What If Nikah dan Punya Anak (Omegaverse)

295 20 6
                                    

Hari ini Fourth merasa sangat kesal dengan suaminya itu.

Bagaimana tidak? Alpha itu berangkat pagi sekali tanpa berpamitan dengan Fourth yang masih terlelap damai, lalu mengirimnya pesan akan pulang jam 7 malam namun sekarang sudah jam 8 malam dan Gemini tidak menampakan batang hidungnya sama sekali.

Setidaknya tidak usah berjanji kalau akan pulang telat begini. Fourth mendengus kesal.

Suara pintu yang terbuka membuat omega manis yang tengah membaca buku itu menoleh. Fourth tidak beranjak sama sekali untuk menyambut Gemini, lanjut membaca seolah tidak terjadi apa-apa.

"Mas pulang kok gak disambut sayang?"

Gemini tengah melepas jasnya, sedangkan Fourth hanya meliriknya sebelum menaruh buku yang dibacanya di atas meja dengan sedikit kasar.

"Emangnya harus banget disambut ya?"

Mendengar nada tak mengenakan dari Fourth, Gemini lantas menatapnya. Ada apa dengan omeganya? Beberapa kali Gemini pulang telat namun kesayangannya tidak pernah ngambek apalagi marah.

"Maaf ya sayang mas pulangnya agak telat." Gemini mendaratkan pantatnya di sofa. Menghela nafas lelah. Pekerjaan hari ini begitu banyak. Banyak erorr di beberapa program aplikasi, beberapa kali kliennya minta revisi tanpa memberikan waktu yang cukup.

"Iya."

Hanya itu yang terucap dari bibir ceri Fourth, membuat Gemini ikut merasa kesal. Bisakah suaminya itu mengerti? Hanya telat satu jam bukannya tidak masalah? Fourth sangat berlebihan.

"Kamu tuh kenapa sih? Jangan kaya anak kecil deh Fourth!" Gemini berujar dingin.

Fourth terdiam kaku. Ucapan tajam itu menusuk tepat di hatinya seperti ribuan anak panah. Alphanya tidak pernah sekasar itu. Apalagi dengan memanggil namanya tanpa panggilan sayang seperti biasanya, menandakan ia benar-benar serius.

Fourth lantas menatap suaminya dengan terluka, membuat jantung Gemini seketika runtuh.

"Makan malam udah siap di meja. Aku tidur duluan."

Fourth beranjak dari sofa tanpa menatap Gemini. Perasaannya benar-benar kecewa dan campur aduk. Memang dirinya mengakui sekarang merasa kekanakan, Fourth pun tidak mengerti. Mungkin ia sedikit kelelahan karena mengerjakan pesanan cookies yang hari ini lumayan banyak. Badannya terasa tidak enak sekarang.

Gemini memijat kening frustasi saat omeganya sudah memasuki kamar mereka di atas. Ia merasa bersalah sudah berkata pasar padanya.

Dengan langkah gontai, Gemini beranjak untuk duduk di kursi meja makan yang sudah tersedia beberapa masakan enak di atasnya.

Gemini makan dalam hening. Ia menatap sedih kursi kosong di depannya, biasanya Fourth duduk di sana, makan bersama dengannya, atau sekedar menemaninya. Mengobrol dan bercanda mesra. Suara lembutnya yang menanyakan 'Gimana hari ini mas?' atau tawanya yang lucu saat Gemini menceritakan kejadian konyol hari ini.

Gemini lagi-lagi menghela nafas. Baru dicueki beberapa menit, alpha itu sudah rindu omeganya. Harusnya ia tidak berkata seperti itu karena dirinya tidak tau apa yang sudah Fourth alami hari ini. Apakah ia sudah makan? Apakah semuanya baik-baik saja? Pikiran Gemini terasa penuh.

Setelah makan dan membersihkan dirinya, Gemini memasuki kamar mereka. Ia menatap punggung Fourth, apakah kesayangannya sudah tidur?

Gemini duduk di pinggiran kasur, mengelus lembut bahu omeganya. Fourth lantas mengubah posisinya menjadi telentang membuat netra keduanya bertemu.

Gemini mengecup bibir Fourth membuat omega itu mengerjap.

"Maafin mas ya sayang. Mas gak bermaksud ngomong kasar sama kamu tadi. Hari ini pekerjaan mas banyak jadinya pulang telat. Sekali lagi mas minta maaf ya sayang. Mas pasti usahain pulang cepat kok."

ILY SERIBU! [ GEMINIFOURTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang