9

214 18 0
                                    

Jangan lupa untuk vote dan comment





Nana membuka matanya perlahan dan melihat jam dinding sudah pukul 6 pagi.

Nana yang baru mau bangun untuk mandi tiba-tiba pinggang dan perutnya terasa sakit. Mengingat kalau sudah tanggalnya untuk pms.

Sakit banget ini, gue males sekolah ah, lagian lagi marahan ini sama Byan.

Leon berjalan menuju kamar adiknya dan membuka pintu kamar Nana berniat untuk membangunkan nya pergi berangkat ke sekolah.

"Gue ga sekolah, pms, sakit banget, lo aja ah sana." Ucap Nana dengan ketus. Leon yang mengerti langsung menutup pintu kamarnya Nana.

"Pantesan semalam galak banget." Gumam Leon pelan.

"Alasan biar ga ketemu Byan." Sahut Leon dengan suara yang sengaja dibesarkan agar Nana mendengarnya dari dalam kamar.

Leon sudah pergi ke sekolah dan hanya tinggal Nana sendirian di rumah. Suasana nya benar-benar hening. Sudah berapa jam Nana hanya guling-guling an kesakitan dikasur. Mood nya tidak teratur.

"Gabisa, gue harus gerak biar ga kerasa sakitnya." Ucap Nana berniat untuk bangun dari tempat tidur.

Baru gerak dikit udah langsung, "Anjir-anjir sakit banget."

Nana memaksakan diri untuk mandi dan membuat sarapan, sebelum itu membuka jendela kamarnya dan kamar Leon agar udara masuk ke dalam.

Setelah Nana kenyang dengan sarapan nya, ia berniat untuk tiduran lagi di tempat tidur, baru ingin membuka pintu kamarnya terdengar seperti ada seseorang yang mengetuk jendela kamar.

Nana yang kaget langsung buru-buru mengecek siapa yang mengetuk jendela.

Di dekat jendela nya banyak seperti kertas yang dikuwel-kuwel dan sebuah kantong kompres.

Di dekat jendela nya banyak seperti kertas yang dikuwel-kuwel dan sebuah kantong kompres

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf siapa ya?." Tanya Nana tetapi tak ada sahutan sambil melihat-lihat di sekitar luar jendela.

Nana yang penasaran membuka setiap kertas itu perlahan. Senyumnya sekarang benar-benar mengembang.

 Senyumnya sekarang benar-benar mengembang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BYANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang