serenity

22 7 2
                                    

Bintang di malam hari merupakan puji syukur atas cahaya yang berkelap-kelip di malam hari, serta akan muncul bintik-bintik indah yang dinamai Bintang, kala senja telah tenggelam dan langit berganti dengan malam. Kehadiran bintang-bintang di malam hari memang sangat memukau dan enak dilihat, tampilannya mampu menghipnotis banyak orang.

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. Nyamuk juga tidak mau kalah, terbang kesana kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan. Oh Tuhan betapa malam ini penuh dengan kebahagiaan, jiwa-jiwa yang kelelahan terlelap dalam tidur malam, sementara beberapa jiwa nampak terbangun, duduk mengadu kepada Tuhan pencipta seluruh alam. Terdiam dalam indahnya sebuah malam.

Terlihat seorang wanita sedang berdiri di dalam kegelapan. Ia terlihat cukup menyedihkan. Memandang langit cukup lama. bintang malam ini cukup indah, mampu menghipnotis semua orang.

Dari kejauhan, terlihat sosok pria menghampiri wanita itu. Ketika angin malam memeluk daksa seorang gadis, dihiasi oleh sorot rembulan dengan gemerlap bintang yang menghiasi langit malam. Dua raga saling bertatapan, mengulas senyum ketika saling bertatapan. "Lo kenapa? sesuka itu ya sama malam?"

"Eh, eh, engga," jawab wanita itu dengan terkejut.

"Udah jujur aja sama gue, gue liat lo daritadi disitu. Kenapa?" tanya-nya.

Suasana seketika hening, wanita itu tak yakin untuk menjawab pertanyaan tersebut. "Sebelum almarhumah bunda meninggal, beliau suka melihat bintang bintang."

"Ohh, gitu, ya? Btw, kenalin gue Langit Adara, nama lo?" ucap Langit Sambil ingin menjabat tangan.

"Bintang Karina." Karina menyambut tangan Langit.

"Nih." ucap Langit sambil memberikan handphone-nya itu.

"Apa?"

"Udah, buruan kasih contact lo ke gue."

Karina tampak mengotak-atik handphone Langit, mengetik nomor teleponnya sendiri.

"Okay, Karina, kalo gue mau liat bintang-bintang, lo harus temenin gue ya." ucap Langit dengan lantang.

"Idih."

Bintang dan harapannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang