise? Dia menangis" ucap Theo kepada Celine sembari berjalan cepat menuju toilet
"Kenapa tidak kau saja yang menggendong nya?" Balas Celine yang sedang mencicipi masakan nya
"Perut ku mules! Kamu aja!" Teriak Theo dari dalam kamar mandi

Celine pun mematikan kompornya dan berjalan cepat menuju kamar Louise. Celine akhirnya menggendong Louise dan menepuk nepuk nya halus seraya membawanya keluar kamar

Celine berjalan ke arah ruang tamu, ia berhenti saat melihat ke luar rumah turun hujan. Cepat cepat Celine berjalan ke arah kamar mandi dan mendobrak pintunya

"Sayang!! Bawa Louise sebentar! Di luar hujan jemurannya belum di angkat!!" Teriak Celine mendobrak pintu kamar mandi yang didalamnya terdapat Theo yang sedang buang air besar
"Ketok dulu dong!" Syok Theo saat pintu kamar mandi di buka

Celine menghiraukan kata kata Theo dan berlari ke luar rumah untuk mengangkat jemuran, Theo yang ditinggal dan dititipi Louise hanya bisa menghela napas lalu melanjutkan kegiatannya dengan ditemani Louise

45 menit sudah kedua bapak dan anak itu di kamar mandi. Theo akhirnya meletakkan Louise yang tidur di dalam bak mandi bayi agar ia bisa memakai celana. Setelah memakai celana Theo kembali menggendong Louise dan berjalan keluar dari kamar mandi

Saat satu kaki Theo baru keluar dari kamar mandi, ia di kejutkan oleh sambaran petir dan listrik yang mati. Theo yang terkejut berteriak yang membuat Louise kembali terbangun

Setelah memenangkan dirinya dan Louise, Theo dengan perlahan berjalan mengarah ke teras untuk mencari Celine

Saat sampai di depan teras, ia melihat bayang bayang Celine yang terkapar dengan organ dalam yang berceceran di lantai teras. Awalnya Theo tak percaya karena gelap dan berpikir bahwa ia sedang berhalusinasi

Namun, karena cahaya dari kilat petir Theo oun yakin bahwa itu Celine. Theo sempat Syok dan berlari menuju kamar Louise untuk menenangkan diri.

"Bukan... Itu bukan Celine, Theo.... Itu imajinasi mu saja... Celine masih hidup..." Ucap nya menenangkan diri sambil memeluk erat Louise
"Bagaimana jika itu benar Celine?" Suara serak itu terdengar dari belakang Theo

Theo pun berbalik dan menajamkan Indra pengelihatan nya , mencerna siapa yang berbicara dengan suara serak itu

"Tak perlu syok, sebentar lagi kau dan anakmu itu akan menyusul isteri kesayangan mu itu" ucap nya lalu menonjok perut Theo

Theo terjatuh, ia ingin kabur namun tak bisa karena sekarang orang itu menjambak rambutnya menyalakan menyalakan lilin untuk penerangan

"Wah... Kasihan sekali keluarga kecil bahagia ini" ucap nya sembari mengambil Louise dari dekapan Theo
"KEMBALIKAN DIA!" ronta Theo saat orang itu mengambil anaknya
"Oh tidak bisa... Iblis satu ini butuh asupan protein dari bayi" ucao iblis itu lalu tertawa sembari menendangi sekujur tubuh Theo
"Hah... Manusia seperti kamu memang paling bener kalo di bunuh saja" ucap iblis itu lalu menusuk bagian dada Theo sampai Theo mati. Setelah urusannya selesai iblis itu membawa Louise berjalan jalan di dalam rumah sembari menunggu hujan reda

'~~~

"Huh? Dimana.. aku?" Tanya Theo saat dirinya terbangun di sebuah langit biru yang di sekelilingnya terdapat awan putih
"Wah kasihan sekali bapak muda satu ini.. sudah ditinggal istri sama ninggalin anak, matinya jadi donat lagi" ejek seorang perempuan berparas cantik dengan rambut pirang yang duduk di sebuah kursi yang dihiasi bunga bunga
"Maksud anda?" Tanya Theo kasar saat wanita itu membawa keluarganya
"Weish tenang pak, santai dulu, sini saya jelasin" ucap wanita itu sembari berdiri dan berjalan pelan menuju Theo
"Kau telah mati dibunuh oleh iblis, sekarang kau sedang di alam baka, dimana kau akan memilih 2 pilihan yang akan kuberikan" lanjutnya
"Pilihan pertama kau akan tenang di surga dan pilihan kedua kau akan menjadi pemburu iblis yang tidak akan pernah mati" tawar wanita itu

"Kau sebenarnya siapa?" Tanya Theo pada wanita itu
"Sepertinya aku harus memperkenalkan diri. namaku Athena, dewi kehidupan. Tugasku disini adalah memberi manusia manusia yang terpilih untuk menentukan apakah ia akan hidup atau menjalin kontrak dengan ku" jelas Athena memperkenalkan dirinya
"Kontrak? Kontrak apa?" Tanya Theo
"Kontrak untuk menjadi pemburu iblis yang akan menyelamatkan manusia dan akan hidup abadi" jawab Athena menjelaskan
"Jadi, apa pilihan mu?" Lanjut Athena
"Tadi pilihannya apa?" Tanya Theo lagi
"Ah kebanyakan nanya kamu, udah jadi pemburu iblis aja" Tegas Athena

Lalu sekeliling Theo pun mulai menjadi seperti lautan gelap dan sunyi. Di tengah kesunyian itu munculah layar di depan Theo yang berisi kekuatannya dan segala informasi tentang kontrak itu. Setelah paham dan selesai membaca informasi itu, Theo berkedip dan menemukan dirinya berada di rumahnya

Theo mulai berdiri dan melihat Louise di meja, sang iblis mulai mendekat ke Louise. tanpa sadar tubuhnya bergerak lalu menembakan beberapa peluru ke iblis itu sehingga iblis itu akhirnya mati dan Louise mulai menangis.

lalu Theo akhirnya sadar ketika Louise mulai menangis,ketika Louise menangis Theo mendekat ke Louise lalu menggendong nya dan menenangkan Louise agar tidak menangis lagi

~~~~

"Lalu, apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Nick
"Akhirnya aku dan Louise hidup bersama" jawab Theo
"Wah, sebuah kisah yang tragis. Semangat kawan" ucap nick menyemangati Theo sembari menepuk pundak nya
"Yah, terima kasih. Sekarang fokus ke tujuan, kita sudah dekat" kini Theo membuat pistol sniper dari darah nya dan memberikan pistol sniper itu kepada Nick
"Kau berjaga saja dari sini" ucapnya sembari melemparkan pistol itu ke Nick
"Okey, berhati-hati lah" ucap Nick lalu memanjat pohon untuk mengambil posisi

To Be continued ~

Cynical Batlle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang