Di kantin
"Lu gih mel yang pesen Sono"
"Enak aja lu sana, punya kaki juga nyuruh nyuruh"
"Gue aja deh yang pesen, kek biasanya kan" kata naya
"iya, Emang nih yah sahabat gue satu ini emang yang paling pengertian Ama gue, beda yang noh ama yang ono" ucap clo sambil melirik Amel
"Emang lu sahabat gue?" kata Amel
"Sabar gue mah sabar" kata clo
Naya beranjak dari tepatnya ke tukang bakso memesankannya untuk kedua sahabatnya,
"kak"
"Eh Jake, sendiri?"
"Iya kak sendiri"
"Masih belum dapet temen?"
"Udah sih kak, tapi yang lain bawa bekal"
"Mau bekal kakak nggak dek?"
"Nggak usah deh kak, nggak papa lagian Jake juga disuruh bang jey sama a' Erik buat beli makanan sekalian deh beli buat jake juga"
"Ihh kok mau sih dek disuruh mereka"
"Mereka lagi sibuk kak, ngurusin MPLS masa' iya aku ngebiarin mereka kelaparan"
Bang jey sibuk karena memang dia OSIS, jangan salah bang jey ini ketosnya anak miracle dan a' Erik juga anggota osis dan ketua di futsal
"Lain kali nggak usah dek, suruh mereka beli sendiri atau bawa bekal sendiri" kata naya yang merasa kasian pada adik kesayangannya ini, Jake orangnya memang nggak tegaan, makanya dia kadang dikerjain Mulu Ama kakak kakaknya terutama a' erik
"Nggak papa kok kak bener" kata jake sambil ketawa
Karena keasikan ngobrol sampai pesenan naya sudah selesai
"Yaudah kalau gitu kakak pergi dulu yah"
"Oke kak, tapi nanti kata bang Jey jangan pulang duluan disuruh ke ruang OSIS dulu"
"Buat?"
"Nggak tahu bang Jey"
"ouhh oke"
Setelah itu naya menuju ke tempatnya untuk makan sambil bawa pesenan temennya
"Nih"
"Makasih nayaaaaaaa" kata clo
"Alay, makasih yah nay"
Clo yang mendengarkan itu tak lantas membalas karena dia beneran laper dan capek
"Oh iya nay, lu tadi kelihatannya akrab banget sama anak kelas sepuluh tuh" tanya clo
"Kenapa emangnya nggak boleh yah"
"Yah kan sapa tahu lu ada niatan ngegebet anak kelas sepuluh lumayan brondong"
"Your mouth"kata Amel
Sekedar informasi, kalau satu sekolah ini memang nggak ada yang tahu kalau naya tuh adik dari jeno dan eric yang notabenya anak pemilik sekolah ini sekaligus anak famous
"Udah kan makannya, balik kelas yuk" kata naya
Pulang sekolah
"Eh gue duluan yak" kata clo
"Iya clo hati hati" kata naya yang dibalas anggukkan dari clo
"Btw lu pulang sama siapa?" Tanya Amel
"Nanti gue dijemput kok"
"Perlu gue tungguin"
"Nggak usah gue mau ke ruang OSIS dulu"
"Ngapain?"
"ada urusan, gue disuruh kesana sama anak osis"
"waduh waduh anak osis nggak tuh, anak osis apa kak jeno"
Memang di sekolah banyak sekali rumor bahwa meraka pacaran, karena mereka sering banget berdua bahas ekskul, Yap mereka berdua ikut ekskul basket, naya yang dipercaya sebagai kapten basket dan Jey sebagai mantan kapten basket, walau sudah mantan dia tetap ikut latihan hanya sebagai pelatih unutuk membantu juniornya, rumor kedekatan mereka di awali dengan Jey yang mengantar naya pulang karena pada saat itu sedang ada perlombaan jadi anak basket mengharuskan mereka berlatih hingga malam, awalnya naya menolaknya tapi jey mau tidak mau harus mengantarkannya pulang langsung pada saat itu tanpa peduli opini orang yang penting naya pulang segera tanpa harus nunggu menunggu karena bisa berbahaya jika menunggu area sekolah terlebih lagi sudah malam dan sepi, dan yang bikin rumor itu beredar yang tak lain adalah sahabatnya sendiri yaitu clo yang tidak sengaja melihatnya saat mereka sedang singgah di kafe, emang sialan nih sih clo, kalau udah tentang si kembar jiwa ghibah dia langsung membeludak nggak pandang orang itu siapa, itulah asal mulanya tapi naya tak ambil pusing toh kan mereka belum tahu naya adiknya jey.
"Apaan sih Mel, nggak usah Ngadi Ngadi"
"Gue nggak Ngadi Ngadi gue cuman curiga aja, kan sapa tahu lo diem diem udah pacaran Ama kak Jey"
"Lu nggak usah ikut ikutan kek clo, nggak cocok tahu Mel"
"Idihh, yaudah gue pulang duluan ya"
"Hmm hati hati"
![](https://img.wattpad.com/cover/341101403-288-k712078.jpg)
YOU ARE READING
gajokk
Teen Fictionini adalah sebuah cerita tentang keluarga yang membuat kita ingin diposisinya, asiakkkk nggak jelas emang, tapi intinya cerita ini ngeceritain lika liku di keluarga bapak jefri. mohon dukungannya karena ini cerita pertama aku, sekian dan gomawoyonggg