Tepat pukul
22:00
Ini lah waktu nya
Duke paxley dan tunangan nya
Berdansa bersama.
___________________
.
.
.
.Musik klasik kembali di mainkan, para tamu sangat antusias menunggu momen ini,
Kecuali Natan tentunya.
Ia hanya ingin acara ini segera selesai, agar ia bisa pulang.Dari aula lantai dua.
Turun lah sang Duke paxley
Dengan pakaian yg berbeda, ia mengganti jas nya, yg awal nya berwarna biru gelap kini di ganti dengan warna hitam, rambut nya di tata agar lebih rapi,
Menampilkan sosok yg sangat menawan dan dapat memikat siapapun yg melihat nya.Di susul dengan turun nya seorang gadis dengan paras yg tidak kalah menawan.
Surai pink yg ditata terurai dengan pita cantik yg menghiasi rambut nya, gaun nya juga telah diganti, yg awal nya menggunakan gaun putih hijau, kali ini dia menggunakan gaun merah muda dengan campuran warna biru laut, sangat cocok dengan wajah dan kulit nya yg lembut dan cantik.
.
.
.
.
"Mereka sangat cocok ya""Si cantik untuk si tampan, ya begitulah mereka"
"Aku jadi iri"
Para tamu mulai berbisik mengenai mereka, yg di anggap sangat cocok, namun aneh Natan malah merasa seperti ada sesuatu yg janggal disini.
Seakan, ia mengerti perasaan kedua nya...
Benci
Benci
BenciItulah yg ia rasakan saat melihat kedua nya, namun ia kemudian berfikir bahwa itu hanya perasaan nya saja.
Kedua nya kemudian berdiri di tengah aula, Aamon kemudian menggenggam tangan dan merangkul pinggang Floryn.
Dansa pun dimulai.
Mereka berdansa bersama, menunjukan keserasian mereka, kenggunan dan keindahan mereka tunjukan hanya dengan menari.
Seluruh pandangan tertuju pada mereka, tak terkecuali Natan.Aroma bunga mawar menyebar ke seluruh ruangan, entah dari mana aroma itu namun aroma itu sangat segar, membuat siapa pun yg mencium nya pasti akan tergila-gila dengan aroma wangi nya.
Dansa terus dilakukan, anggun sekali.
Natan yg melihat itu juga sebenarnya sangat kagum dan rasa lelah nya sedikit terobati saat mencium aroma bunga mawar, namun itu tak berselang lama...
_______
.
.
.
.
.
_______Natan sedikit lebih tenang karena rasa lelah nya sedikit terobati saat mencium aroma mawar, mulai menutup mata nya sebentar, menikmati nuansa dari aroma itu.
Namun tiba-tiba, entah karna insting nya kuat atau bagaimana, ia merasa merinding, seakan ada yg memperhatikan.
Ia kembali membuka mata nya, melihat ke arah pasangan yg tengah berdansa.
Dan ia sadar, ia merinding karna ternyata Aamon sedari tadi menatap Natan dengan tatapan ingin membunuh.Sembari menari, Aamon terus memberikan tatapan mencekam pada Natan, membuat Natan yg melihat itu langsung mengalihkan pandangan nya.
Sekali lagi, entah kenapa para tamu seakan tidak melihat apapun, padahal terlihat jelas Aamon yg menatap Natan, tapi kenapa para tamu biasa saja? Padahal tentu saja aneh jika seseorang yg sedang berdansa memandang orang lain, dan bukannya pasangan dansa nya.
Natan mencoba berpikir positive
Mungkin yg ia salah lihat?
______
.
.
Ding
.
.
Dong
______
Suara jam besar terdengar di seluruh aula.Menandakan bahwa pesta telah berakhir, para tamu mulai keluar dari aula satu persatu, ada beberapa yg masih di aula entah mengobrol atau hanya sekedar melihat pemandangan di balkon.
Natan tentunya ingin langsung pulang, namun sebelum pulang ia mencoba memastikan kondisi Gusion, karna sedari tadi ia tidak melihat Gusion.
Ia mengirim pesan pada Gusion"Gusion? Apa kau baik-baik saja? Kau tidak kembali ke aula sampai pesta selesai, jadi aku khawatir:
23:00"Jika ada sesuatu kau bisa memberi tau ku okey?, aku akan pulang, jika kau sudah pulang, istirahat yg benar ya"
23:02Setelah mengirim pesan itu, Natan segera berjalan keluar aula, aula sudah agak sepi, hanya tersisa beberapa tamu yg entah melakukan apa.
Belum sempat melangkah kan kaki nya ke luar, tangan nya di tarik oleh seseorang, Natan tentu kaget dan langsung melihat ke belakang.
Orang yg tidak ingin Natan temui untuk kedua kalinya, orang dengan surai silver dan luka pada pipi nya, yah Aamon."Shit- kenapa aku harus bertemu dengan orang ini lagi" batin Natan.
Natan yg belum sempat bicara apa-apa langsung di seret ke aula lantai 2 oleh Aamon.
Panik? Jelas, ia takut di apa-apakan oleh sang Duke paxley yg terkenal kejam itu.Natan yg di bawa ke aula lantai 2 dengan paksa, tentu sempat berontak, ia mencoba melepaskan tangan Aamon, tapi tenaga Aamon yg jauh lebih besar dari nya, di tambah tatapan mengerika Aamon membuat Natan akhirnya pasrah dan mengikuti kemana sang Duke menarik nya.
Mereka sampai di sebuah tempat.
Aamon melepaskan genggaman nya, pergelangan tangan Natan menjadi merah karna genggaman Aamon yg terlalu kuat.
Aamon kemudian menatap Natan, Natan yg di tatap seperti itu tentu bergidik ngeri, ia juga tidak tau ini dimana, pasrah.
Satu kata yg tepat untuk Natan saat ini.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Obsession | Aamon Natan
Fanficsiapa yg tidak kenal dengan Aamon, anak pertama dari duke paxley sekaligus ahli waris. Sedangkan Natan hanya seorang ilmuan dan dokter, ia hanya seorang biasa yg memiliki kehidupan pribadi layaknya orang-orang. Namun itu semua berakhir setelah tanp...