6: Hanya Dalam Diam

144 23 1
                                    

"Loh? jadi Kak Risky sama Kak Joe itu temen kecilnya Kak Gatvin?"

Yutha tak percaya dengan hal itu, dua orang yang ada di hidupnya, ternyata adalah rekan dekat kekasihnya. Dunia memanglah sangat sempit.

"Iya, sebenernya kakak juga gak nyangka sih kamu bisa ketemu mereka"

"Aku kaget banget, tapi bakalan seru sih kalo ketemu temen pas kecil. Pasti udah akrab banget"

Mereka berdua sedang berada di rumah, rumah yang mereka tinggali berdua saja. Yutha dan Gatvin saling bertukar cerita bagaimana kehidupannya di negara yang berbeda.

- - -

Malam ini, Joe tak bisa tidur dengan tenang karena terpikirkan oleh suatu kejadian di siang hari tadi. Saat memejamkan matanya saja, ia sudah teringat kembali.

Risky jelek bgt anj.
Online

| P
| Joe
| P
| P
| P
| P
| P
| P

jancok 😁 |
bisa gk gausah berisik |
papepape |
minimal salam |
selamat malam joe |
selamat malam risky |

| Banyak mau
| Selamat malam, Joe 💗💗

GAUSAH PAKE EMOT LOPE LOPE LO ITU |
geli |

| Bilang aja salting

sotoy bget |
asu |

| Tinggal bilang apa susahnya
| Anw, lo lagi galau?

tau darimana sat? |
lo pasang kamera ya cok? |

| Buset
| Begini ya soto dagingku
| Alot kalo dagingnya diganti daging lo
| Spotify lo sama spotify gua sharing
| Biar lebih hemat

su |
gayamu biar lebih hemat |
uang lo banyak njing |

| Emang orang kaya gk boleh hemat
| ???

gk bleh. |

| Dih
| Buset
| Joe galau
| Jelek bener

lo kalo mau ribut bilang aja ky |
gausah malu malu gitu |

| Cerita kek
| Gua bisa jadi pendengar lo
| Eak

RISKY JAMET |
PERAWAKAN DOANG BULE|
RAMBUT PIRING |
*PIRANG |
KETIKANNYA |
'EAK' |
BANGSAT |

| Dikamar gua ada minuman fav lo
| Gece sini

Bentar |

Setelah itu, Joe pun keluar dari habitatnya dan menuju ketempat Risky. Benar saja, ketika ia membuka pintu kamar Risky, disana sudah banyak makanan.

"Beneran dateng lo? Gua kira cuman gimmick doang." Risky menengok kesumber kegaduhan dikamarnya lalu mempersilahkan Joe masuk dan menutup pintu kamarnya.

"Selagi ada greentea latte sih gua dateng, ky."

"Yaudah, lo mau cerita apa? biar gua dengerin. Mau cerita kancil nyuri timun, upin-ipin racing, proses terbentuknya aurora juga gua dengerin."

Sebetulnya, ia selalu merasa deg-degan ketika mengobrol berdua saja dengan Risky. Terlebih lagi saat Risky bersikap seperti itu, hanya saja, Joe tidak ingin terlalu berharap kepada Risky.

Joe mulai menceritakan kejadian siang hari itu yang berhasil membuatnya tidak tidur dengan tenang.

"Jadi, Ky. Gua pas diminimarket itu tiba-tiba ada yang manggil nama gua, 'Bang Joe?' gitu dari belakang. Gua rasanya juga gak asing sama suaranya." Pembukaan cerita dari Joe yang hanya diangguki serius oleh Risky.

"Pas gua toleh kebelakang, setttt"

"Apa? lo ketemu siapa? mantan SD lo itu? siapa namanya sih? Hero?"

"Bukan, Ky. Tapi itu adek gua, Jova. Makanya tadi gua lari-lari nyuruh lo cepet-cepet pergi."

"Oh, I see. Kayaknya adek lo mau baikan deh, kenapa gak lo samperin aja tadi? Siapa tau lo bisa jelasin semuanya. Pantesan tadi lo sampe geplak kepala gua, sakit."

"Ya itu kuncinya, gua panik duluan, mana bisa gua langsung jelasin semuanya ke Jova? Gua sebenarnya juga kasian, Ky, sama Jova. Dia pasti bertanya-tanya. Entar kepala lo gua obatin deh, Ky, kalo ada luka parah."

"Gua bantuin biar lo bisa baikan sama Jova"

"Buset, Risky lo baik banget dah. Anyway, makasih banget, Ky, lo selalu mau bantuin gua."

Hening, satu detik, dua detik, tiga detik, dan beberapa detik kedepan. Lalu Risky membuka suaranya lagi.

"Lo gak tidur?" Tanya Risky setelah ia melihat jam di handphonenya. Joe pun lekas melihat jam nya juga, namun ia tetap merasa tidak bisa tidur.

"Gua gak bisa tidur gara gara kejadian itu, Ky."

"Mau gua temenin gak? kali aja bisa tidur pas gua temenin"

"Kepala lo gimana, Ky? Gua jadi ngerasa bersalah gara-gara tadi" Begitu kata Joe, namun sekarang ia berani menatap mata Risky.

"Santai aja, gimana? mau gak gua temenin? atau lo mau tidur bareng gua aja disini?" Risky menunjuk kasurnya yang agak lebar itu, ia membeli kasur baru setelah semalam tidur dikasur yang disediakan oleh pihak kost.

"Emang cukup, Ky? kalo segitu juga cukupnya buat lo doang" Joe sendiri tak mengira-ngira jika kasur itu pas untuk 2 orang.

"Cukup lah, gua aja bisa guling-guling disitu"

- - -

Joe dan Risky kali ini berbaring dan menatap kelangit-langit kamar. Sesekali mereka tertawa bercandaan, melempar lawakan satu sama lain.

"Gua ngantuk, Ky. Gua tidur duluan, ya?"

"Oke, tidur duluan aja. Malam, Joe"

Menunggu Joe terlelap dalam mimpinya, Risky hanya bisa menghela nafasnya. Sampai kapan ia memendam perasaanya? ia pun sudah mulai sedikit lelah dengan perasaannya.

Disamping Joe yang terlelap, Risky menggumamkan sesuatu, "Joe, asal lo tau, gua bener-bener sayang sama lo. Tapi kayaknya lo gak kayak gitu ke gua deh, gua cuman berani suka sama lo dalam diam aja". Tanpa Risky sadari, Joe belum benar-benar terlelap, Joe mendengarkan semua ocehan Risky.

"Hah? itu apaan yang gua denger tadi?"

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Klandestin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang