Siapa Lo?!

11 2 4
                                    

"KKRIINGG..! KKRIINGG..! KKRIINGG..!"

Alarm ku berbunyi sangat kencang hingga membuatku terbangun lalu mematikan alarm itu dengan mata yang masih menempel.

"hng.. kenapa perut gue terasa berat banget..? kayak ada dua tangan gorilla yang nindihin perut gue.." gumamku dengan mata yang masih menempel

Aku mencoba membuka mataku perlahan seraya mengumpulkan nyawa, betapa terkejutnya aku saat melihat di sebelah kananku terdapat seorang lelaki yang bertubuh besar, rambut berwarna merah tua, sedang tertidur pulas dengan posisi tubuh yang setengah tengkurap dan satu tangannya yang berada di perutku. Saat aku menghadap ke kiri aku semakin terkejut ada seorang lelaki yang bertubuh besar juga sedang tertidur pulas, berambut hitam, posisi tidurnya persis seperti lelaki yang tertidur di sebelah kananku.

"Apa ini? Apa yang abis terjadi?! Gimana semua ini bisa terjadi?! Kapan gue tertidur kayak gini sama mereka?! AARRGH!! MEREKA GILAAA!!"

Kejadian ini terjadi 5 bulan yang lalu, semenjak gue ketemu sama dua makhluk gorilla ini.. rasanya lama-lama gue bisa gilaaa!

*

*

*

*

*

*

*

Rabu, 25 February 07.35 Pagi

Aku berjalan di lorong kampus yang sangat panjang menuju kelas seni lukis ku, rasanya hari ini aku sedang tidak semangat untuk masuk ke kelas karna dari semalam aku tidak bisa tidur nyenyak karna harus menghafal menu baru yang akan launching hari ini.

"sialan.. gue ngantuk banget.. tidur ajalah nanti di kelas, toh hari ini cuma materi"

Ucapku seraya menutup mata dan memegang tengkuk ku yang pegal

*Dug!*

Karna kelalaian ku, aku menabrak seseorang sampai aku terjatuh ke lantai

"aduuuiii... pantat gue sakit.." gumamku seraya mengusap bokongku yang merasa kesakitan. Orang yang aku tabrak berbalik dan melihatku lalu dia mengulurkan tangannya padaku

"eh- maaf ya, lu ngga apa-apa?" ucapnya seraya menatapku.

Aku menatap balik dirinya, lelaki ini memiliki ciri-ciri berambut merah tua, matanya berwarna kuning cerah, dan tampan juga. Aku mengambil uluran tangannya yang se-daritadi dia ulurkan untuk membantuku bangun dari jatuhku.

"aah.. terima kasih.. harusnya gue yang minta maaf ga liat-liat jalan tadi.. maafin gue ya.." ucapku seraya menjabat tangannya

"wahh.. tinggi banget anjir- berasa anak kecil gue kalau di dekat dia.."

"iya santay aja sih, lain kali hati-hati ya kalau jalan" jawabnya seraya tersenyum, nunjukin gigi taring yang dia punya.

"bbrr..! merinding gue liat gigi taring nya..ahh.. rasanya ga nyaman gini, pengen cepet-cepet pergi, males gue jadi pusat perhatian disini."

"o-oke.. kalau gitu gue duluan ya" ucapku ingin melepaskan jabatan tangannya tapi dia malah menahan taganku

"tunggu.. gue boleh minta line lu ngga?" tanya nya to the point

Aku yang merasa risih udah ngga nyaman sama dia ya pasti ku tolak.

"maaf- gue ga mau. Bye" ujar ku

"eh- kalau telegram boleh?" tanya nya lagi masih menahan tanganku

"ga." Jawabku, aku mulai mencoba melepaskan genggaman tangannya tapi tidak bisa karna genggamannya kuat banget!

"Woy! Dia manusia apa babon sih?! Kuat amat genggamannya!"

Two Alphas in Love with Me? THEY ARE CRAZY!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang