KR-02 : Peduli

730 50 16
                                    

Rakha mengendarai motornya dengan kecepatan penuh supaya lekas sampai di SMA nya.

Benar saja ketika sudah berada didepan gerbang, gerbangnya belum ditutup langsung saja Rakha masuk dan memarkirkan motornya.

Kali ini ia terlihat pucat tidak seperti biasanya. Biasanya sih akan terlihat tampan nan rupawan dan banyak di lihat cewek, kali ini tidak.

Rakha berjalan ke kelasnya dengan langkah pelan. Keisha dan Reynald yang melihat itu terheran heran dengan wajah Rakha.

"Kha, lo gk papa? Kok muka lo pucet banget sih?" tanya Keisha yang langsung dibalas anggukan oleh Rakha.

"Gwe gk papa kok" jawab Rakha pelan meskipun tangannya masih di masukkan kedalam jaketnya. Memang, jaket Rakha tidak pernah lepas dari sang empu. Kalaupun lepas itu bukan Rakha namanya.

Kriiinngggg

Semua murid segera masuk ke kelas masing masing karna bel masuk telah berbunyi.

Pak Derry memasuki kelas Rakha dan memberi salam terlebih dahulu.

Pelajaran pun dimulai. Selama pelajaran Rakha terbatuk pelan yang agak sedikit mengganggu konsentrasi yang lain.

"baiklah anak anak kumpulkan pr kalian yang telah saya terangkan minggu lalu" ucap pak Derry.

Semua murid pun mulai mengumpulkan pr nya begitupun Rakha. Ketika Rakha berjalan kearah meja guru, kepalanya tiba tiba pusing sekali tetapi ia masih menguatkan dirinya untuk tetap bertahan.

Rakha pun mencoba berjalan kearah meja guru dan menaruh buku pr nya.

Beberapa menit kemudian

Kriingg

Bell istirahat telah berbunyi. Rakha menengahkan kepalanya keatas. Ia menyandarkan punggungnya kekursi.

Keisha menatap heran kepada Rakha. Ia mendekat kearah Rakha.

"Kha, lo sakit? " tanya Keisha sedikit khawatir, Rakha tersenyum simpul lalu menggelengkan kepalanya
"nggak gwe gak sakit kok" ujar Rakha berusaha baik baik saja.

"oh yaudah, mau ke kantin gak?" tawar Keisha yang di balas gelengan kecil olwh Rakha. Keisha meletakkan punggung tangannya ke dahi Rakha.

"ya ampun, dahi lo panas kha, pulang ya" ujar Keisha tapi dibalas gelengan lagi oleh Rakha. Reynald pun menghampiri keduanya.

"lo pulang aja kha biar nanti gwe yang izinin ke bu Hesti" ujar Reynald ikut khawatir.

"kalian apaan sih.. Gwe baik baik aja kok" alibi Rakha walaupun sekarang ia merasa sedikit pusing.

"Kha, kita itu peduli sama lo, lo harus istirahat kha" ujar Keisha pelan membuat Rakha menatap Keisha.

Mau tak mau, akhirnya Rakha menganggukkan kepalanya ia pun berdiri dari duduknya. Lalu Reynald dan Keisha membantunya berjalan.

Disaat sudah sampai diparkiran, Rakha menolak untuk diantar pulang ia akan pulang sendiri.

Saat di perjalanan pulang...

Bruukkk...

Sebuah truk besar menabrak motor Rakha sehingga ia terpental ke pembatas jalan.

"aws.. sakit.. " rintihnya pelan. Orang orang pun mengerubungi Rakha yang merintih kesakitan.

Salah seorang wanita yang datang entah dari mana langsung mendatangi Rakha. Ia menyuruh orang orang untuk memanggil ambulans. tak lama kemudian ambulans datang dan langsung membawa Rakha ke rumah sakit.

Kisah RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang