Lisa di dorong ke dalam kamar pria itu lagi.Tapi kali ini dia lebih bisa menguasai dirinya dan tidak terlalu takut seperti kemarin-kemarin. Lengan yang Jungkook cengkram memerah, pria itu nampak marah. Dia mengabaikan Lisa, membuka pintu kaca balkon sembari mengeluarkan rokok dari saku celana. Lisa memilih diam saja, dia tidak ingin membuka mulutnya walau itu hanya sekedar menanyai apa yang Jungkook inginkan lagi.
Lisa hanya terlalu muak.
Beruntungnya tadi dia segera menahan Hyunjin entah apa yang akan pria sadis bernama Jeon Jungkook itu lakukan jika Hyunjin terus menantangnya seperti tadi. Lisa sangat tahu reputasi Jungkook, selain dia memiliki kekayaan yang luar biasa, kekuatan fisiknya pun diakui. Hyunjin tidak akan pernah menang melawan Jungkook, namun meski begitu Lisa sangat berterimakasih atas pembelaan yang pemuda Hwang itu lakukan.
Lisa merasa lebih dihargai sebagai seorang manusia, maka demi menjaga Hyunjin tetap aman dari sentuhan Jungkook biarlah Lisa yang menanggung itu semua. Jungkook nampak begitu menikmati hisapan demi hisapan rokoknya, hingga satu batang pun telah tandas menyisakan puntung yang ia buang sembarang di sana. Setelahnya pria itu berbalik, memandang Lisa dengan mata yang tidak terbaca.
Yang dipandangi pun segera mengalihkan kedua matanya, dia tidak ingin Jungkook tahu kalau sejak tadi Lisa terus menatap ke arahnya. Pemuda ini memanglah sangat tampan, tubuhnya tinggi tegap dan kekar. Jungkook pandai menjaga tubuhnya, walau pola hidup yang dia anut tidak begitu baik. Minuman, rokok dan mungkin saja obat-obatan terlarang juga dia konsumsi. Tapi, jika Lisa tidak melihat dia menggunakan semua itu maka Lisa tidak akan mempercayainya.
Jungkook memiliki fisik yang sangat sehat, tapi mental yang sangat sakit. Menjadikan penderitaan orang lain sebagai ajang cari kesenangan bukanlah hal normal, dari situ saja bisa disimpulkan apa yang terjadi pada kepala Jungkook selama ini. Lisa jadi penasaran, bagaimana dia dibesarkan sehingga mempunyai kepribadian semengerikan itu?
Dia mendekat, membuat Lisa reflek memandang ke arahnya lagi. Tapi kali ini, ada yang berbeda, tatapan Jungkook, kilau pada kedua mata hitam yang serupa batuan onyx itu membuat Lisa terpaku juga membatu. Hingga jarak mereka hanya satu langkah lagi, barulah Lisa menyadari apa yang baru saja dia lakukan dan segera menggigit bibirnya. Dia orang yang telah berbuat jahat, menyakiti, menindas dan melecehkan Lisa. Dan bodohnya, Lisa baru saja menggagumi pahatan indah yang Tuhan berikan pada wajah Jungkook.
Jungkook berbelok ke arah lemari pakaiannya, dia mengambil paper bag baru lalu kali ini memberikannya langsung pada Lisa. Lisa tahu mendebat Jungkook akan membuat pria itu menggila, jadi dia tidak mengambil opsi itu dan sukarela menuruti Jungkook. Lisa kembali memandangnya yang masih diam seolah membaca isi kepala Lisa.
"Kali ini kau bisa gunakan kamar mandi."
Lisa mengangguk, berjalan ke pintu yang merupakan kamar mandi si Jeon. Dia masuk ke dalam, lalu mengunci pintunya. Terdapat sebuah bath up besar yang mungkin muat untuk dua orang, bilik shower juga toilet. Lisa berkaca sebentar pada cermin wastafel, dia menyalakan air dan membasuh wajahnya beberapa kali. Kemudian tangannya mengambil isi paperbag yang sudah Lisa duga isinya adalah sebuah set lingerie, kali ini berwarna putih.
Mungkin memang sudah nasibnya, menjadi pelacur dari Jeon Jungkook. Lisa tersenyum miris, sembari melepaskan satu persatu kancing seragam, dalaman hingga dia bertelanjang. Sementara itu di luar sana, Jungkook mengutak-atik handphonenya lalu meletakan benda pipih tersebut di spot yang tidak akan Lisa sadari dan menekan tombol merah di sana.
Yang berarti merekam.
Jungkook sedikit menjauh kala mendengar suara pintu toilet yang di buka. Lisa muncul mengenakan pakaian yang ia berikan, sangat seksi. Lingerie yang ia belikan memiliki model one piece dengan bagian yang berlubang pada payudara juga vaginanya. Lisa melangkah ke arah Jungkook, hening tercipta di ruangan itu. Selagi Lisa mendekat, Jungkook mengambil sesuatu dari dalam laci nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm Syndrome [LIZKOOK](21+)√
FanfictionSeharusnya aku membenci orang itu! Seharusnya aku mengutuk apa yang telah dia perbuat padaku! Seharusnya aku melupakan setiap sentuhannya pada tubuhku! Tapi kenapa? kenapa di saat aku berusaha keras untuk mulai menata hidupku kembali justru aku ter...