"Vin, lo yakin mau nyelidikin sendirian?"
Ruangan itu hening, beradakan 3 orang dengan perawakan yang hampir sama. 1 berpakaian casual, 1 berpakaian jas seperti businessman dan yang 1 berpakaian santai memakai hoodie dan celana pendek selutut.
"Gw yakin, gw tau bakalan susah karna antek-anteknya papa banyak. Tapi, nggak ada salahnya kan gw nyoba dulu?" Ucap Gatvin kepada 2 kembarannya, Gatvan dan Gatven.
"Up to you lah, tapi, kalo ada apa-apa nanti panggil gw atau Gatvan biar kita berdua bisa bantuin lo. Apalagi, ngelawan papa tuh susah" Gatven, pemuda berkelahiran bulan september ini membuka suaranya.
"Gatvin, lo ada satu hal yang mencurigakan nggak tentang papa?" Tanya Gatvan, yang paling tua diantara 4 bersaudara itu.
"Ada, waktu itu sehabis gw nganterin Yutha-"
"Wait? Yutha siapa?"
Belum saja Gatvin melanjutkan kalimatnya, Gatven sudah memutus kalimatnya. Wajar karna kedua kakaknya ini belum tahu siapa itu Yutha.
"Entar gw ceritain, dengerin gw dulu" Ucap Gatvin dan hanya dibalas anggukan kecil oleh keduanya, "Habis anter pulang si Yutha itu, gw sebenernya ada yang ngikutin dibelakang, banyak sih kayak nggak satu dua doang. Gw yakin itu pasti suruhannya papa biar gw gak macem macem sama kasusnya Kak Farhan" Kata Gatvin.
"Ada lagi sih, pas gw nyampe rumah yang di kompleks itu, gw malah ngerasa ada yang nyoba bobol rumah. Bahkan si Yutha juga ngeluh kalo akhir-akhir ini ditelfonin nomor gak jelas" Tutur Gatvin kepada Gatvan dan Gatven.
"Yaudah, biar makin gampang, ceritain si Yutha itu" Kata Gatvan.
"Jadi, Yutha itu pacar gw. Ketemunya gara gara dia telat MOS pas gw jadi OSIS SMA dulu, lucu sih gw suruh beres beres perpus mah nurut" Kata Gatvin.
"Oh my God, Gatvin adek gw udah gede, udah punya pacar" Bukannya Gatven yang bereaksi, malah Gatvan yang membuka suaranya.
"Perasaan gw nih, Vin. Yutha bakalan jadi trigger biar lo lengah dan nggak macem-macem sama urusan papa. Mending lo kalo nggak bisa balik kesana, lo ngirim orang buat ngejagain dia" Ucap Gatven.
"Tenang, gw udah suruh si Ricky balik kesana dan jagain Yutha" Kata Gatvin sedikit tersenyum senang.
"Sebenernya gw juga aneh sih, kenapa Farhan dibunuh? selain dia yang nggak nurut sama permintaan papa, tapi kenapa harus sampe dibunuh?" Ucap Gatvan.
- - -
Joe saat ini masih dalam kondisi tidak memungkinkan untuk banyak berkegiatan, ia masih menyatu dengan kasurnya. Mungkin saat ini ia hanya duduk dikasur seraya membuka laptop untuk menyelesaikan tugas.
Saat ia sibuk dengan itu, handphone disampingnya berbunyi, seseorang menelfonnya.
"Risky"
Ketika mata Joe melihat nama itu, langsung ia mengangkat telfonnya.
"Hai, halo! kenapa, Ky?" Ucap Joe.
"Joe, lo mau nitip apa? gw lagi di starluck deket toko bunga"
"Lo ngapain disana, Ky?"
"Pertanyaan lo agak gak logis, tapi ya gw disini mau beli minum lah. Maka dari itu, lo mau nitip apa, Joe?"
"Widih, boleh nih? kalo boleh gw pesen greentea dong. Bilang aja ke mbak-mbaknya 'Yang sering dipesen Joe' mbak nya hafal kok sama gw, Ky"
"Oh, oke. Lo lanjut istirahat aja, gw tutup dulu"
Telfon pun dimatikan oleh Risky, ujung bibir Joe sedikit terangkat karena Risky. Lagi-lagi Risky, pertanyaan untuk dirinya sendiri adalah "Mengapa ia tidak bisa berhenti tersenyum saat berinteraksi dengan Risky?" Joe yakin jika ia tidak memiliki perasaan lebih untuk Risky.
Membuang jauh-jauh pikirannya untuk melanjutkan tugas yang deadlinenya sedikit membuat Joe terburu-buru. Mungkin agak lama Joe menunggu kedatangan Risky, lalu yang ditunggu-tunggu pun datang menghampirinya.
Pintu kamar kos Joe sedikit terbuka, memunculkan Risky menenteng sebuket bunga Lavender dan beberapa minuman.
"Ky, lo bawa apa aja? tuh pasti bunga dari pacar lo ya, Ky? cieee Risky udah punya pacar" Walau berkata seperti itu, hati Joe sedikit retak jika bunga lavender itu benar dari seseorang yang menjadi pacar Risky.
"Pacar? gw nggak ada pacar, Joe. Ini malah gw beli buat lo biar nggak stres ngerjain tugasnya" Ucap Risky.
Joe yang masih terduduk dikasurnya menatap Risky dengan tatapan 'Ah, yang bener?' sangat tidak percaya dengan kata-kata Risky.
Risky menaruh buket lavender itu dinakas sebelah kasur Joe, lalu memberi 1 gelas starluck yang sudah ia pesan tadi.
"Ky, makasih banget tapi sumpah deh lo jangan repot repot beliin gw ginian. Padahal gw bisa beli sendiri, Ky" Kata Joe, "Mending tuh duitnya lu tabung aja apalagi lo mahasiswa, Ky. Sayang tuh duit" Lanjut Joe.
Risky terkekeh kecil, lalu berkata "Sayang duitnya atau sayang gw?" Seraya tersenyum lebar dan menatap Joe yang sekarang telinganya sudah memerah.
"Ah, Risky lu nggak jelas asli" Ucap Joe.
"Bercanda, lagian gw mah juga oke oke aja beliin lo ini itu, lo kalo pengen ini itu juga gw beliin kok" Kata Risky.
"Gini ya Risky Gayesha Arkananta, duit tuh nggak kayak daun pohon mangga yang enak dipetik doang, nyari duit tuh susah, Ky" Kata Joe menasehati Risky, Joe memang tidak tahu jika Risky memiliki harta yang sangat amat bergelimang, ia hanya tahu jika Risky memiliki motor mewah dan mahal.
"Joe, gw bisa aja beliin lu 8 pulau. 1 pulau bisa buat lu sepedaan doang, 1 pulau bisa lo jadiin buat jemur baju doang terus 1 pulau lagi bisa lo jadiin tempat teriak teriakan aja" Ucap Risky masih menatap mata Joe.
"Stop Risky lo jangan menghibur kemiskinan gw" Kata Joe.
- - -
"Apa? Kakak mau balik lagi kesini?"
"Iya, manis. Ya sebenernya agak sayang aja sih tapi kakak takut kamu kenapa-napa aja disana sendirian"
"Kakak, aku gapapa loh disini sendirian. Kakak kenapa balik coba? kan itu mimpinya kakak dari dulu"
"Gapapa, bisa kok ngambil online class buat sementara"
"Okey, baliknya hati-hati ya, Kakak!"
"Of course, nanti baliknya bakal hati-hati terus bakal bawain kamu banyak barang"
Itu Yutha dan Gatvin yang sedang berbincang lewat telefon, awalnya Yutha berkumpul dicafe untuk kerja kelompok tugas. Hanya saja Gatvin menelfonnya dan memberi kabar jika ia akan kembali kesana.
Tanpa Yutha sadari, sedari tadi ada orang yang tak dikenal mendengarkan perbincangan Yutha dan Gatvin. Orang itu membuka handphonenya lalu menelfon seseorang dan berkata "Bos, mas Gatvin bakal balik lagi"
TBC
Gatvan Jayawardana Nareswara (Na Jaemin)
Gatven Martine Nareswara (Kang Minhee)
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
FanfictionJika menyukai dalam diam adalah perlombaan, maka, Risky akan mendapatkan banyak medali karna menyukai Joe dalam diam. 리키 - 이정현 local au start: 8/3/23 end: ---- (slow update - Redemansi sequel)