8

219 17 0
                                    

Jangan lupa untuk vote dan comment




"Sahabat SMP gue, kenapa?." Jawab Nana dengan enteng.

"Lo kenapa ga ngabarin dulu sih, terus ngapain lo usir Byan kaya tadi, dia cuma khawatir lo kenapa-napa, dia udah nyariin lo dari sore Na." Omel Leon panjang lebar dengan alis tebalnya yang dikerut kan, heran dengan adiknya.

"Yang pertama hp gue tuh lowbatt, yang kedua dia udah kelewatan dateng-dateng nonjok Ares kaya tadi, yang ketiga gue ga minta dikhawatirin, yang keempat gue gapeduli." Jawab Nana yang masih emosi mengingat kejadian tadi dengan membuang muka tidak menatap mata kakak laki-laki nya dan langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Leon sendirian.

Leon yang hafal dengan kebiasaan adiknya yang hanya emosi sementara hanya diam saja tak bergeming.

Bentar lagi juga baikan tuh berdua.

Nana sampai di kamar langsung bergegas mandi dan memakai piyama tidurnya. Lalu naik ke atas kasur dan menatap fokus langit-langit atap sambil meratapi apa yang terjadi hari ini.

"Gue tadi keterlaluan ya bilang ke Byan gamau ketemu dia lagi?." Gumam Nana mengingat kejadian tadi yang membuat ia menyesal kenapa berkata seperti itu.

"Kalo Byan beneran lakuin apa yang gue suruh tadi gimana coba." Nana hanya terus merutuki dirinya sendiri semalaman.

Ekspresi wajah Nana juga mulai konyol sekarang, dengan bibir yang seperti dipoutkan dan dengan mata nya yang fokus ke langit-langit kamarnya. Membayangkan Byan yang akan menjauh darinya jika mereka bertemu esok hari di sekolah.

Nana yang sedang sibuk overthinking perlahan matanya mulai tertutup dan tertidur. Ia benar-benar sangat kelelahan melewati hari yang panjang hari ini.

Flashback

Nana yang kaget ada yang menepuk pundaknya reflek berteriak.

"TOLONGGG!!!." Teriak Nana yang membuat orang yang menepuk pundaknya ikutan kaget mendengar teriakan Nana.

Suara Nana yang melengking bahkan bisa bikin sakit telinga.

Seseorang itu tau Nana tidak mengenalinya langsung membuka masker yang menutupi wajahnya dan langsung memegang lengan Nana takut jika ada orang lain yang mendengar teriakannya malah terjadi salah paham.

Untung jalanan nya sepi, gue dikira ngapa-ngapain ni anak gimana coba.

"Na Na ini gue Ares." Ucap laki-laki yang berada di depan Nana sambil menenangkan Nana yang raut mukanya terlihat panik.

Nana yang sadar bahwa ia mengenalinya langsung memukul pundak temannya itu.

"Buset Na sakit anjir." Protes Ares sambil mengelus pundaknya yang perih habis digeplak oleh Nana.

"Tai lo res." Ucap Nana yang membuat Ares cengengesan gemas mengingat ekspresi Nana tadi.

"Lo ngapain hah pake pakaian begini, gaya lo kaya mau nyulik anak orang." Kata Nana yang melihat Ares dari bawah sampai atas. Style nya bewarna hitam semua bahkan topi dan maskernya juga sama.

"Na lo gatau trend apa hah." Ucap Ares dengan raut muka yang sombong dan terlihat percaya diri. Nana yang melihat Ares berlaku aneh hanya mengerutkan alisnya heran dengan temannya.

BYANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang