3: Sakit, Istirahat Sejenak

195 24 0
                                    

Jam pukul 20.17, Joe terbaring lemas dikasurnya. Ah, selain itu Joe juga memikirkan sesuatu.

"Joe lo goblok banget! Ngapain sih pake gitu segala ke Risky! Riskynya risih tolol" Joe merutuki dirinya sendiri walaupun dirinya sudah lunglai karena dia demam.

TING!

Notifikasi pesan pun masuk kedalam handphone Joe. Awalnya pikir Joe adalah itu notifikasi dari adiknya, Jova namun setelah ia membuka notifikasi itu.

"08313451XXXX: Joe? lo blm tidur?"

"RISKY, PANJANG UMUR LO" Mata Joe sedikit terbelalak dan kaget dengan keajaiban saat ini.

08313451XXXX
Online

| joe? lo blm tidur?
| lampu kamar lo masih nyala btw

Eh risky |
Hahaha gw sih belom |
Gaenak badan gw ky |

| joe
| wait for me
| I'll be there about 30 minutes

Hah? |
Risky jangan repot repot |
Heh riskyy |

Entah apa yang akan dilakukannya, yang pasti Joe tidak ingin Risky repot karena dirinya. Mungkin, Joe akan memarahinya.

Tak lama kemudian, Risky kembali ke kos-kosan dan membawa Joe banyak makanan dan obat-obatan agar dirinya lekas sembuh seperti biasa. Sungguh, mereka baru berkenalan beberapa hari lalu.

"Risky, sumpah lo jangan begini dong. Gw sungkan banget, Ky" Kata Joe walau suaranya sedikit bindeng.

"Udah, Joe. Sekarang fokus istirahat dulu, nggak baik mikirin yang berat-berat nanti jadi makin parah sakit lo" Jelas Risky, lalu menghampiri Joe, memeriksa suhu tubuh nya dengan telapak tangan. Joe demam.

"Makan dulu ya, Joe? and then take a medicine"

"Risky"

Risky yang sedang menyiapkan makan dan obat untuk Joe menoleh kearahnya, jujur saja, Joe merasa jika ia merepotkan Risky bahkan mereka baru saja kenal beberapa hari yang lalu tetapi baru kali ini ia menemukan manusia seperhatian Risky.

"Kenapa, Joe?"

"Risky, maaf ya gw ngerepotin lo hari ini sama kemarin. Dan yang kemarin itu gw sebenernya reflek aja, Ky. Maaf ya, Risky" Ucap Joe panjang lebar kepada Risky, ia pikir Risky risih dengan hal itu.

"Kenapa minta maaf? gw tuh tulus bantuin lo, hitung-hitung nih gw jadi orang baru disini harus nolong tetangganya." Kata Risky, lalu ia lanjutkan kata-katanya tadi.

"Masalah kemarin? reflek lo lucu banget, Joe. Gw gak masalah digituin, udah sekarang lo makan sama minum obat dulu. Kalo udah selesai boleh deh lo ngoceh apa aja ke gw" Lanjut Risky.

- - -

"Ky, lu mau balik?" Tanya Joe setelah beberapa detik lalu Risky pamit untuk kembali ke kamarnya.

"Iya, kan tadi gw udah bilang mau balik" Balas Risky.

"Hehe, Ky. Temenin gw bentar dong" Joe sedikit awkward untuk mengatakan hal itu, saat ia sakit memang ia tidak bisa untuk tidur sendirian.

Risky membalas perkataan Joe dengan tawa kecil lalu berkata "Iya, manis. Bentar ya gw mau buang sampah dulu".

Jantung Joe menjadi lebih berdebar daripada biasanya, jarang Joe merasakan fase ini. Jantung Joe berdebar mungkin saat akan presentasi didepan saja, TAPI INI KARENA RISKY, jantung nya berdebar karena manusia baru yang datang di kehidupannya yang gelap.

Memang saat pertama kali bertemu, Risky sudah bertengger dipikiran Joe, dirinya juga sudah menebak-nebak jika ia akan dibuat gila oleh Risky.

Risky kembali dengan membawa handphonenya, menutup pintu kamar Joe dan duduk disebelah kasurnya. Tidak segera membuka handphonenya malah Risky duduk manis menatap Joe.

"Kenapa, Ky? mending lo liat hp lo deh daripada natapin gw begitu" Kata Joe walau sebenarnya jantungnya tak baik baik saja. Belum saja perkataannya dibalas, Joe melanjutkan kalimatnya tadi "Ky, lo lucu deh".

Risky menghela nafasnya, beranjak dari duduknya menuju ke kasur tempat Joe duduk. "Udah ya, Joe. Lo lagi sakit, istirahat aja dibanding omongan lo makin ngelantur" Ucap Risky seraya tangannya mengelus pucuk kepala Joe dan menyelimutinya.

Joe terdiam dengan perilaku Risky, perhatian, ia takut jika Risky perhatian ke semua orang. "Lo beneran nemenin gw? bercanda aja tadi gw" Kata Joe, Risky pun menatapnya dengan sedikit heran lalu ia membalas "Ya... beneran lah, lo sendiri ya bilang".

Tak bisa melakukan apa-apa juga karna badannya sudah sangat lemas, ia memutuskan untuk menuruti perintah Risky untuk beristirahat agar cepat pulih.

"Ky, sebelum gw istirahat gw mau ngucapin makasih ya udah ngasih gw obat sama makanan tadi banyak banget" Kata Joe.

"Santai aja, Joe. Gw nggak masalah, asal lo bisa cepet sembuh, kalo butuh apa-apa chat gw aja ya" Kata Risky dan dibalas anggukan kecil dari Joe, "Yaudah, sleep well, Joe" Lanjut Risky.

"Eh, lo juga, sleep well ya" Balas Joe.

Malam itu, menjadi malam yang paling indah yang keduanya rasakan. Risky yang merawat Joe yang tengah sakit dan Joe yang pertama kalinya merasakan hal seperti dalam hidupnya.

TBC

Klandestin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang