17+!!!Beberapa tahun telah terlewat. Kini Fourth sudah setengah jalan menuju tahap skripsian dan akan menyandang gelar sarjana, sedangkan Gemini sudah lulus strata dua dan semakin sibuk bekerja karena ia telah naik jabatan menjadi kepala divisi di perusahaan besar. Karena kesibukan mereka waktu bersama menjadi berkurang.
Sebenarnya Fourth masih memiliki waktu senggang, namun Gemini? Sedikit atau bahkan tidak ada. Mereka bersama hanya saat pagi hari mau akan berangkat dan malam hari mau tidur. Fourth sangat mengerti lelakinya sedang berjuang, ia sebisa mungkin menyemangatinya dengan membuat masakan enak, hanya itu yang bisa ia lakukan.
Fourth menatap Gemini yang masih terlelap di sampingnya. Bahkan lelaki itu masih memakai kemeja dan celana kerja membikin Fourth sedih tak tega mau membangunkannya. Semalam Gemini mengirim pesan ia akan lembur dan menyuruhnya tidur duluan.
"Gem.. Bangun sudah jam tujuh." Fourth menepuk pipi Gemini.
Gemini masih memejamkan matanya dan keningnya mengkerut. "Engh.. Perut aku sakit." Katanya kesakitan membuat Fourth terkejut.
Fourth menempelkan punggung tangan di kening Gemini yang berkeringat. Panas. Gemini demam.
"Ya Tuhan." Fourth segera melepas pakaian kerja yang masih melekat di tubuh atletis lelakinya, membuat Gemini akhirnya membuka mata karena merasa terusik.
"Fou?" Gemini membuka suaranya yang serak.
"Hm?" Fourth memakaikan pakaian dan celana panjang hangat, Gemini menurut karena tubuhnya lemas.
Fourth lalu memakaikan minyak urut di perut Gemini agar terasa hangat dan sakitnya berkurang. Ia juga membalurkannya sedikit di sekitar leher belakang dan punggung.
"Hari ini kamu izin. Gak ada tapi-tapian." Kata Fourth tegas tak mau ada bantahan.
"Hm." Gemini mengangguk takut.
Fourth menutupi tubuh Gemini dengan selimut dan mematikan AC. "Kamu tidur lagi aja." Katanya.
"Kamu mau ke mana?"
"Belanja buat masak. Sebentar doang kok."
"Jangan. Sini aja." Gemini menahan tangan Fourth.
Fourth menghela nafas. Kebiasaan Gemini kalau sedang sakit mulai muncul.
"Terus nanti kita makan apa Sayang?" Bujuk Fourth.
"Delivery aja. Kamu di sini sama aku."
"Makanan beli tuh enggak sehat." Fourth menyisir rambut lebat Gemini dengan jari-jarinya. "Kita gak tau dikasih apa di makanannya."
Gemini terdiam sebentar. "Yaudah aku ikut."
"Kamu lagi sakit. Jangan aneh-aneh." Fourth mulai marah. Nadanya tajam dan datar.
Gemini mencebikan bibirnya sedih. "Aku cuma khawatir. Takut kamu kenapa-napa sendirian di luar." Bisiknya pelan.
Howalah! Ternyata pikiran kekasihnya sedang kemana-mana. Ia takut ditinggalkan. Fourth merasa terharu sekaligus tak tega.
"Oke aku gak jadi belanja." Fourth tersenyum menenangkan.
Gemini mengangguk senang, lalu menggeser tubuhnya dan menepuk-nepuk kasur. "Sini." Katanya.
Kini Fourth meniduri posisi kasur yang biasa ditiduri Gemini. Kenapa mereka menjadi tertukar. Fourth terkekeh pelan lalu menatap Gemini di sampingnya yang kini tengah memeluk tubuh Fourth.
"Tidurlah." Kata Fourth mengelus-elus punggung Gemini.
Gemini merasa nyaman. Ia teringat masa kecil saat dipangku dan dipeluk ibunya dengan penuh kasih sayang. Rasanya sama. Betapa beruntungnya ia memiliki Fourth.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY SERIBU! [ GEMINIFOURTH ]
Fanfiction- Cerita pendek ( < 10 chapter) - Alur dan konflik ringan - Bahasa sehari-hari (Gak sesuai KBBI) - Lime implisit (Penulis berharap pembaca berusia 17+) - Latar waktu dan tempat lokal (Masih di Indonesia)