chapter 2

573 52 5
                                    

Natan masih bingung, menatap sepucuk surat yg baru dia baca dia merasa tidak percaya bahwa ia di undang ke sebuah acara besar. Yg seharusnya tidak di hadiri oleh orang biasa seperti diri nya.
Dia melihat ke belakang amplop dan membaca hari,tanggal, dan jam pesta.

.
.
.

Tgl : Kamis, 13 mei
Jam : 18:30

"Besok ya.... sudah lama aku tidak pergi ke pesta dansa... tapi aku tidak tau model pakaian nya apa" huft. Gumam natan.

Natan menyimpan surat itu dan lanjut bekerja, seusai mengurus pasien terakhir Natan segera pulang kerumah.

.


.
.

Setelah sampai di rumah, Natan segera beristrirahat sembari membuka sosial media di hp nya, tanpa sengaja sebuah akun muncul di beranda nya dengan foto gadis bersurai pink muda yg sedang bersama seorang pria berambut silver dengan luka di wajah nya,
Tentu saja Natan langsung tau akun siapa itu.

Floryn
Gadis berusia 23 tahun yg terkenal akan kecantikan dan keimutannya sekaligus
Calon istri dari Aamon
Dia sangat cantik dan lembut, dia terkenal di sosial media karna dia akan segera menikah dengan Aamon, ada beberapa rumor beredar bahwa sebenarnya mereka tidak saling mencintai namun dari postingan floryn di media sosial, seperti nya itu hanya rumor belaka.

Disaat Natan hampir tertidur dengan memegang ponsel, nada dering ponsel membangunkan nya, ia melihat ponsel nya dan ternyata ada telepon dari Gusion.

"Halo Gusion?"

"KAK NATAN" suara keras dan membengking itu membuat kuping Natan terasa mau pecah

"KAK NATAN BESOK DATANG KAN KE PESTA?" Tanya Gusion dengan suara antusias

"Ya ya aku akan datang, dan berhenti berteriak kau menyakiti telinga ku" dengan suara yg agak malas

"Yeyy, oh iya kak untuk pakaian nya itu semi formal kadi disaran kan pakai jas atau dress"

"Oh terimakasih Gusion telah memberi tahu, aku baru saja ingin bertanya"

"Iya kak, soal nya di surat pasti gak ditulis jadi aku kasih tau aja hehe" kata Gusion sambil sedikit tertawa

"Yasudah kau juga harus istirahat kan? Selamat malam Gusion"

"Iya kak selamat malam semoga mimpi indah~ wkwkw" Gusion mematikan telepon sambil tertawa geli dengan apa yg barusan ia katakan

Natan tersenyum, ia merasa lucu dengan tingkah Gusion yg selalu ada-ada saja.

.
.
.
Kamis, 13 mei
17:40
Natan sedang bersiap-siap untuk pergi ke pesta dansa.
Ia mengenakan jas putih dengan jam tangan warna emas, rambut nya ia tata terurai ke bawah dengan kacamata yg ia kenakan membuatnya terlihat sangat dermawan.

Ia pergi ke pesta dengan menaiki mobil nya.
18:10

Ia akhir nya sampai di manssion utama keluarga paxley, ia sempat terdiam sejenak melihat keindahan manssion tersebut, ia memasuki manssion beriringan dengan tamu-tamu lain yg juga baru datang.

Semua orang mengenakan pakaian yg sangat indah, beberapa wanita bahkan terlihat mengenakan gaun panjang khas kerajaan.

Natan sangat kagum dengan arsitektur yg di tunjukan oleh manssion tersebut, ornamen dan design nya sangat kental akan kerajaan,tentu dia sangat kagum karna dia di besarkan di erditio kota maju yg sama sekali tidak terlihat sedikitpun arsitektur kerajaan. Sembari berjalan ia melihat sekeliling, sesampai nya di aula ia semakin kagum karna aula tersebut sangat luas, ada tangga yg juga menghubungkan langsung antara aula lantai dua dengan lantai satu.

 Sembari berjalan ia melihat sekeliling, sesampai nya di aula ia semakin kagum karna aula tersebut sangat luas, ada tangga yg juga menghubungkan langsung antara aula lantai dua dengan lantai satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat sedang mengagumi sekitar tiba-tiba dari belakang ada yg mengagetkannya, dia menghela nafas dan tau siapa itu

"Gusion berhenti membuatku jantungan sekali saja" dengan suara malas Natan mengatakan hal itu

Gusion hanya tertawa, kemudian dia mengatakan bahwa ia sangat senang karna Natan dapat datang, dengan wajah yg berseri-seri ia mengatakan itu.

Natan tersenyum, lalu mengatakan bahwa ia masih ingin berkeliling aula sebentar sembari menunggu acara yg 10 menit lagi mulai.

Gusion mengatakan bahwa ia tidak bisa menemani Natan karna harus bersiap seblum acara dengan keluarga nya, dengan malas Gusion menyebut kata 'keluarga'
Gusion pamit pada Natan dan segera pergi ke aula lantai dua.

Natan mengelilingi aula yg sangat luas itu sembari melihat-lihat keindahan nya, tanpa sengaja ia berpapasan dengan seseorang yg sangat ia kenal, orang itu terkejut melihat Natan, namun dengan cepat ia merasa senang dan menyapa Natan dengan penuh semangat.

Silvana
Pemimpin dari kerajaan moniyan dan pemilik armada militer moniyan.
Dia sangat di segani dan dihormati karna kebijaksanaan nya sebagai pemimpin.

Natan membungkuk dan memberi hormat pada silvana.

Silvana tertawa kecil, dan mengatakan bahwa Natan tidak perlu seperti itu.

Natan merasa sedikit malu, namun ia kemudian memuji pakaian silvana, yg dimana silvana menggunakan gaun panjang berwarna emas dengan hiasan bunga putih dan pita biru.
Silvana merona, dan berterimakasih atas pujian Natan ia juga memuji penampilan Natan yg menurutnya sangat elegan. Karna obrolan itu tanpa mereka sadari acara akan segera dimulai.

Lampu disana mulai redup dan dihiasi dengan gemerlap lilin yg indah.

Bersambung

Beautiful Obsession | Aamon NatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang